Bagian 27

509 91 13
                                    

Angin malam menerpa tubuh Kim sunoo dingin yang cukup menusuk tulang tulang tidak ia hiraukan, pemuda itu terlalu menikmati antusiasme masa lalu, sementara Jay terus mengerling malas dengan kedua bola mata naganya, meski ia masih kesal dengan sunoo yang terus bertindak seenaknya tapi pemuda itu tetap mempersilahkan punggung Naganya di tempati sang sahabat.

Sayap Naga perak itu terus membelah langit, lintasan angkasa menuju timur di hiasi pemandangan malam yang cantik, bintang berjejer memenuhi langit sesuai rasinya bulan seperti biasa tetap kesepian mempertontonkan pesonanya, Kim memegang Leher Naga Jay erat erat meski ia bukan penakut tapi menjaga keselamatan di atas ketinggian langit tidak ada salahnya bukan

"Apa rencananya Kim... Aku sudah menunggu terlalu lama" Suara Naga Jay membuat Sunoo berhenti dari lamunannya

"Ahh itu... Kita akan pulang kekotaku" jawab sunooo

"Kau mau menemui ayahmu.." tanya Jay lagi

"Tidak...  Kita akan ke kasteel yang lain, setelah itu baru kerumahku" ucap sunoo lagi

"Kenapa kita tidak mengunakan kabut berpindah saja..." Jay mulai dengan kecerewetannya jika pemuda ini dimode demikian Sunoo langsung mengingat saudaranya Dounu yang juga tak kalah cerewet nya

"Oh ayolah Jay... Tidak kah kau ingin bersenang senang..."

"Senang senang apanya...? Aku sudah bosan" gerutu Jay ia masih muak karena ingat kejadian dimana ia harus terbang selama berhari hari demi lolos dari kejaran sang jendral penghianat

"Hahaha maksudku menyenangkanku... Sudah lama sekali kau tak pernah mengajaku terbang" balas sunoo lagi ia memang jadi lebih terbuka dan sering tertawa tanpa alasan yang lucu jika tengah bersanding dengan pemuda Naga itu

____________________________________________________________________________

Setelah beberapa waktu mengarungi langit, melewati gunung daratan perkotaan dan Padang Savana tak berpenghuni Kim dan Jay telah sampai di kota kegelapan, Daerah itu benar benar tanpa penerangan jika adapun hanya sebuah cahaya dari obor obor kecil atau lampu Minyak dengan kekuatan penerangan kecil, kota tersebut kelilingi gunung gunung nan tinggi menjulang  Kim menunjuk salah satu bangunan di sisi selatan kota tersebut, bangunan tersebut adalah Kasteel lain selain rumahnya di tempat itu.

"Itu Kediaman siapa Sunn.." tanya Jay tidak pamiliar dengan tempat tersebut

"Itu Rumah pamanku Jay... Jika dugaanku benar Semua orang tengah berkumpul disana sekarang

"Semua orang... Siapa maksudmu Kim dugaan apa...?"ucap bawel Jay penasaran

"Kau akan melihatnya nanti... sekarang diam lah dulu, kita mendarat disana..." Jawab tegas Kim sunoo lagi membuat Jay mendengus meski pada akhirnya tetap mengikuti apa mau temanya tersebut

Lalu Kim sunoo dengan ajaib mengaburkan pandangan semua penjaga yang terdekat, Hingga Keduanyapun mendarat dengan mulus di salah satu menara kasteel kediaman sang paman, tanpa menimbulkan kecurigaan apapun dari para penghuni kasteel

Setelah berada dalam bangunan menara tersebut Kim membuat Portal kegelapan entah menuju kemana

"Ayo Jay...... kau masuk duluan.." perintah pemuda Kim untuk kesekian kalinya kepada tubuh Manusi Jay

"Kita mau kemana..." Tanya Jay tidak langsung mengikuti kemauan sahabatnya itu

"Masuk sekarang atau aku tinggal..." Sunoo mulai tidak tahan karena kecerewetan lawan bicaranya

"Baiklah baiklah... Aku akan masuk" seru Jay panik meski sedikit kesal lagi lagi ia hanya mendengus pasrah

Setelah melewati Portal tersebut akhirnya keduanya kini berada di Lantai dua balkon dengan tubuh yang cukup tersembunyi, dan keduanya dapat memerhatikan segala sesuatu di lantai bawah Sana

Enhypen- The Magic ElementalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang