Astaga..."
Suara Jiwong tercekat ketika apa yang sedari tadi ia resahkan ternyata benar adanya
Penglihatan lelaki setengah baya dengan mata birunya yang menyala di penuhi oleh pemandangan mengerikan
Mayat Vampir berserakan seperti mainan anak anak yang di sebut Lego, semua vampir itu memang tak memiliki darah yang berwarna merah, tapi darah hitam mereka lebih menyesakan Pandangan.
"Apa yang kau lakukan Sunn..." Taring taring Jiwong memanjang dengan urat lehernya ikut menegang, lelaki Dewasa itu di liputi Kemarahan yang luar biasa, terlebih ketika Sunoo tak menggubrisnya dan malah membanting salah satu vamfir yang sudah sekarat..
Bunyi berdebum dari jatuhnya bagian tubuh anak buahnya yang jatuh percis di ujung kaki Jiwong membangkitkan aura kegelapan Raja Vampir itu.
Jubah berbahan asap hitam dan api muncul begitu saja melingkari tubuhnya...
Dengan Kilatan mata biru menyalanya Jiwong melesat bebas dan menyeruduk Sunoo menghimpit Pemuda bengal itu Kedinding Batu Marmer dengan satu tangannya..
"Brengsek... apa yang sebenarnya kau lakukan..." Tanya Jiwong lagi dengan kemurkaanya dan mata birunya yang kini mulai menggelap
Tapi bukanya takut, Sunoo malah menyunggingkan bibir bagian kirinya Tersenyum setan kearah Teman Temanya yang juga kaget dengan keadaan di Fafiliun bawah Kerajaan itu, mereka yang baru datang karena mendengar bunyi tak beres tak berhentinya menatap syok, pada kedua orang yang tengah bersi tegang yersebut
"Sialan..." Tak kunjung mendapat respon yang Ia inginkan Jiwong melesat menarik leher Sunoo lalu membantingnya ke dinding Marmer yang lain.
Bunyi berdebum tentu saja memenuhi ruangan tersebut, tapi lagi lagi ia tak bergeming, pemuda itu tersungkur sebentar lalu dengan aura kegelapanya Sunoo balik menantang, ia berdiri dengan memasang wajah mengesalkan
"Aku tidak suka berduel dengan kakek kakek..." Serunya dengan senyum menyebalkan memancing kemurkaan Jiwong hingga kelevel tak terbatas
"Kau...."
Jiwong naik pitam hilanglah ia menjadi asap lalu muncul kembali dihadapan Sunoo kemudian menyeretnya ke tiang yang menjulang tinggi, dengan tangan tepat mencekik lehernya, keduanya tidak menapak tanah saat ini.
"Singkirkan tangan sialan mu, jika tidak ingin menyesal..." Ucap Sunoo lagi tanpa mengindahkan sedikitpun kemurkaan Kim Jiwong
Dengan Mata dan urat urat lehernya yang menggelap Jiwong menyesal menampung anak satu itu, ia tidak menyangka Bahwa Sunoo lebih mengerikan dari yang ia kira, meski belum tau apa yang sebenarnya terjadi tapi Jiwong sudah memastikan bahwa Sunoo adalah musuhnya mulai sekarang.
Kenapa ia berpikir seperti itu saat ini... karena ia tau Sunoo bukan hanya memutilasi anak buahnya, Pemuda itu juga mengambil inti kehidupan Mereka, yang otomatis membuatnya tidak bisa membangkitkan mereka kembali.
Tetapi.... kemurkaanya berakhir begitu saja, ketika suara kecil yang terdengar lemah memenuhi pendengarnya...
"Ayah.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Enhypen- The Magic Elemental
ФанфикTak ada cahaya yang mampu menembus kegelapan yang ia ciptakan , namun terkadang ia adalah cahaya itu sendiri sehingga kegelapan miliknya mampu ia kendalikan dengan sempurna- Kim sunoo. Dingin yang menusuk , bukan lah sebuah ancaman, bahkan es kut...