Chapter XXXVII

5.5K 492 42
                                    

"Jika dia bisa menjadi kelemahan ku, maka dia bisa menjadi kekuatan ku juga."
_nikos_

~~~~

Rissa mengangkat kepalanya kaget, 3 peluru itu tidak berhasil menembus kaca mobil mereka.

"Mereka siapa." Rissa bertanya kepada Gio. Namun Gio menggeleng, dia juga tidak tau.

"Dor-dor." Lagi-lagi dua peluru melesat, dengan cepat Rissa menghidupkan mesin mobil dan pergi dari sana dengan kecepatan penuh.

Namun sayang seperti nya mobil yang mengejar mereka bukan hanya 1 atau 2 tapi lebih dari 3 mobil.

"Kamu bisa bertahan." Rissa menggenggam tangan Gio, dan Gio hanya mengangguk. Perlahan dia menutup mata nya.

"Eh kamu mau kemana." Tiba-tiba Rissa kaget saat Gio mengulurkan tangan nya ke jok kursi, tenyata Gio mengambil salah satu pistol nya disana. Pistol jenis revolver Smith & Wessong 500 Magnum pistol paling mematikan didunia.

Gio membuka sedikit pintu mobil dan mengeluarkan pistol nya. Dan Rissa mengarahkan mobil supaya pistol itu bisa mengenai sasaran.

"Dor." Sekali tembak 1 mobil langsung berhenti karena Gio menembak tepat pada mata sopir.

"Dor-dor-dor." Tiga tembakan sekaligus, dan karena 4 mobil didepan berhenti, mobil lain yang di belakang pun terhalang.

Namun sangat disayangkan salah satu orang didalam mobil itu berhasil menembak ban mobil mereka. Karena kesal Gio kembali membuka pintu mobil dan menembak mesin salah satu mobil disana, seketika mobil itu meledak diikuti oleh mobil lain nya.

"Kearah Utara." Rissa mengangguk, mereka tidak lagi menggunakan jalan umum tapi masuk ke jalan yang lebih kecil. Bersembunyi dibalik rumah warga.

Dan benar saja beberapa mobil yang berhasil selamat dari ledakan tadi lewat. Seperti nya mereka tidak melihat mobil Rissa dan Gio.

"Huk-huk-huk." Rissa mengalihkan tatapan nya kepada Gio dan dia terbelalak saat melihat suami nya itu mengeluarkan banyak darah dari mulut nya.

"Gio." Segera Rissa mengambil Tissu dan membersihkan nya.

Dia mencoba menyadarkan Gio, namun seperti nya kesadaran Gio perlahan menghilang membuat Rissa tambah panik.

Karena mendengar suara gaduh dari dalam mobil seperti nya warga pemilik rumah yang berada di dekat mobil mereka penasaran dan mengetuk mobil.

"Ada apa nona." Orang itu bertanya menggunakan bahasa khas Zurich. Segera Rissa menghapus air mata nya.

"Nyonya, ban mobil kami kempes dan suami saya terkena elergi berat." Perempuan itu mengangguk.

"Mari singgah di tempat saya." Mereka membopong Gio masuk kerumah.

"Kebetulan sekali suami saya seorang dokter. Sebentar saya panggilkan" Rissa mengangguk, kemudian perempuan itu pergi ke belakang meninggalkan mereka di ruang tamu, Rissa terus mencoba menyadarkan Gio.

"Nona, ini suami saya." Rissa terbelalak saat suami dari pemilik rumah ini adalah orang yang dia kenal.

"Rissa." Orang itu berhambur memeluk Rissa.

"Om Burhan." Rissa balas memeluk nya.

Burhan adalah salah satu teman Reza, paman Rissa.

Burhan dan Reza sama-sama dokter jadi saat mereka bertugas keindonesia maka mereka akan menginap di rumah Rissa.

Jadi dia mengenal baik Burhan.

"Om sudah menikah." Burhan mengangguk kemudian meraih tangan perempuan di samping nya.

Lucifer-Nikos Elazein Gorgio [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang