"Kemana sebenarnya kau akan membawaku?" Tanya Sunoo mulai kesal karena beberapa saat lalu Sunghoon mendudukannya di kursi roda dan menyeretnya ketempat yang tidak dia ketahui karena matanya yang ditutup kain.
Sebenarnya seharian ini Sunoo banyak mengeluh karena merasa bosan terus berada di ruangan putih itu, terlebih Sunoo kesal karena dia belum bisa menggendong anaknya juga.
Dan beberapa saat lalu, Sunghoon tiba - tiba berkata bahwa dia akan menunjukkan sesuatu yang bisa membuat Sunoo senang.
"Nah, sudah sampai."
"Bisa aku melepas ini sekarang?"
"Tentu. Aku akan membukanya, bersiaplah. Satu... Dua... Tiga... Taraaaaa!"
Benar saja.
Setelah kain dilepas dan dia membuka matanya, Sunoo dibuat terpukau melihat keadaan taman belakang rumah sakit yang sudah dihiasi dengan ornamen-ornamen indah seperti balon berbentuk hati berwarna merah, buket mawar putih berukuran besar, dan alunan suara biola yang dimainkan dengan merdunya, semua seolah disiapkan dengan begitu sempurna.
"Bagaimana? Kau suka?"
Sunoo mengangguk cepat dengan matanya yang masih berbinar memperhatikan sekeliling taman. Ini adalah taman rumah sakit tempat orang - orang bersantai, bagaimana bisa Sunghoon menyulap taman menjadi seperti ini. Tapi mengingat siapa orang ini, Sunoo merasa tak aneh lagi. Ini adalah perbuatan si iblis Park Sunghoon, tentu saja lelaki itu bisa melakukan apapun, dimanapun sesuka hatinya.
Namun Sunoo tiba-tiba dikejutkan dengan Sunghoon yang tiba - tiba menunduk dihadapannya.
Sembari berlutut di depan Sunoo, Sunghoon memegang sebuah kotak merah berisikan cincin dengan solitaire yang merupakan model elegan namun mewah. Perpaduan warna ungu dari permata zircon dan warna platinumnya menjadi dua warna yang menyatu indah. Jangan lupakan juga deretan permata swarovski yang menjadi penghias dan menambah kesan menakjubkan pada cincin itu.
Sebelah tangan Sunghoon meraih tangan Sunoo.
"Dalam perjalanan hidupku, kamu adalah kisah yang tak mungkin terlupakan. Cinta yang mungkin tidak akan pernah aku rasakan lagi selain bersamamu. Hariku akan sepi jika tanpa tawamu, semangatku berkurang jika tanpa lirih suaramu. Singkatnya, tanpamu aku seperti sepasang sepatu yang kehilangan fungsinya. Aku bertahan atas keinginan dan kepercayaan hatiku, aku bertahan karena aku ingin kamu menjadi tempat terakhir dari perjalanan panjangku. Setelah semua yang telah kau alami, itu membuat ku semakin ingin menjaga dan menyayangimu lebih baik lagi. Aku ingin memilikimu. Seperti kelelawar yang hidup untuk malam dan tertidur pada siang, begitulah aku yang akan melindungimu dalam malam yang gelap dan pekat bahkan dalam mimpi burukmu sekalipun aku akan menjagamu agar kau tetap tenang dalam tidur lelapmu. Karenanya, aku ingin kau dan aku berada dalam satu ikatan suci yang pasti. Untuk itu, maukah kau berjalan beriringan di atas altar denganku? Bersediakah kau menjadi istriku satu-satunya dan yang pertama juga terakhir tentunya. Kim Sunoo, menikahlah denganku dan akan ku buat dunia berada dalam genggaman tanganmu."
Rasanya baru kemarin Sunoo menangisi ketidakadilan dan segala hal yang menyesakkan dadanya. Bahkan Sunoo sempat merasa tak ada lagi harapan untuk nya merasakan kembali kebahagiaan.
Namun sekarang, seorang lelaki yang dulunya angkuh bersedia berlutut dan melontarkan kalimat lamaran yang begitu manis dan memabukan telinganya.
Dengan air mata yang berlinang, Sunoo menjawab.
"Aku bersedia, Sunghoon."
Senyuman Sunghoon merekah. Dia memasangkan cincin itu pada jari manis Sunoo. Lalu setelah nya dia bangkit dan merengkuh tubuh Sunoo dalam pelukannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/325357589-288-k907703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother_in_Law (Sungsun)
RomanceKim Sunoo memiliki kepribadian yang gelap dan suram, saudara perempuannya yang cantik dan lembut adalah satu - satunya cahaya dalam hidupnya, tetapi iblis itu tiba - tiba muncul dan mencuri cahayanya, membuatnya menjadi gila. Bagaimanapun, dia tida...