Fardan mencari,Iqbal,Zevanka,dan Natalie.Namun saat hendak bertemu dengan mereka,Fardan tidak sengaja bertemu dengan Anggara.
Anggara tersenyum sinis"He....rupanya ada yang udah tau nih sahabatnya ada disini"
Fardan manatap Anggara dengan dingin "Dah lama ya gak ketemu juga"
"Bukannya Lo itu dah punya pacar ya,tapi kok lo protect banget sama Eliza"ujar Anggara sembari menaikkan alisnya
Fardan meninggalkan Anggara,Anggara tersenyum sini kepadanya.
"Seluruh keluarga besar ada di genggaman tangan gw"gumam Anggara tersenyum manis
Fardan berpapasan dengan Zevanka,Zevanka sudah lama tidak bertemu dengan Fardan.
"Eh,tadi itu Eliza njr"ucap Fardan to the point
Zevanka terkejut,dia tidak percaya dengan perkataan Fardan "Hah!?,Lo becanda kan"
"Seriu-
"Ada apa ini,Fardan Lo ngapain disini"timbal Iqbal dengan nada dingin
"Iqbal,tadi Lo liat gak cowok yang slalu memakai masker"tanya Zevanka terburu buru
"Jangan bilang dia..."
Iqbal dan Fardan mencari Eliza,mereka sangat takut jika terjadi apa apa.
*Sementara itu
Eliza di tarik oleh Anggara,Eliza memberontak.Genggaman tangan Anggara sangat keras,Anggara menarik Eliza ke dalam mobilnya.
"Sayang...kamu jangan takut ya aku cuma mau ngelidungi kamu doang El"ucap Anggara sembari mengelus rambut Eliza.
Eliza tidak berani berbicara,dia takut jika Anggara makin menjadi.
Anggara mendekatkan ke telinga Eliza "sayang...kok kamu diam aja"
Eliza tidak berani menjawabnya,dia hanya berharap bisa pulang dan kembali ke mereka.Anggara makin senang karna berhasil menundukkan gadis bertudung merah.
"Sayang...kamu tau gak aku mau bawa kamu kemana" Anggara tersenyum manis pada Eliza
"Aku bakal bawa kamu dimana tempat,yang jauh hingga kamu akan selalu dengan ku"Anggara memeluk Eliza dengan erat
Eliza memberontak keras,namun pelukan Anggara yang kasar itu semakin erat.
"Anggara,tolong lepasin gw"Ucap Eliza menangis
Anggara mengelap air matanya "kamu gak usah takut ya,kamu bakal aman dengan aku daripada dengan mereka"
Eliza hanya menggelengkan kepalanya,dia tidak menyangka anak kecil yang sangat manis itu akan berubah menjadi seperti ini.Anggara tertawa kecil melihat Eliza seperti itu.
"Hmmm...Eliza kamu takut sama aku ya"tanya Anggara dengan nada dingin
Anggara kembali tersenyum "sayang...kamu tau gak,Fardan dan Iqbal itu jahat sama kamu.Mereka ngejauhi kamu kan gara gara kamu nemenin aku"
"Eng...Enggak,mereka gak jahat sama aku"ucap Eliza ketakutan
Anggara mendekati telinga Eliza
"Kamu kayaknya sayang banget sama mereka yah,aku juga mau dong di sayang seperti mereka.Aku iri kamu dekat dan selalu tersenyum manis pada mereka""Pak tolong di tambahkan kecepatannya"ujar Anggara tersenyum manis
Eliza menahan tangisnya,Anggara melirik Eliza dan tersenyum manis.Eliza berusaha menarik bibirnya agar tersenyum manis pada Anggara.
"Iqbal...tolong gw takut banget"batin Eliza dengan nada pelan
"Tuan Anggara,ada mobil yang mengikuti kita terus tuan"ucap supir tersebut
"Makasih banyak"
"Tambahkan kecepatannya sekarang"ujar Anggara dengan tegas
"Kamu gak usah takut ya El,aku bakal ngelidungi kamu dari mereka"ucap Anggara tersenyum manis
Mobil yang mengikutinya adalah mobil Iqbal,Iqbal terus menambah kecepatannya.
"Eliza...tungguin gw"gumam Iqbal
Fardan tersenyum "semangat ya bro,lawan semua rintangan yang menghadang"
Iqbal mengangguk.
Anggara tersenyum sinis "hmm...mereka rupanya ingin bermain sebentar"
Anggara menyuruh supirnya untuk menambahkan kecepatannya lagi,Eliza bergetar ketakutan.Anggara menenangkan Eliza dan tersenyum manis.
"Sayang...kamu bakal aman dengan aku"ujar Anggara tersenyum manis
"Stop...Anggara,tolong berhenti.klo kamu marah dengan keluarga Kenanga cukup lakukan kepada aku saja,jangan ke mereka semua"Isak tangis Eliza
"Hahahaha,baik lah tapi aku ingin bertanya kepada kamu...kamu kangen gak sama aku"tanya Anggara mengelap air mata Eliza
"Aku kangen Anggara yang dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Kecil Pertamaku
Teen FictionSingkat saja,bercerita tentang Eliza Kenanga anak tunggal kaya raya yang sangat menginginkan sahabat.Fardan Mumtazaya si kulkas 1000 pintu (khusus Eliza tidak),yang menginginkan kisah persahabatan berjalan sangat baik.Namun pada akhirnya Fardan meny...