Bagian 12

626 104 2
                                    


Ruangan itu cukup luas, dengan desain unik ala ala kerajaan kuno yang antik, seseorang duduk di mejanya dengan penuh wibawa, orang itu berumur tidak jauh dari kim atau yang lain yang juga duduk dihadapanya, tatapannya yang tajam menghardik meminta penjelasan, sementara Kim Deonu, Lee hesung, dan seseorang yang tadi juga bertengkar denganya hanya diam seribu bahasa.

''apa yang sebenarnya terjadi...'' pada akhirnya Lelaki itu mengeluarkan suaranya meminta penjelasan meski tetap saja tak ada balasan dari adik adik tingkat di hadapanya itu

Bang chan nama orang itu menggeleng pasrah lalu melirik kearah teman temannya yang juga berada disitu, ada Dongpyo Lia Yeji Yuna dan yang lainya yang hanya menggedikan bahunya juga tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.

"mereka berkelahi di lorong utama yang menuju asrama mereka'' ucap Hyunjin dialah tadi yang membawa ketiganya keruangan tersebut setelah memergoki kejadian di lorong utama Asrama akademi.

Dongpyo bertepuk tangan antusias, sungguh hebat benaknya bahkan belum genap sehari adik tingkat mereka itu telah membuat masalah namun ia segera menghentikan kelakuannya ketika Bang Chan yang merupakan ketua angkatan Elemental senior menatapnya tajam, dan hal itu membuat Lia terkekeh meski harus tertahan, takut juga jika nanti kena tegur Bang Chan sementara dongpyo pun mencebikan bibirnya kesal di tertawakan.

''baiklah'' suara Bang chan terdengar lagi 

''aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, hingga membuat kalian berseteru''

''karena kalian masih baru kalian dimaafkan... terlebih dari tadi sulit sekali membuat kalian membuka suara..''

''jadi dari pada membuang waktu.. kalian boleh meninggalkan tempat ini''

"dan...'' bang chan terdiam sesaat

''untuk selanjutnya, jika kalian membuat masalah lagi, kalian akan kami hukum sangat berat..''

''mengerti..'' bang chan menatapi semua adik tingkatnya itu satu persatu yang kemudian hanya menganguk lesu

''ya sudah... hyunjin'' seru bang chan lagi menatap hyunjin yang duduk di antara teman temanya di sopa ruangan itu yang tak jauh dari tempat duduk penyidangan.

hyunjin berdiri patuh ''antarkan mereka ke pintu Barat... Sepertinya yang Lain sudah bersama nyonya Min di ruanganya'' ucap bang chan diangguki hyunjin lagi segan

''ayo ikuti aku'' seru hyunjin datar mengajak semuanya agar segera meninnggslkn ruangan itu

Mereka bertigapun mengikuti sang kakak senior dari belakang, tanpa banyak bicara hanya beberapa langkah saja, sampai lah mereka di pintu barat hyunjin membukakan pintu untuk ketiganya

''kalian hanya tinggal jalan lurus, jika bertemu pintu warna coklat tua di belokan kekanan. kalian masuk saja... teman teman kalian  sepertinya sudah disana semua'' Kim dan yang lainya mengangguk paham merekapun berjalan keluar meningalkn semua orang di ruangan itu yang pastinya akan heboh menggosipkan ketiganya.

Mereka berjalan dalam diam namun hanya sesaat karena pemuda Lee membuka percakapan

''apa yang kau lakukan padaku tadi...'' kim menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan heesung itu

''aku tidak..'' jawab kim singkat lalu melangkah lagi 

Namun menghela napasnya berat ''aku tidak bermaksud ikut campur... tapi kalian berlebihan'' ucap kim pada akhirnya menjelaskan

sementara orang berambut coklat tua malah terkekeh membuat heesung dan Kim menoleh tidak mengerti dengan kelakuan orang tersebut

''siapa yang berlebihan... kau yang berlebihan, dasar anak monster'' si rambut coklat terus tertawa mengejek membuat darah pemuda Kim mendidih

''jaga ucapanmu...'' kini langkah ketiganya terhenti

''heuh..'' si rambut coklat menatap Kim remeh 

''apa.. ? kau mau menghajarku dengan kabut hitam itu'' si rambut coklat terus mempropokasi sementara hesung hanya menatap jengkel,orang di hadapanya itu memang suka sekali membuat masalah tadipun si pemuda bersurai coklatlah yang terus mempropokasinya membuatnya kesal dengan hinaan yang sangat menusuk hati.

Kim menghela napas berat untuk kesekian kalinya

''maaf jika tidak sesuai harapanmu, lain kali tunggu saja....aku janji'' Suara Kim bergetar tertahan

''jadi, mulai sekarang jaga mulutmu... jika kamu tidak mau apa yang kamu bangga banggakan hilang begitu saja...'' Kim mengambil napas dalam

''apakah kamu mengerti Denis'' mata amber itu berubah warna jadi hitam pekat menatap tajam pada si rambut coklat lalu tanpa menunggu lagi si coklat yang tergugu ia berlalu begitu saja di ikuti hesung yang juga menatap remeh kearah si rambut coklat yang terhipnotios oleh mata kelam pemuda Kim

Pemuda bersurai coklat tua bergetar di tempatnya ''dari mana dia tau namaku''benaknya dengan tatapan kosongnya, hilang sudah rasa angkuh yang dari tadi menghiasai wajahnya


Enhypen- The Magic ElementalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang