1

364 19 1
                                    

Agni dan Masa Lalunya

Tiga tahun kemudian,

Dean memandang anak kecil yang baru berumur 3 tahun 3 bulan itu dengan gemas, "Anak siapa sih ini?"

"Nak Mama."

"Hahaha. . ." tawa Dean lepas seketika. Wajahnya jelas tidak ada miripnya dengan sang Mama tapi jelas anak inj tidak mau di aku anak orang lain.

"Pa. . ."

"Hem?"

"Mama na?"

"Mama masih mandi." ucap Dean sambil mengusap puncak kepala anak di depannya dengan sayang. "Cindy sama Oma Galuh dulu ya."

"Key." sahut Cindy sambil berlari menju sang Oma.

Dean menghembuskan nafasnya perlahan dan membuka pintu kamar, "Sayang,"

"Ya?"

"Kamu jadi ketemu Om Putra?" tanya Dean sambil memeluk Agni posesif. Bahkan bibirnya sekarang sudah bermain di sepanjang leher Agni.

"Eum. . . De. . ."

"Hm?"

"Aku sudah mandi loh!" sahut Agni saat bisa mengendalikan dirinya.

"Terus?" Dean melepaskan bibirnya dari leher Agni dengan tidak rela. "Kamu kan bisa mandi lagi?" goda Dean sambil memijat payudara Agni dari luar baju.

"Dean. . ."

"Main sekali dulu ya!" Dean menggendong Agni menju tempat tidur yang baru saja di ganti sepreinya.

"Cindy?"

"Sama Mama Galuh di depan."

~ Dream Wedding ~

Agni duduk di salah satu meja dengan sebuah kopi di depannya. Suasana Latte Art Cafe agak sepi hari ini. Mungkin karena sekarang masih jam kerja atau juga mungkin karena di luar tengah hujan.

Pandangan Agni menatap kosong ke depan. Beberapa tahun ke belakang, dia tidak punya gambaran akan hari ini. Hari dimana dia duduk menunggu seseorang yang menyumbangkan spermanya untuk pembentukan sang buah hatinya.

Agni tahu dia nakal dan murahan. Keadaan ekonomi memaksanya melakukan hal itu. Dia bukannya tidak bersyukur memiliki Rania dan Edgniee sebagai sahabat, hanya saja jauh di dasar hatinya ia iri pada kedua sahabatnya. Mereka memiliki keluarga yang utuh, datang dari keluarga mapan, pintar, dan juga pacar yang baik.

Lalu entah ide dari mana, Agni ingin menghancurkan kebahagiaan Rania dan Edginee. Hansel, pacar Rania sangat susah untuk dia dekati tapi tidak dengan Om Sadewa, Papa Rania. Om Sadewa sangat tergila-gila pada tubuh Agni. Bahkan dari Om Sadewa lah dulu Agni bisa membeli sebuah mobil Audi terbaru dan sebuah unit apartemen di kawasan elit.

Caiden. Pacar Edginee itu dari dulu terkenal playboy. Caiden berubah hanya karena pacaran dengan Edginee. Sayang kebiasannya yang suka celup sana sini tidak bisa di lakukan pada Edgniee. Dan dengan mudah Agni menggodanya.

Kalau di tanya puaskah dia dengan semua itu? Agni sendiri tidak tahu. Karena setelah kejadian Agni minta pertanggungjawaban Caiden, Edginee menghilang dari lingkungan petemanannya. Dan Rania memilih mengikuti jejak Edginee dengan meninggalkan Agni seorang diri menanggung perasaan bersalah dan malu.

"Hai, sudah tunggu lama?" tanya Om Putra yang duduk di depan Agni memecah lamunannya.

"Jadi, ada perlu apa Om mau ketemu saya?"

Om Putra menghembuskan nafasnya perlahan. Jujur saja dari dulu sampai sekarang, Agni tahu Om Putra menyayanginya. Om Putra yang membereskan masalahnya dengan Om Sadewa dan Rania sehingga ia bisa lulus kuliah. Andai Om Putra belum memiliki istri.

"Agni, Om mau ketemu anak itu. Boleh?"

Kedua bola mata Agni membesar seketika. Agni sudah memprediksi alasan di balik pertemuan ini. Namun tetap saja Agni kaget.

"Buat apa Om? Anak itu hanya tahu satu Papa dan itu adalah Dean."

"Om akan pindah ke Australia."

"Hah?"

Om Putra mengusap puncak kepala Agni sayang. Wanita ini adalah ibu dari anaknya. Anak yang tidak bisa di berikan Sarah padanya. Dan wanita inilah yang beberapa tahun belakangan ini membuat rumah tangganya dengan Sarah serasa di neraka.

"Om, kenapa?" tanya Agni pelan.

"Om dan Tante Sarah sudah bercerai beberapa bulan yang lalu. Dia minta mobil dan rumah di sini jadi miliknya. Dia juga minta aset di perusahaan Om 25%. Karena Tante Sarah tahu Om memberikan 20% saham di perusahaan buat anak kamu."

"Gila!" Agni menggelengkan kepalanya, "Om, buat apa Om kabulin permintaan Tante? Om tahu Tante hobi pelihara pria muda? Harta gono gini yang Tante minta dari Om itu cuma buat peliharaannya, Om."

Ya, Tante Sarah adalah adik dari Mamanya Agni. Agni tahu dia salah di sini. Keponakan mana yang malah tidur dengan Om-nya sendiri. Tapi apa mau dikata, Agni saat itu betul-betul jatuh cinta pada Om Putra.

Pernikahan Agni dengan Dean pun, awalnya adalah sandiwara. Dean adalah pria yang dipilih Agni secara random untuk menutup aib kehamilan Agni dengan Om Putra.

"Tidak apa-apa. Setidaknya di Australia nanti Om bisa bebas dari Tantemu."

Agni memeluk Om Putra erat. "Maaf Om. . . Maafin Agni. . ."

"Bukan salah kamu di sini, sayang. Om yang salah." Om Putra mengusap puncak kepala Agni, "Om lupa kalau umur Om lebih tua beberapa tahun di atas kamu. Om lupa kalau Om sudah menikah dengan Tante kamu. Mulai sekarang, belajar mencintai diri kamu sendiri. Sayangi Cindy. Maafkan Om yang tidak bisa menjaga kamu dan Cindy."

Agni menggelengkan kepalanya. Menolak semua ucapan Om Putra. Seakan dengan cara itulah, Om Putra akan tetap tinggal di sini. Di sisinya dengan Cindy.

~ Dream Wedding ~

To Be Continue

J.F.E.L

Dream Wedding ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang