Chapter 29 S3 (momen)

16 1 0
                                    

Setelah keluar dari rumah sakit,Fardan berjalan menuju halte bus.Ia duduk menunggu bus,sesekali ia melihat layar ponselnya berharap Natasya menghubungi namun tidak demikian.Sudah 2 bulan Natasya tidak menghubunginya dan saat Fardan menghubunginya tidak ada balasan seolah olah Natasya sudah pergi dari dunianya.Bus tiba Fardan naik dan duduk di kursi,ia membuka ponselnya dan membuka galeri.Ia mencari file Memories ya itu nama file yang Fardan berikan.Banyak foto foto kenangan bersama Sahabat sahabatnya.

Kenapa harus seperti ini? kenapa harus berpisah? Kenapa kita jadi terpecah belah? Pikirnya

Bus berhenti di halte,dan Fardan memutuskan untuk turun.Ia memutuskan berjalan menuju stasiun jika ditempuh dengan jalan kaki akan menghabiskan waktu sekitar 20 menit.

El,apakah bisa kita mempertahankan persahabatan ini?

Fardan mendongak kepalanya menatap langit yang cerah,secara tidak sadar ia tersenyum tipis.Fardan membuka HP-nya dan mengirim pesan ke Zevanka.

🐑 Zevanka

Me: 
Gw minta maaf,tolong sampaikan juga maaf gw ke Iqbal dan Eliza

Setelah mengirimkan pesan,Fardan langsung mengaktifkan mode jangan ganggu.Fardan menghela nafas,ia tidak tau harus kemana.Ingin kembali ke rumah sakit tapi ia malu karena sudah membuat Iqbal,Zevanka,dan Eliza kecewa dengan sikap sebelumnya.Fardan berjalan tanpa arah,sesekali ia mampir ke supermarket untuk membeli minum dan makan.

Ia berhenti di taman kota,dan duduk di kursi panjang.Suasana taman begitu ramai dipenuhi oleh suara tawa anak kecil yang sedang bermain,Fardan tersenyum kecil menikmati suasana taman.Fardan membuka HP-nya,terlihat ada dua balasan dari Zevanka.

🐑 Zevanka

Zevanka:
Lu kemana?Iqbal lagi nyari lu

Zevanka:
Iqbal kecewa sama lu,tapi mau gimana lagi lu sohib kite.Ke rumah sakit lu.

Me:
Gw ditaman kota

Fardan memutuskan mematikan hpnya setelah membalas pesan Zevanka.Fardan menatap langit dan tersenyum tipis Aku lelah Natasya kapan ini semua berakhir pikirnya,ia lalu memejamkan matanya sejenak.

.

Iqbal mengendarai mobil dengan kecepatan 30Km/Jam ya itu termasuk normal,semenjak Eliza kecelakaan ia sudah lama tidak menyetir mobilnya sendiri.Hp nya bergetar ia mengambil hpnya dari saku celananya

"Halo"ucap Iqbal mengawali pembicaraan dengan Zevanka

"Fardan ditaman kota,lu kesana kan?"

Iqbal mendecak "Buat apa gue jemput si kurang ajar itu!?"

Zevanka menggelengkan kepalanya "Jangan gitu,jemput bal" jawab Zevanka sembari menjaga Eliza di bangsalnya

"Gak,sikapnya terlalu buru buru.Dia juga udah bersikap kasar ke Eliza,buat apa gue jemput dan memperdulikannya"

"Iya gue tau lu kecewa sama fardan.tapi,gak boleh gitu juga bal kasian dia" jawab Zevanka

Iqbal langsung mematikan telponnya Berani banget kasar sama keluarga gue Batinnya

Namun Iqbal terus memikirkan perkataan Zevanka dan Eliza apapun yang terjadi diantara kita,kita tidak boleh terpisah dan terpecah belah yaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat Kecil PertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang