25

1.8K 226 12
                                    

Sunoo duduk bersandar di kepala ranjang. Tangannya terus bergerak mengelus perutnya sementara pikirannya melayang entah kemana.

Isi kepala Sunoo berkecamuk. Sunghoon dan Jay. Apa yang harus dilakukannya pada kedua lelaki itu?

Sunghoon, iblis ini sudah benar - benar menunjukan perubahannya. Dalam waktu cukup singkat, Sunghoon telah berhasil menjadi lelaki yang lebih baik lagi. Malam itu, saat Sunghoon datang menemuinya secara tak terduga, Sunoo bisa melihat bahwa Sunghoon menjadi jauh lebih dewasa dan bijaksana. Dia datang bukan untuk memaksanya, melainkan untuk mengungkapkan apa yang sebelumnya tak sempat lelaki itu katakan padanya, itu saja.

Dan Jay. Mengingat lelaki hebat itu membuat Sunoo merasa bersalah. Sunoo sudah setuju untuk menikah dengan Jay, namun mengapa hingga saat ini hanya nama Sunghoon yang bisa membuat jantungnya berdebar. Mendadak dia merasa menyesal sudah menyetujui pernikahan ini. Betapa jahatnya Sunoo. Dia menerima lamaran Jay hanya karena dia ingin anaknya memiliki ayah yang baik. Bukankah ini sama saja dengan memanfaatkan orang lain? Dia mengambil keuntungan dari rasa cinta yang dimiliki Jay untuknya. Astaga! Apakah Sunoo sudah melakukan hal jahat tanpa disadari oleh dirinya sendiri?

Rasa bersalah semakin menjadi saat melihat wajah Jay yang baru saja memasuki kamarnya dengan membawa sebuah nampan berisi sarapan. Kebiasaan yang memang selalu dilakukannya setiap pagi.

"Selamat pagi, Calon istriku." Jay menaruh nampan di meja samping, kemudian kepalanya menunduk mendekat pada perut buncit Sunoo. "Selamat pagi juga, Anakku."

Sunoo mengulas senyum tipis. Dia lalu balas menatap sendu Jay yang tengah tersenyum hangat padanya.

"Apa tidur mu nyenyak?"

Sunoo mengangguk sebagai jawaban.

Jay semakin mengembangkan senyumnya dan mengelus lembut pipi Sunoo.

"Sebelumnya, ada yang ingin aku katakan padamu, Sunoo."

Nada dan raut wajah Jay mendadak berubah serius.

"Lelaki yang selalu kau ceritakan itu, apa dia Park Sunghoon?"

Jay bisa melihat Sunoo yang terkejut.

"Bagaimana kau tau?"

"Dia, adik sepupuku."

Mata Sunoo membola sempurna. "Apa kau membodohiku selama ini?" Tuduhnya pada Jay. Selama ini Sunoo selalu menceritakan dan berbagi segalanya pada Jay. Dan sekarang Jay malah berkata bahwa orang yang selama ini menjadi topik pembahasan mereka adalah sepupunya?

"Tidak, dengarkan aku dulu. Aku sungguh tidak tau jika bajingan yang kau ceritakan itu adalah adik sepupuku. Aku baru mengetahuinya sekitar satu Minggu yang lalu. Minggu lalu saat kau datang ke rumah sakit, dia melihatmu disana. Lalu aku mendengar kabar bahwa dia jatuh sakit, jadi aku datang mengunjungi nya. Namun saat itu, dia memberi tau sesuatu yang tak pernah kuduga, dia mengatakan segalanya padaku. Dari sanalah aku mengetahui ini."

"Apa dunia memang sesempit ini?" Sunoo bertanya dalam ketidakpercayaannya.

"Dunia tidak sempit. Hanya saja, takdirlah yang menentukan kita harus bertemu dan terhubung dengan siapa."

Sunoo tertawa hambar. Jika Sunghoon adalah adik sepupu Jay, bukankah peluang mereka bertemu cukup besar nantinya? Selain agar anaknya mendapat ayah yang baik, alasan Sunoo memilih menikah dengan Jay adalah untuk menghindari Sunghoon juga. Tapi ada apa dengan semua ini? Apa takdir memang senang mempermainkannya?



>>>



"Ada apa? Tak biasanya kau meminta ku bertemu diluar." Jay berucap setelah menyeruput hot americano nya.

Dihadapannya ada Sunghoon yang juga baru saja menyesap kopinya.
Sunghoon meletakan kembali cangkir kopinya, dan menatap Jay lekat.

"Kau sungguh mencintai, Sunoo?"

"Tentu saja."

"Apa itu hanya karena dia mirip dengan kekasihmu dulu?"

Jay mendelik tak suka mendengar tuduhan itu.

"Jungwon sudah pergi sejak lama. Meskipun mereka memang memiliki banyak kemiripan, tapi aku tau mereka orang yang berbeda. Aku mencintai Sunoo karena dia memang Sunoo."

"Benarkah?" Sunghoon memandangnya dengan tatapan menyelidik.

"Kau meminta bertemu hanya untuk omong kosong ini?"

Sunghoon menghela nafas sejenak.
"Baiklah, aku tak akan mengganggu kalian lagi. Tapi sebelum itu, aku memiliki satu permintaan."

"Katakan."

"Sabtu malam, temui aku disini. Jangan lupa untuk membawa Sunoo. Aku memiliki kejutan besar untuk kalian. Setelah itu, aku benar - benar akan melepaskan Sunoo."

Sejenak Jay memandangnya penuh curiga, namun pada akhirnya dia mengangguk menyetujui.











Jangan lupa vote biar makin cepat up yaaa❤️




Brother_in_Law (Sungsun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang