09

3.2K 309 50
                                        

Disebuah ruangan VIP di salah satu club yang sering Sunghoon kunjungi, lelaki itu menatap lurus ke arah ranjang, tempat dimana Sunoo terbaring.

"Apa kau nyaman berada disini hingga tertidur cukup lama, Sunoo?" Ucapnya kala melihat pergerakan dari Sunoo.

Sunoo mengerjapkan matanya. Dan betapa terkejutnya dia kala menyadari bahwa kini dia tengah terbaring di ruangan asing dengan keadaan telanjang bulat. Tak hanya itu, kaki dan tangannya pun terborgol disetiap sisi ranjang.

Rasa terkejutnya berubah menjadi kemarahan kala dia melihat Sunghoon yang mendekati ranjang dengan seringai menyebalkan di bibirnya.

"Kenapa begitu terkejut? Bukankah ini bukan pertama kalinya kamu terbangun dengan keadaan seperti ini? Jika kau lupa, di ruang kepala sekolah saat itu, aku juga mengikat dan menelanjangimu."

"BAJINGAN! BERANI SEKALI KAU MELAKUKAN INI PADAKU." Sunoo berteriak marah.

"Sudah ku katakan tak ada satu hal pun yang tak berani aku lakukan."

"KATAKAN APA MAU MU SEBENARNYA?"

Mendengar pertanyaan itu, Sunghoon semakin menyeringai dan menaiki ranjang. Memposisikan dirinya di atas tubuh Sunoo dengan kedua sikut yang menahan berat tubuhnya sendiri agar tak menindih Sunoo sepenuhnya.

"Kau bertanya apa mau ku? Bukankah sudah jelas, yang ku mau adalah kamu."

Bulu kuduk Sunoo spontan berdiri saat Sunghoon berbisik dengan suara Husky nya yang begitu seduktif.

"Kau sudah mencicipi tubuhku pagi tadi. Bukankah seharusnya rasa penasaran mu sudah terpenuhi?"

Sunghoon membentuk perempatan di dahinya. "Apa yang kau maksud dengan rasa penasaran?"

"Kenapa bertanya padaku? Bukankah sudah jelas kau memperkosaku karena kau hanya penasaran padaku yang seorang hermafrodit."

"Aku mencintaimu, Sunoo." Nada suara Sunghoon penuh penekanan.

"Cinta? Apakah kau bahkan tau apa itu Cinta? Bajingan seperti mu tidak akan pernah tau tentang makna nya. Kau bisa dengan mudah mengatakan cinta pada semua org, lalu meninggalkan mereka saat kau bosan. Apa cinta yang kau pahami adalah yang seperti itu? Jika iya maka cinta yang kau katakan sekarang adalah sebuah kebohongan. Itu tak lebih dari tipuan seorang predator yang akan menjerat mangsanya. Cintamu pada ku hanya omong kosong!"

Sorot mata Sunghoon menajam, auranya berubah gelap. "Berani sekali kau menuduhku seperti itu. Tau apa kau tentang hatiku hah? Aku tau kau membenciku, tapi dengan menganggap remeh cinta seseorang adalah tindakan kejam!"

"Kau menganggap ku kejam disaat kamu sedang melakukan tindak asusila dan pelecehan padaku seperti sekarang? SIAPA YANG KEJAM DISINI BAJINGAN?"

Sunghoon mencengkram kuat rahang Sunoo. "Berhenti berteriak dan mengumpatiku! Hidup dan matimu ada di tanganku sekarang. Meskipun aku mencintaimu, jika kau terus bersikap menyebalkan, aku tak segan mengirim mu ke neraka. Jadilah anak yang baik dan memohon lah padaku untuk hidupmu!"

"Memohon padamu? Aku lebih baik terbakar hingga menjadi abu." Sunoo berucap diringi dengan tawa yang memenuhi ruangan.

'cuih!'

Sunghoon memejamkan matanya saat Sunoo meludahi wajahnya. Suara gemertak terdengar dari mulutnya yang terkatup rapat.

"Sunoo, kau benar - benar menguji kesabaran ku. Aku muak denganmu!"

Sebenarnya Sunghoon ingin bersikap lembut pada Sunoo. Tetapi sikap dan perkataan Sunoo membuatnya hilang kesabaran dan membuatnya melakukan hal yang diluar batas kewarasannya.

Brother_in_Law (Sungsun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang