10

201 15 5
                                    

Putus

Enrico Geraldo sejak dulu sudah terkenal dengan gelar casanova. Bahkan sewaktu sekolah dulu, Enrico memiliki fans club sendiri yang isinya para anak perempuan yang menyukai Enrico. Mereka menyukai Enrico bukan hanya karena wajah Enrico yang tampan dan harta warisan segunung, tapi juga karena sifat dasar Enrico yang ramah dan menghargai lawan jenis.

Bella tahu memiliki huhungan lebih dari sahabat dengan Enrico harus siap dengan barisan para mantan yang masih saja menganggu atau fans perempuan Enrico. Tapi Bella juga perempuan biasa yang bisa cemburu dan iri hati.

"Jadi sepupu Sean itu mau konfirmasi masalah Ranaya?" tanya Bella begitu Enrico menjelaskan pertemuannya dengan Edginee.

"Iya."

Bella menghembuskan nafasnya perlahan. Dari sekian banyak mantan Enrico, Ranaya adalah salah satu dari sekian yang membuat hidup Bella tidak tenang.

Ranaya dulu memiliki akses ke beberapa aset milik Enrico yang bahkan dirinya saja baik sebagai sahabat dulu atau sebagai kekasih saat ini tidak memiliki akses tersebut.

"Ranaya itu. . ."

"Dompet gua dari dulu selalu di titip di Naya kalau kita jalan bareng. Mungkin gua lupa dulu nggak ambil balik lagi dompet dari dia makanya beberapa kartu yang sempat nggak di urus bisa dia pakai."

"Dan kenapa kamu biarin?" geram Bella.

Enrico mengerutkan keningnya memandang Bella, "Dan kenapa harus gua masalahin?"

"Aldo! Ranaya itu udah berlaku seenaknya. Karena sikap kamu yang kayak gini yang bikin dia semakin seenaknya."

"Bel, gua cerita ini ke loe cuma supaya loe nggak salah paham sama Edginee bukannya jadi bahas Naya. . ."

"Dan sampai kapan kita bisa bebas dari bayang-bayang mantan kamu yang banyak itu?"

"Dari dulu, sebelum kita jadian loe udah tahu kalau mantan gua banyak. Kenapa baru loe masalahin sekarang bukan dulu sebelum kita pacaran?"

Skak mat!

Karena dulu Bella pikir, Enrico bisa tegas kepada beberapa mantan yang masih berkeliaran di sekitar mereka. Tapi nyatanya Enrico tetaplah Enrico. Mana mau dia mengurusi hal-hal remeh seperti itu.

Saat dompetnya hilang dan ternyata beberapa kartu kreditnya di gunakan orang lain saja, Enrico memilih masa bodoh dan tetap membayar tagihannya. Padahal Gabriel sudah bilang kalau kartu-kartu itu di gunakan oleh Ranaya dan beberapa mantan Enrico.

"Apa sih yang bikin kamu selalu ngalah sama Ranaya? Apa lebihnya dia sama aku? Apa?" tanya Bella akhrinya.

Bella hanya tahu kalau Ranaya ini salah satu mantan Enrico hasil perjodohan Mamanya.

Orangtua Enrico memang agak ketat dalam masalah mencarikan pasangan untuk anak-anaknya. Selama lima bulan ini Bella berpacan dengan Enrico saja, Bella masih belum bisa mendapat restu dari keluarga Enrico padahal sebelumnya saat ia menjadi sahabat Enrico, keluarga Enrico menerimanya.

"Karena dia anak temen Mama."

"Apa karena dia anak temen Tante Sheila, dia bisa seenaknya? Jangan kamu kira aku nggak tahu ya kalau Ranaya-Ranaya ini masih suka mondar mandir ke apartemen kamu yang di Griya Tawang ya."

Enrico melipat kedua tangannya di depan dada. Jujur saja Enrico cukup jenuh dengan sifat posesif dan cemburuan Bella.

"Apartemen milik keluarga Naya juga ada di sana kalau-kalau loe lupa."

"Gila! Sudah jadi mantan saja masih kamu bela! Keterlaluan kamu!" pekik Bella sambil bangkit berdiri.

"Begitu loe pergi dari sini, kita putus Bel!" ancam Enrico.

Bella melihat Enrico tidak percaya. "Kamu?"

"Loe tahu aturan main gua, Bel. Jangan ngelewatin batas!"

"Fine, kita putus!" Bella keluar dari apartemen Enrico dengan perasan kesal.

Enrico menghembuskan nafasnya perlahan. Berhubungan dengan Bella sebagai kekasih nyatanya lebih menguras emosi dibandingkan saat menjadi sahabat.

Dari dulu, Bella memang sudah seenaknya dan segala yang dia inginkan pasti dia dapatkan. Terutama saat SMA, Bella satu-satunya perempuan di circle pertemanan Enrico.

Anggap saja Enrico sedang kesurupan saat mengajak Bella berpacaran. Karena toh akhirnya Bella sama saja dengan mantan-mantannya yang lain.

Enrico mengambil ponselnya dan mengabarkan pada Sean, Joshua, dan Virza tentang putusnya hubungannya dengan Bella.

Selama ini Joshua dan Virza yang menentang keras dia berpacaran dengan Bella. Bukan karena khawatir pertemanan mereka akan kacau saat dia putus dengan Bella tapi karena sifat Bella yang jelas ingin di prioritaskan.

Dan itu tidak bisa di lakukan Enrico.

~ Dream Wedding ~

To Be Continue

J.F.E.L

Dream Wedding ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang