Lee heusung membuat ruangan rahasia dengan sihirnya, pemuda yang sangat akrab dengan alam itu mampu menyulap sebuah pohon menjadi tempat serba guna, ia Hanya perlu menyentuhkan tanganya pada sebuah pohon, lalu dengan ajaib pohon yang tadinya diam normal seperti pohon biasa bergerak memutar dengan sempurna kemudian memunculkan sebuah pintu menuju ruang rahasia sesuai kebutuhan yang pemuda Lee inginkan
"Jadi yang jahat itu pamanmu sendiri Kim..." Ucap Jungwon membulatkan matanya masih tak percaya dengan yang diucapkan sahabatnya itu dan Dounu pun hanya mengangguk kecil
"Semua ini karena ambisinya, aku tidak tau pasti.... sejak kapan ia mulai merencanakan penghianatan pada ayahku, tapi... Setauku, ia selalu memengaruhi ayah agar mau meruntuhkan pemerintahan baru..." Jawab pemuda Kim membuat sunghoon mendengus sinis, lelaki itu tau betapa menyebalkanya kaum pemberontak.
"Huhh... memang sulit, mengurus orang yang terlahir dengan gen jahat.." sunghoon dengan kata kata tajamnya itu membuat Dounu menatap tak suka mau bagaimanapun paman jahatnya itu tetap satu keturunan dengannya.
"Oh ayolah.... jangan bicara seperti itu, tidak ada yang namanya gen jahat, semua tergantung siapa mereka, jika kau mengatakan itu, sama saja seperti kau mengatai seluruh murid di Akademi ini bodoh padahal yang tidak memiliki nilai hanya aku" Kim menjawab dengan nada kesal mata Rubahnya menatap tajam pada Sunghoon yang terus mempertahankan ekspresi dinginya.
Dan semua orang yang berada disitu hanya tersenyum pahit, bingung juga harus bersikap seperti apa, diantara ucapan kedua manusia yang berstatus bangsawan itu yang mulai menunjukan keterus terangan mereka, lagi pula siapa yang tidak tau tentanng sejarah kelam keduanya.
"sudah lah Kim jangan di ambil hati, aku bahkan sudah terbiasa dengan sikap ketusnya itu'' jay yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan unek uneknya juga dan diangguki Jungwon semangat padahal ia tidak tau apa apa, membuat sunghoon hanya berdecih pelan tanpa cape cape menyangkal sepupunya itu, lagi pula sepertinya ia memang harus banyak diam ketika berada di kelompok ini
Ya mau bagaimanapun menyangkal, pada kenyataanya pemuda itu menyadari bahwa kata kata yang sering keluar dari mulutnya sangat tajam, itu sudah menjadi tabiat sunghoon sejak kecil, dan bagi siapaun yang baru mengenalnya mereka pasti akan kaget atau berujung marah seperti Kim Dounu sekarang, lelaki bermahkota itu juga menyadari satu hal bahwa yang mungkin mampu mengimbangi kata kata tajam nya hanya Kim sunnoo
''Ya udah Kalo gitu, sebelum lanjut ceritanya, aku mau tau Nu... apa yang kau bicarakan dengan kepala sekoalah tadi pagi, kenapa ia mencari mu terus sejak dua minggu yang lalu saat kalian tiba tiba menghilang.." jake yang penasaranpun mendekat kearah Pemuda Kim dengan mata bundarnya yang penuh perhatian
''Aahh... itu, Dia ingin aku mengembalikan inti Api milik para naga yang menyerang jay...'' jawab Dounu tenang tetapi tidak dengan jay lelaki ia terlonjak dan menatapi sang sahabat
''lalu kau memberikanya ....? Jay yang was was tanpa sadar menatap mata Dounu dengan iris matanya yang berudah menjadi iris mata Naga.
Dounu mempoutkan bibirnya tak percaya, lelaki itu kesal ketika Jay menatapnya begitu, oh ayolah mengapa Jay menganggap ia sebodoh itu
''Jay ku tanya padamu, kau telah mengenalku berapa lama...'' jay pun salah tingkah lelaki menggaruk belakang kepalnya, ia sadar sahabatnya itu tengah tak suka atas sikapnya.
''sudah lama sekali mungkin.... dua ribu tahun yang lalu..." seru Jay dengan nada lemah merasa bersalah
"jadi kau tidak memberikanya Nu...'' itu suara Jungwoon seperti biasa terdengar paling antusias
"lalu bagaimana Reaksi pak kepala dengan penolakanmu itu...'' Lee Heusung ikut mengambil peranya sementara Yang lain diam meski rasa penasaran mereka tak jauh beda dari Jungwon dan Heusung
KAMU SEDANG MEMBACA
Enhypen- The Magic Elemental
FanficTak ada cahaya yang mampu menembus kegelapan yang ia ciptakan , namun terkadang ia adalah cahaya itu sendiri sehingga kegelapan miliknya mampu ia kendalikan dengan sempurna- Kim sunoo. Dingin yang menusuk , bukan lah sebuah ancaman, bahkan es kut...