Iqbal berdiri di halaman rumah sembari menatap langit yang indah,ia tersenyum manis.
"Iqbal,ayo sarapan dulu"
Eliza menghampiri Iqbal "Iqbal,sarapan dulu" ia menepuk pundak iqbal
Iqbal tidak menoleh ke Eliza,Eliza memukul punggung Iqbal.
"Sakit"rintih Iqbal
"Kamu ya,aku panggil dari tadi ayo sarapan dulu"
Iqbal tersenyum "aduhh,iya iya"
Iqbal menarik kursi "silahkan duduk yang mulia"
"Makasih" Eliza mengecup kening Iqbal
*Ding dong
Bel rumah berbunyi,Eliza langsung menuju pintu.Dia membukakan pintu.
"Selamat pagi" ucap Fardan
Eliza tersenyum kecil,Fardan memasuki rumah. "Eh,tumben lu main ke sini lagi" ucap Iqbal memukul punggung Fardan
Fardan tertawa sembari memegang leher bagian belakangnya "hehe,bosen gw di rumah sepi"
"Sabar ya bro,biasanya ada Natasyakan"ujar Iqbal merangkul Fardan
Fardan tersenyum tipis,tidak berlangsung lama hp fardan berdering.Terlihat yang menghubunginya merupakan Natasya,Fardan mengakat telponnya.
"Fa...Fardan ini aku Natasya"
Fardan tersenyum "Natasya kabar kamu gimana"
"Aku baik baik saja,kamu sendiri gimana"
Tanpa sadar Fardan meneteskan air matanya "aku,baik baik saja.Kamu gak usah khawatir"
"Fardan,kamu gak usah sedih aku baik baik saja.Maafin keluarga aku ya"
"Iya-iya tenang aja,kalo ada waktu aku ingin bertemu dengan kamu sya"
"Aku gak janji,mungkin ini terakhir aku mendengar suara kamu.Selamat tinggal Fardan"
Natasya mematikan telponnya,Fardan terduduk lemas.Iqbal tersenyum sembari mengusap punggung Fardan.
"Ayo,Lo pasti bisalah Fardan gw dukung"
Fardan menggelengkan kepalanya "Gw gak tau"
"Hmm,semangat Fardan kamu pasti bisa" ucap Eliza tersenyum manis
Fardan mengangguk pelan sembari tersenyum.
"Gw pengen ketemu Natasya sekarang"
Iqbal tersenyum simpul "Nanti,saja gw lagi nyusun rencana.Tapi untuk sekarang kita membutuhkan seluruh 5 anggota keluarga"
"Sekarang Keluarga Azira berada dimana"sambung Iqbal
"Zevanka ya,mungkin sekarang Zevanka sedang berada dikediaman keluarga Alvino"ucap Fardan dengan nada dingin
"Alvino,berarti sekarang Zevanka dan Raka sudah"
Fardan tersenyum simpul "ya,seperti kalian"
Iqbal tertawa ia mengeluarkan laptop "Eliza kemari sebentar"
"Dih manggil masih pake nama,pake sayang dong biar so sweet"ledek Fardan
"Bacot Lo mulut Lo bau bensin"
Eliza menghampiri Iqbal sembari membawakan beberapa potong buah apel.
"Kenapa"
"Aku boleh minta saham keluarga Kenanga"
Eliza tersenyum dan mengusap kepala Iqbal "tentu saja,kamu ini kan suami aku"
"Terimakasih sayang"
"Ehh,bucin jangan di depan gw kebiasaan banget kalian berdua"cetus Fardan
"Iri Lo"
Fardan mendecak,Iqbal dan Eliza tertawa penuh kemenangan.Eliza berdiri dan pergi menuju dapur.
"Fardan,kalo Natasya berhasil Lo dapatkan bagaimana" tanya Iqbal
"Bagaimana apanya,gw bakal langsung nikahilah"
Iqbal tersenyum manis "Bagus,Lo harus pertahankan Natasya"
"Santai gw juga tau kok"
Iqbal menghubungi nomor telepon Zevanka
"Halo siapa ini"
"Ini gw Iqbal,masih ingat gak Lo"
"Iqbal,oh pacarnya Eliza"
Iqbal tersenyum "bukan pacar lagi sekarang dia milik gw"
"Hah,kalian sudah nikah kok gak ngundang sih"
"Udah,sorry gw nikahi Eliza di China soalnya.lo juga dah nikah kan sama Raka"
"Hehehe"
"Oh ya Lo kenapa hubungi gw"sambung Zevanka
"Gw butuh bantuan keluarga Azira dan Alvino"
Iqbal menjelaskan semuanya kepada Zevanka
"Hmm,baik suami gw juga setuju"
Iqbal tersenyum tipis "ok,terimakasih"
Iqbal mematikan telponnya "Fardan bisa,mereka sudah memberikan saham mereka ya walaupun sedikit tapi bisa mengecoh Dhion"
Fardan tersenyum sinis "gw sangat berterimakasih kepada kalian"
"Udah santai aja"
Bruk!
Iqbal langsung bergegas menuju dapur,dia melihat Eliza sudah terbaring di lantai.Dengan sigap dia mengendong Eliza dan pergi menuju rumah sakit.
"Aduh,sakit banget"rintih Eliza,Eliza membukakan mata terlihat Iqbal mengkhawatirkan kondisinya.
"Kamu kalo sakit bilang"
Eliza tersenyum tipis "maaf,tapi aku tadi sehat kok tiba tiba kepala aku sakit"
Iqbal mengusap kepala Eliza "sudah,istirahat dulu aja gw temenin kok"
Eliza mengangguk "Fardan kemana"
"Dia lagi mengerjakan sesuatu jadi gak bisa kesini"
Pintu ruangan tiba tiba terbuka,dokter memasuki ruangan rawat Eliza dan memeriksa kondisi Eliza.
"Bagaimana dok kondisi istri saya"
"Istri anda baik baik saja hanya kelelahan saja"
"Suster tolong ambilkan Cairan infus"sambung dokter tersebut
"Baik dokter Ethan Giantara"
Iqbal langsung menoleh ke arah Ethan "Ethan,Ethan Giantara"
Ethan menoleh kearah Iqbal sembari tersenyum manis "iya,saya Ethan Giantara kakak kandung Anggara Giantara"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Kecil Pertamaku
Teen FictionSingkat saja,bercerita tentang Eliza Kenanga anak tunggal kaya raya yang sangat menginginkan sahabat.Fardan Mumtazaya si kulkas 1000 pintu (khusus Eliza tidak),yang menginginkan kisah persahabatan berjalan sangat baik.Namun pada akhirnya Fardan meny...