Chapter 3 (after married )

3.9K 301 29
                                    

Komen dan vote sebelum baca

~~~~

"GIO....." Rissa berteriak keras.

"Ha ha ha." Nafas Rissa tersendat-sendat

"Sayang...sayang bangun." Rissa membuka mata dan langsung menangis. Gio panik dan membawa istri nya itu kepelukan nya.

"Kamu kenapa." Gio bertanya saat istri nya itu menangis.

"Aku hiks aku mimpi kamu hiks." Gio langsung mengelus kepala Rissa, istri nya itu pasti mimpi buruk.

Rissa memang sering mimpi buruk semenjak kecelakaan nya bulan lalu.

Ya kecelakaan saat dia mengejar Rissa waktu itu.

Dia harus di rawat di rumah sakit hampir 2 Minggu karena cedera tangan yang fatal.

Untung saja sekarang tangan nya sudah baikan meskipun tetap harus di gips.

"Maaf." Rissa mendongak keatas untuk melihat wajah suami nya itu, sambil mengelus tangan Gio yang di gips.

"Bukan salah mu sayang, kamu hanya salah paham." Rissa mengangguk dan kembali memeluk erat Gio.

"Tapi surprise nya gagal sayang." Rissa menggeleng, dia telah salah paham kepada Gio, Gio membelikan nya kalung untuk anniversary mereka yang waktu itu harus nya 1 Minggu lagi di tambah Gio keluar tanpa izin itu untuk mempersiapkan pesta untuk acar anniversary mereka itu.

Sengaja tak memberi tau amib, karena tau sahabat nya itu mulut nya selebar ember.

Jadi Gio hanya merencanakan nya bersama Angga dan Nino.

Sedangkan Ariek dan Arkan mereka sedang kembali ke Korea untuk menghadiri acara pernikahan keluarga mereka di sana.

"Maaf ya ganggu kamu tidur." Gio menggeleng, Rissa adalah tanggung jawab nya jadi dia harus siap dalam hal apapun.

"Yaudah tidur lagi ya." Rissa mengangguk, kemudian mereka masuk ke selimut dan berpelukan.

~~~~

"Huek." Rissa yang sedang tertidur langsung terbangun saat merasa perut nya mual.

Dia berlari kekamar mandi Gio yang sedang memeluk istri nya tadi reflek ikut terbangun, bahkan dia sempat memegang kepala nya karena merasa pusing.

"Sayang." Gio berlari ke kamar mandi mengikuti istri nya.

"Kamu kenapa." Gio panik saat Rissa mengeluarkan muntahan nya di wastafel.

Gio memijit leher Rissa dan memegang rambut istri nya.

"Saya kamu kenapa." Gio trus bertanya karena yang Rissa keluarkan hanya lah air. Tentu saja istri nya itu belum sarapan.

"Maag mu pasti kambuh." Gio membantu Rissa membersihkan mulut istri nya.

"Jangan nangis sayang." Entah kenapa istri nya itu sangat cengeng.

"Ayok." Gio menggendong Rissa ala bridal style ke kasur mereka.

"Mana kunciran mu." Rissa menunjuk arah meja rias nya.

Gio kesana dan membuka salah satu laci meja Rissa milik Rissa dan akhirnya menemukan banyak kuncir rambut dan mengambil salah satu nya.

Dengan acak Gio menguncir rambut Rissa, tak bagus tapi cukup untuk membuat istri nya tidak kerepotan.

Rissa senderan di head board dan Gio menarik sedikit selimut untuk menutupi kaki istri nya.

"Kamu tunggu sini ya, aku buatin sarapan." Rissa melihat jam dan masih jam 5 pagi.

"Harus kamu ya yang masak." Meski kebingungan tapi akhirnya Gio tetap mengangguk.

Setelah itu Gio turun kedapur, dia tidak bisa memasak namun jika hanya untuk nasi goreng tentu dia bisa.

Gio mulai meraih wajan dan beberapa bahan masak lain nya.

~~~~
Setelah hampir 10 menit akhirnya Pintu dibuka, dengan Gio yang membawa nampan berisi sepiring nasi goreng dan segelas air putih.

"Maaf ya lama." Rissa hanya mengangguk dengan lemas.

"Makan ini setelah itu kamu lanjut tidur." Dengan perlahan Gio menyuapi Rissa.

"Enak." Rissa lagi-lagi mengangguk.
"Minum dulu ya." Setelah minum Gio merebahkan tubuh Rissa.

"Kamu enggak kekantor." Karena melihat Gio yang malah ikutan masuk ke selimut dan memeluk Rissa.

"Kamu yang utama sayang." Rissa hanya mengangguk, dibantah pun percuma.

Gio akan tetap berdiri pada pendirian nya.

~~~~
"Sayang...sayang...io...."Rissa menggoyangkan tubuh Gio.

"Hmmm." Gio bergumam dan membuka mata nya.

"Kenapa Hmmm." Bukan nya bangun Gio malah meraih Rissa dan membuat istri nya itu ikut terbaring masuk kepelukan nya.

"Ish io bangun dulu." Rissa menyanggah tubuh nya dengan tangan dan melihat wajah gio yang berada di bawah nya.

"Kamu kenapa." Gio menatap mata Rissa dan merapihkan rambut Rissa dengan menyelipkan ke telinga istri nya itu.

"Aku pengen makan nasi goreng buatan kamu lagi." Alis Gio bersatu, dia beralih untuk melihat jam besar di atas tv kamar mereka.

Sekarang baru jam 7 pagi itu arti nya istri nya itu baru saja selesai makan satu setengah jam yang lalu.

"Tadi udah makan nasi goreng, aku buat menu lain ya." Namun Rissa malah menggeleng.

"Mau nasi goreng." Rissa langsung merebah tubuh nya lagi lalu membelakangi gio dan masuk ke selimut.

Gio malah ikut rebahan dan memeluk Rissa dari belakang, dia menyingkirkan rambut Rissa dan  mengecup tengkuk istri nya itu.

"Kamu kenapa hmm, enggak biasa nya." Rissa tidak bersuara.

"Sayang, kamu tau aku bukan orang yang mudah peka terhadap sesuatu." Setelah itu Rissa berbalik menghadap Gio.

"Mau nasi goreng." Gio kegemasan melihat Rissa yang menggembung pipi nya.

'cup'cup'cup'Gio mengecup seluruh wajah Rissa.

"Baiklah cantik." Gio yang baru saja turun dari kasur tiba-tiba tangan nya ditahan oleh Rissa.

Gio mengangkat alis nya seakan bertanya.

"Mau ikut." Rissa mengulurkan kedua tangan nya.

Gio mengangguk kemudian dia beralih ke Closet dan keluar dengan sebuah kemeja milik nya.

"Pakai ini dulu sayang." Secara tidak mungkin dia membiarkan istri nya keluar hanya dengan menggunakan underwear dan hot pants.

Setelah mengancingkan kemeja nya, Gio menggendong istri nya itu ala koala.

Rissa memasuk kepala nya ke celah leher gio dan mulai memejak kan mata nya.

"Jangan di tiup sayang." Gio kegelian dikarenakan Rissa yang jahil malah meniup leher nya.

"Heheh sorry." Gio mengangguk dan mulai menuruni tangan satu persatu.

Setelah sampai di dapur Gio menurunkan Rissa diatas counter table dan mulai mengambil bahan-bahan di dalam kulkas.

"Pakai wortel ya." Lagi-lagi Gio mengeryit.

"Kamu suka wortel." Rissa dengan antusias mengangguk.

"Iya sekarang suka." Tanpa menjawab Gio mengambil wortel, 2 telur dan bahan lain nya.

Gio mencuci semua bahan ny.

"Sejak kapan suka wortel." Sambil memotong bawang Gio bertanya.

"Sejak sekarang." Gio tersenyum dan menggeleng mendengar jawaban itu.

"Jangan gemas-gemas sayang nanti enggak jadi makan nasi goreng nya. Malah kamu yang aku makan." Rissa tertawa dan terus memperhatikan Gio yang memasak.

"Kamu tambah ganteng kalau masak gini." Gio mengalihkan tatapan nya ke Rissa. Dia mencuci tangan nya dan mendekat kearah Rissa dan meraih pinggang istri nya itu.

"Suami mu ini memang selalu tampan sayang, apalagi saat menggagahi mu." Rissa langsung bersemu.

~~~~
Koreksi jika typo.

Lucifer-Nikos Elazein Gorgio [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang