Chapter 6 (Perselisihan)

14 2 1
                                    

Fardan yang marah keluar dari toilet,dia bertatapan dengan Eliza yang sudah menunggu Fardan keluar dari toilet.

"Fardan,aku minta maaf"ucap Eliza dengan pelan

Fardan hanya menatap Eliza dan pergi meninggalkannya,Eliza mengejar Fardan.

"Fardan tungguin"teriak Eliza sambil berlari mengejar Fardan

Fardan mengabaikan nya dia terus berjalan

"Fardan aku,minta maaf harusnya aku bilang ke kamu"ucap Eliza menahan tangisnya

"JANGAN GANGGU GW DULU,GW LAGI MAU SENDIRI.LO AMA IQBAL AJA SANA,DIA DAH NUNGGUIN LO"Jawab Fardan dengan nada tinggi

Eliza terdiam,dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun.Dia tidak lagi mengejar Fardan,dia langsung pergi ke kelas.Iqbal yang melihat Eliza menahan tangisnya,dia mengelus kepala Eliza.

"Lo di apain Ama Fardan"tanya Iqbal dengan nada marah

Eliza menggelengkan kepalanya,Iqbal yang merasa tidak beres dengan perilaku Eliza.Dia menarik tangan Eliza,untuk pergi ke kantin.Saat menuju kantin,Iqbal dan Eliza bertemu Fardan.Iqbal menatap tajam Fardan,Fardan hanya tersenyum sinis saat melihat mereka.

Kenapa gw jadi kek gini sih njr, harusnya gw biasa aja.Gw juga ngapain teriakin Eliza,terus gw kenapa merasa cemburu terhadap mereka berdua.Kan keluarga Narendra sudah sepakat menikahkan anak laki-laki mereka,kepada anak perempuan keluarga Kenanga.Jadi kenapa gw harus kayak gini.

"Eliza,Lo habis di bikin nangis sama Fardan.Kenapa Lo gak bilang kan jadi gw bisa hajar tuh orang."ujar Iqbal dengan marah

"Udah gak apa apa"ucap Eliza dengan lembut

"Gw gak terima ya Lo di giniin sama Fardan"jawab Iqbal dengan marah

Eliza terdiam dan tersenyum,dia mengelus kepala Iqbal.

"Kamu emang gak pernah berubah ya,udah jangan marah lagi"ucap Eliza dengan lembut

Wajah Iqbal merah,dia menahan saltingnya.

Eliza berpapasan dengan Zevanka,Zevanka tersenyum sinis.

"Cih...Kasian Fardan,Lo sekarang berani jg ya sama cowok.Lo juga Iqbal kok bisa tergoda dengan Eliza"ucap Zevanka tersenyum sinis

"Cihh,Lo itu gak ada hak,buat nanya kek Eliza.Eliza adalah calon tunangannya gw,jadi klo Lo apain Eliza urusannya sama gw juga"ujar Iqbal menantang Zevanka

Zevanka hanya tersenyum sinis dan meninggalkan mereka berdua.

"Iqbal,harusnya kamu gak usah bilang kayak gitu kek Zevanka"ucap Eliza

"Biarin aja sih siapa suruh,ngejelekin kamu.kamu juga jangan jadi lemah ya,aku cuma takut El di apa apain Ama mereka"jawab Iqbal dengan tersenyum manis

"Siappp,makasih dah diberi pencerahan"ucap Eliza dengan semangat

Iqbal tersenyum dia mengelus kepala Eliza.

*Saat di kelas

Fardan sudah terlebih dahulu berada dikelas,Fardan menatap tajam Eliza dan Iqbal.Iqbal hanya tersenyum sinis dengan tatapan tajam juga.

"Dah sekarang kamu belajar yang bener ntar pulang sama aku aja ya"ucap Iqbal dengan nada lembut

Eliza mengangguk

Jam pelajaran sudah berakhir,kini siswa siswi sudah dapat pulang.Iqbal menunggu Eliza yang sedang piket kelas.Fardan hanya bisa melihat Eliza dari kejauhan,Fardan bertemu dengan Zevanka

"Woi,Lo klo suka Ama Eliza trobos aja gak usah takut."ujar Zevanka menyemangati Fardan

"Gw gak ada niatan mengambil kebahagiaan Eliza"ucap Fardan dengan nada dingin

"Lo klo sama Eliza lembut banget,kenapa sama gw lu jutek banget"ujar Zevanka meledek Fardan

"Seterah gw lah,Lo siapa gw buat apa Lo atur gw"jawab Fardan meninggalkan Zevanka

Zevanka tersenyum tipis

Fardan Fardan,Lo itu gak bisa nutupin rasa peduli Lo sama Eliza.Gw akan menunggu siapa yang berhasil menaklukkan hati Eliza,apakah si Es yang akan mencair di bawah sinar matahari atau si Serigala hitam yang menunggu gadis tudung merah.

Sahabat Kecil PertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang