"Ingat lah semua manusia tidak selalu seperti cover nya."
_Rissa_~~~~
"Pakai mobil ya." Gio mengelus kepala Rissa saat melihat gadis nya itu tampak cemberut.
"Kenapa enggak pakai motor io." Rissa merenggut kesal.
"Lagi hujan panas, nanti demam."
"Enggak mau ihhh. " Rissa menyilangkan tangan nya di dada, namun kemudian dia terpaku saat Gio mendekat kan wajah nya.
"I....io ngapain." Namun ucapan Rissa tidak di tanggapi yang ada sekarang wajah kedua nya hanya berjarak 3 inci dan Rissa memejamkan matany.
"Heeheh." Gio terkekeh kemudian memakaikan sabuk pengaman ke Rissa, seketika Rissa membuka mata nya dan merasa malu.
"Sabuk nya sayang..cup." namun akhir nya Gio tetap mengecup singkat bibir Rissa.
"Manis rasa susu." Gio mengulum bibir nya dan Rissa menjadi sangat malu bahkan pipi dan telinga nya memerah.
"Besok pakai motor lagi ya, hari ini mobil dulu." Rissa hanya mengangguk dan Gio mulai melaju mobil nya dengan kecepatan sedang.
~~~~
"Gio....." Terlihat Angga yang berlari sampai menabrak pintu kelas Gio, Gio dan Nino yang saat itu ada di kelas mengalihkan pandangan nya ke arah pintu, mereka mengeryitkan kening nya.
"Rissa-rissa" Angga dengan suara yang terbata-bata mencoba mengatur nafas nya.
Mendengar nama sang terkasih di sebut Gio seketika pias, begitu pun Nino karena Jiso tadi juga dengan Rissa yang kata nya akan ke ruang guru.
Gio menerobos Angga dan berlari keluar namun saat akan menaiki tangga Gio mengurungkan niat nya saat mendengar suara keributan dari lorong sebelah tangga, lorong menuju WC.
"Maaf." Disana Rissa tertunduk menahan air mata nya, Gio geram dan langsung berjalan cepat ke arah sumber kejadian.
Terlihat wanita yang Gio ketahui bernama Laura itu tampak berantakan dengan rambut yang acak-acakan bibir yang berdarah dan sebagian baju yang sudah tak berbentuk bahkan wanita itu terlihat seperti Mak lampir.
Namun Gio mengalihkan intensi nya kepada Rissa, disana gadis nya terlihat jauh lebih baik dari pada gadis di depan nya. Baju yang hanya kusut di beberapa bagian tapi mata Gio memerah saat melihat ada sedikit goresan di kening Rissa dan Rissa masih dalam keadaan tertunduk meminta maaf. Tidak terlihat siapapun di sini selain Rissa,Laura dan teman-teman Laura yang ada di belakang Laura yang tampak Ketakutan dengan keadaan tak jauh beda dengan Laura.
Kemana Jiso pergi?.
Gio berlari arah Rissa dan langsung memeluk nya. Terdengar suara sesegukan dari gadis yang ada di pelukan nya ini.
"Sutttt....Gak papa sayang." Gio mengelus kening Rissa yang terluka kemudian mencium nya.
Gio mengalihkan tatapan nya kedepan dimana Laura masih ada di sana.
Dengan tatapan dingin Gio, Laura pun mundur perlahan dan menggeleng kepala nya.
"Lo apain Rissa."
"Enggak Gio bukan gue." Laura menggeleng kuat.
"JANGAN PANGGIL GUE GIO SIALAN." Gio berteriak keras sampai orang yang berada di pelukan nya pun ikut terjengkit kaget. Lalu Gio menyadari nya dan kembali memeluk Rissa dengan erat.
Kemudian terdengar suara pintu terbuka, disana ada Jiso yang berdiri dengan mulut yang menganga.
Apaan ini, tadi dia ke WC dan Rissa bilang akan menunggu di tangga. Tapi kenapa malah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucifer-Nikos Elazein Gorgio [ENDING]
Romansa[SILAKAN FOLLOW KARENA SEBAGIAN PART DI PRIVAT.] [BACA SELAGI ON GOING KARENA JIKA SUDAH END CERITA AKAN DI HAPUS.] DIREVISI SECARA BESAR-BESARAN ~~~~ Fobia cewek?? Terus gimana lu bisa hidup😭 Nikos Elazein Gorgio lelaki tampan dengan sejuta pesona...