Chapter 14 (Salah Paham)

14 3 0
                                    

Eliza sudah berada di kelas,seperti biasa dia selalu membaca manhwa favoritnya.Zevanka memasuki kelas,dia sangat mengharapkan bahwa Eliza meledaki dia seperti biasanya.Namun kini Eliza mengabaikan Zevanka,Zevanka langsung duduk di kursinya.Fardan memasuki kelas orang yang pertama dia cari adalah Natasya,namun Natasya blom sampai.Fardan langsung duduk disebelah Eliza,Eliza mengabaikan Fardan seolah dia tidak peduli dengan temannya.Zevanka menghampiri Fardan,Zevanka mengajak Fardan untuk berbicara di depan.

"Zevanka tadi pas Lo datang Eliza sikap ke Lo nya gimana"tanya Fardan penasaran

"Yaaa,dia mengabaikan gw"jawab Zevanka dengan dingin

"Ehhh,tapi biasanya Eliza berangkat bareng Iqbal kan.Tapi sekarang Iqbal dimana ya"tanya Zevanka kepada Fardan

"Lah iya ya biasanya Iqbal nempel banget sama Eliza"ujar Fardan terheran heran

Fardan dan Zevanka menuju ke kelas,saat di perjalanan mereka bertemu iqbal.wajah Iqbal terlihat masam.

"Iqbal...Lo kok tumben gak bareng Eliza"tanya Fardan dengan nada tinggi

"Dia berangkat sama supirnya"jawab singkat Iqbal

"Bal...Lo ada masalah sama Eliza"tanya Zevanka curiga

"Dia dah gak mau berangkat dan ketemu Ama kita semua,tadi pagi gw dah di depan rumahnya.tapi di usir sama satpamnya"ujar Iqbal dengan nada dingin

"Bentar...kok bisa kayak gini sih,apa Anggara memengaruhi Eliza"jawab Zevanka dengan nada kesal

"Yaudah gw mau tas dulu"ujar Iqbal

*Dikelas

Mereka bertiga terkaget bukan main,mereka melihat Anggara mengelus kepala Eliza.Iqbal sangat cemburu,dia ingin menghampiri mereka tapi tangan dia ditarik oleh Fardan.

"Jangan,sabar aja dulu"bisik Fardan

Iqbal mengepalkan tangannya dengan kuat,dia mendekati kursinya.Eliza hanya melihat sekilas Iqbal dan memalingkan mukanya.Anggara yang melihat Eliza seperti itu tersenyum tipis.

*Jam istirahat pertama

"Eliza kekanti bareng yokk sama gw,Fardan dan Iqbal"ucap Zevanka dengan semangat

Eliza mengabaikannya dia pergi ke kantin dengan Anggara,Zevanka hanya bisa terdiam dan sedih serta disisi lain dia sangat marah dengan Anggara.Zevanka menghampiri Fardan yang sedang berbicara dengan Natasya.

"Fardan,sini dulu Napa bngst.Lo malahan bucin Mulu lagi"ujar Zevanka marah

"Astagaaaaa,gw pengen sama Natasya aja gini Amad dah NJ*"batin Fardan

"Hmmm,Natasya aku keteman aku dulu ya lain kali kita ngobrol lagi"ucap Fardan tersenyum manis

"Iya tenang aja kamu bantuin aja Eliza"ujar Natasya tersenyum dan meninggalkan Fardan.

Fardan menghampiri Zevanka dengan senyuman terpaksa.

"Dih gitu amat lu senyum ke gw,ya sorry gw ganggu kalian yang lagi ngedate"ujar Zevanka dengan nada pelan

"Udah udah,kenapa lagi sih pasti Lo minta tolong bilangin ke Eliza.Gw gak bakal di tanggapi NJ*"jawab Fardan dengan nada dingin

"Bukan gitu,tapi si Eliza malahan mengabaikan kita semu.gw cuma khawatir dengan Eliza,soalnya dia kan juga ngelakuin kayak gini untuk menjalankan tugasnya"ujar Zevanka

"Yaudah klo kayak gitu kenapa gak hubungi dia pake hp aja"ungkap Fardan dengan nada dingin lagi

"NO GW DI BLOCK NJ*,KLO GAK DI BLOCK MAH GW JUGA GAK BAKAL MINTA TOLONG KE LO"Jawab Zevanka dengan nada tinggi

"Ahhhhhhh....gw jadi pusing nj*,gara gara kedatangan satu orang doang jadi kek gini persahabatannya"ujar Fardan dengan nada tinggi

"Mendingan kita ajak ngobrol aja Eliza diam diam,pasti dia mau kok"ucap Zevanka menenangkan Fardan

"Gimana caranya"tanya Fardan penasaran

"Gini aja,kan Anggara hari ini ada jadwal ekskul basketnya.Nanti kita aja k paksa aja Eliza,gw tau ini kejam daripada Eliza terus menutup dirinya"ungkap Zevanka

Fardan setuju,dia meninggalkan Zevanka dan bergegas mencari Iqbal.Fardan bertemu dengan Iqbal yang sedang berada di perpustakaan.

"Iqbal,ada sesuatu yang harus gw bilang"bisik Fardan

Iqbal mengangguk dan mengikuti Fardan menuju,ke kantin.

"Iqbal gw kan abis bikin rencana dengan Zevanka"ucap Fardan

Fardan menjelaskan kepada Iqbal,Iqbal yang mendengar itu tidak setuju.

"Gw gak setuju,secara Eliza dari kecil.Tidak suka dengan namanya paksaan,jika dia di paksakan malahan  perilaku dan sikapnya makin menjadi "ujar Iqbal dengan nada dingin

"Tapi cuma ini caranya bal,gw tau lu khawatir dan kesal bukan.Makanya ayo atuh,kali ini aja kita harus buat kayak gini ke Eliza"jawab Fardan

"Yaudah iya"ucap iqbal dengan serius

*Jam pelajaran ke tiga

"Eliza gw hari ini ada jadwal ekskul,jadi Lo sendirian dulu ya.ntar klo gw dah beres gw langsung ke Lo kok"ujar Anggara tersenyum manis

Eliza mengangguk,Fardan merasa senang karna perkiraan Zevanka sangat tepat.

*Jam istirahat kedua

Anggara meninggalkan Eliza,Eliza kembali duduk di kursinya sambil membaca novelnya.Iqbal yang merasa situasi sudah aman dia menarik tangan Eliza,dan membawa pergi Eliza ke taman belakang sekolah.Eliza memberontak tapi gengaman tangan Iqbal makin keras.sampai di taman Eliza bertemu dengan Fardan dan Zevanka.Eliza berusaha pergi tapi tangan dia ditarik oleh Iqbal.

"Udah jangan kabur dulu El,ada yang mau kita bicarakan terlebih dahulu"ucap Fardan menenangkan Eliza

Eliza hanya terdiam,Zevanka mengelus pundak Eliza.

"Eliza gw tau Lo lagi jalanin misi buat mata matain Anggara Giantara,tapi kli Lo kesusahan Lo boleh kok minta bantuan ke kita"ujar Zevanka dengan nada lembut

Eliza mengabaikan ucapan Zevanka,Eliza hanya terdiam.iqbal memberikan minuman favoritnya Eliza,Eliza awalnya tidak mau menerima tapi akhirnya dia menerima.

"Eliza gw minta maaf ya yang tadi"ucap iqbal tersenyum manis

"GW CUMA MINTA TOLONG KE KALIAN,TOLONG JANGAN GANGGU GW DULU,GW GAK SUKA DENGAN KALIAN"jawab Eliza membentak mereka bertiga

Fardan,Iqbal serta Zevanka hanya terdiam.satu katapun tidak keluar dari mereka bertiga.

"UDAH LEBIH BAIK,KITA GAK KETEMU TERLEBIH DAHULU.DAN GW MINTA TOLONG JANGAN GANGGU GW"ucap Eliza meninggalkan mereka bertiga

Mereka bertiga hanya terdiam,Zevanka sangat kangen dengan ledekan Eliza dan senyumannya.Fardan dan Iqbal mengepalkan tangannya

*BUGH

Iqbal memukul tembok dengan keras,seperti yang dia duga pasti Eliza bakal seperti ini.

"KAN GW DAH BILANG KE FARDAN JANGAN MAKSA ELIZA,MALAHAN JADI KAYAK GINI KAN BNGST"Ujar Iqbal dengan nada tinggi dan meninggalkan Fardan dan Zevanka

Zevanka hanya menunduk menahan tangisannya.

"SIAL...KENAPA JADI KAYAK GINI SIH NJ*"teriak Fardan dan meninggalkan Zevanka

"Kenapa jadi kayak gini sih,gw kan cuma pengen Eliza bercerita masalahnya kepada kita.lagi dan lagi gw malah ngehancurin persahabatan gw sendiri karena rasa egois diri gw.Harusnya gw tidak nyaranin buat seperti ini ke mereka"batin Zevanka dan menangis.

Sahabat Kecil PertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang