Chapter XIV

15.3K 1K 34
                                    

"gue tau bodoh itu gratis, tapi enggak usah lu borong juga kali."
_Ariek_

~~~~

"Abang" mendengar suara itu Al menoleh, disana Zairah ellie Aditama. Anak dari Alexa sahabat ibu nya dan Reza paman nya.

"Abang kok disini." Anak kedua dari paman nya itu bertanya dengan panik.

"Fobia Gio kambuh."Al berbicara sambil melihat marmer rumah sakit.

"Kak Gio?!!." Gadis yang sering di sapa Lie itu seketika ingin berdiri dan masuk ke dalam IGD tapi di hentikan oleh Al.

"Uncle lagi didalam."

"Daddy?." Al mengangguk.

"Kamu ngapain disini." Al mencoba mengalihkan pikiran nya yang kalap tentang Gio.

"Tadi ikut mommy." Gio tersenyum, gadis yang berada 5 tahun di bawa dia ini tampak ceria.

"Hai uncle Arkan, Ariek dan angga." Lie berbicara dengan tidak jelas karena dia tidak bisa menggunakan aksen Indonesia dan menyebutkan huruf R.

"Anjirttt Uncle." Arkan seketika berteriak.

"Ini rumah sakit." Ariek yang berada di sebelah Arkan langsung saja menutup mulut kembaran nya itu.

"Yes, we are 6 years gap in age" Lie akhir nya berbicara dalam bahasa Inggris.

"Lo kalau blibet pakai aja bahasa Italia." Angga menegur nya.

"Heheh iya." Lie tampak salting saat di tegur oleh Angga walaupun sang empu menegur dengan cara yang dingin.

"Anjing salting bocah." Mereka semua tau bahwa adik dari Zain itu memiliki perasaan dengan Angga.

"Lo manggil gue uncle karena umur kita beda 6 tahun sedangkan Lo suka sama Angga yang notabene umur nya beda 4 tahun sama lo." Nada bicara Arkan seperti ingin menerkam Lie.

"Al." Semua orang di sana menoleh dan melihat Nino dan Amib yang sudah berganti pakaian dan mereka tau penyebab nya.

"Bang Nino." Lie kegirangan dan ingin berlari kearah Nino, tapi mulut nya di tutup dari belakang oleh seseorang yang juga menarik nya untuk duduk diam di kursi.

"Ini rumah sakit." Angga yang biasa nya berbicara basa-basi kini tampak dingin walaupun begitu Lie masih terlihat malu-malu dan duduk diam di kursi nya.

"Ckkk, Gila gue di mana-mana Bucin." Amib berdecak.

"Hai princess." Nino menoel pipi Lie yang tembem.

"Hai bang Ino." Lie merentangkan tangan nya meminta Nino untuk menggendong nya.

"Duduk." Angga berbicara dengan dingin.

"Dih padofil lu." Arkan bergidik ngeri ke arah Angga.

"Sutt diem." Al kembali memfokus kan perhatian nya ke ruangan di depan mereka saat lampu ruangan itu mati.

Cklek....pintu ruangan itu terbuka bersamaan datang nya tergesa-gesa seorang wanita parubaya yang masih tampak sangat cantik di usia nya yang akan menginjak kepala empat.

"Sayang...." Reza kaget melihat istri nya itu.

"Mana Gio." Tanpa menjawab pertanyaan suami nya Alexa tampak panik dan ingin masuk ke ruangan tempat gio berada tapi di hentikan oleh Reza.

"Dia udah baik-baik aja dan sekarang tertidur karena obat bius, setelah dia bangun kalian boleh membawa nya pulang." Semua anggota Lucifer mengangguk.

"Pulang lah ke rumah kedua Al." Alexa menatap sendu anak dari sahabat baik nya sekali Gus keponakan nya itu.

Lucifer-Nikos Elazein Gorgio [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang