8

212 14 2
                                    

Akhirnya Bertemu

"Bu, hari ini ada pertemuan dengan pihak Gutama di kantor mereka." Cakra mengingatkan Edginee yang baru saja sampai ke ruangannya.

Karena masalah yang lumayan setiap harinya, Edginee sampai lupa kalau Cakra sudah bisa membuat janji dengan pihak Gutama. Tentu saja dengan bantuan Sean.

Edginee tidak mau cari perkara dengan minta bantuan Ghea. Siapa yang tahu isi otak emak-emak beranak 2 itu. Salah-salah, Edginee bukan hanya janjian bertemu dengan pihak Gutama tapi malah kencan buta yang di atur Ghea.

Obsesi Ghea semenjak Edginee putus dan batal nikah adalah mengenalkan Edginee dan Elleonora pada anak laki teman-temannya.

Menurut Ghea, mantan itu tempatnya di masalalu dan dilupakan.

"Jam berapa? Kamu ikut kan?" tanya Edginee sambil melihat wajah Cakra yang sudah serba salah di depannya.

"Maaf Bu, hari ini kan saya ijin setengah hari. Lalu cuti seminggu."

"Ck!" Edginee berdecak pelan.

"Kamu mau ke mana sih?"

"Mau ke kampung halamannya Viona, Bu. Ibu kan tahu semenjak Viona hamil, kerjanya ngerengek minta ketemu orangtuanya."

Viona dan Cakra sudah menikah selama 5 tahun. Dan selama itu juga Tuhan belum menitipkan seorang bayi di tengah-tengah pernikahan mereka. Baru dua bulan yang lalu akhirnya Viona di nyatakan hamil dan Cakra tentu saja menjaga Viona berlebihan.

"Ya sudah. Jadi jam berapa saya harus ketemu pihak Gutama?"

"Jam 2, Bu. Habis jam makan siang."

"Kamu kabarin Bu Tiara, minta dia kosongin jadwal dari jam 2 sampai jam pulang. Dia suruh ikut saya ke Gutama. Terus minta Maura laporan progres aturan baru Member. Dan Pak Revan suruh jaga di depan gantiin Bu Tiara hari ini."

"Baik Bu."

~ Dream Wedding ~

Edginee dan Tiara langsung berangkat ke PT Gutama saat jam makan siang selesai. Menurut Bu Tiara, sebagai pihak yang merugikan, sudah seharusnya saat ini mereka berdua yang tepat waktu.

Begitu sampai PT Gutama, Edginee dan Bu Tiara di arahkan menuju ruangan Wakil Direksi.

"Mari Bu, Pak Enrico sudah menunggu di dalam." Gabriel membuka pintu di depannya.

"Pak, perwakilan dari Hotel Diamond Ring sudah di sini." ujar Gabriel sambil mempersilahkan Edginee dan Tiara untuk duduk di sofa.

"Loe sendiri yang ke sini, Gi!" sapa Sean begitu melihat Edginee di ruangan Enrico.

Edginee mengangguk singkat.

Sean memang orang yang membantu Edginee untuk bisa bertemu dengan Enrico. Kebetulan yang menyenangkan, Sean memang ada jadwal pertemuan dengan Enrico. Jadi Sean menyelipkan nama Edginee di agendanya Enrico.

"Halo, saya Enrico." Enrico mengulurkan tangannya pada Edginee dan Bu Tiara yang langsung di sambut ke duanya.

"Jadi ada perlu apa kalian ingin bertemu dengan saya?" tanya Enrico aambil duduk di depan Edginee.

Sean sendiri malah asyik dengan laptopnya di meja Enrico.

Tiara tersenyum, "Perkenalkan saya Tiara sebagai Manager Front Office di Hotel Diamond Ring, sebelumnya saya dan Bu Edginee minta maaf terkait masalah yang ada di hotel. . ."

"Yang kartu member saya di pakai orang?"

"Betul Pak,"

Enrico menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, "Sebetulnya saya kenal keduanya."

"Maksudnya Pak?" tanya Edginee binggung.

"Yang perempuan namanya Ranaya, dia adalah mantan pacar saya. Dan yang pria adalah Dani, mantan asisten saya beberapa tahun yang lalu."

Tiara menyikut lengan Edginee sambil menggelengkan kepalanya.

Akhirnya mereka berdua tahu kenapa PT Gutama tidak mau menerima uang ganti rugi dari Diamond Ring. Ternyata Enrico sendiri kenal dan pernah berhubungan dengan pasangan pembuat masalah itu.

"Sebelum saya putus dengan Ranaya, dompet saya sempat hilang. Saya sendiri lupa di mana hilangnya. Dan memang salah saya, saya meminta Gabriel untuk mengurus semua kartu-kartu penting saja. Karena saya pikir selain KTP, SIM, ATM, dan Kartu Kredit, kartu yang lain tidak akan ada masalah jika tidak di urus."

"Ah. . ." Tiara mendesah perlahan, "Sejujurnya kartu Member Diamond Ring memang tidak terlalu penting sih Pak. Yang jadi masalah, kartu itu saat di gunakan tagihannya akan langsung masuk ke perusahaan."

"Kami pihak Hotel juga minta maaf Pak kalau saat kejadian tidak konfirmasi ke perusahaan Bapak." ujar Tiara dengan penuh penyesalan.

"Hahaha. . ." Enrico tertawa seketika, "Saya juga baru tahu sih kalau Member Hotel Diamond Ring itu langsung masuk tagihan ke perusahaan. Karena itu saya menolak uang ganti rugi dari kalian. Karena di sini saya juga pihak yang bersalah."

"Udah terima aja Gi." sahut Sean yang rupanya sudah ada di belakang Edginee dan mengacak rambut Edginee, "Yang penting jadiin pelajaran ke depannya. Toh kamu juga belum lama pegang Manajemen Hotel jadi wajar kalau ada yang salah. Betul Bu Tiara?"

Tiara memgangguk sambil tersenyum. Baginya Edginee saat ini sudah jauh lebih belajar tentang Hotel dibanding saat pertama kali datang ke Diamond Ring.

"Ini udah mau jam pulang kantor. Mending loe ikut gua sama Aldo nongkrong." goda Sean yang langsung mendapat pukulan di tangannya dari Edginee.

"Loh, Bu Tiara kan juga perlu pulang ke rumahnya. Anak sama suaminya udah nungguin. Lah loe ngapain? Suami nggak punya. Pacar juga nggak ada."

"Kampret!" pekik Edginee pelan yang tetap bisa di dengar Tiara, Sean, dan Enrico.

~ Dream Wedding ~

To Be Continue

J.F.E.L

Dream Wedding ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang