Bagian 25

474 91 8
                                    


Sunoo berjalan di lorong lorong kasteel megahnya... langkahnya terhenti ketika sebuah pintu besar terbuat dari baja Murni (Tungtens) berada dihadapanya, dengan pelan ia memegang gagang pintu itu lalu mendorongnya Sampai terbuka, Mata Rubahnya langsung disuguhi sosok seseorang yang Kini terduduk di ranjang Ruangan tersebut. 

''Bagaimana keadaanmu...'' Tanya pemuda Kim pada Sosok yang tengah duduk merenung itu 

''aku sedikit lebih baik...'' balasnya mengalihkan padangan pada mata Kelam di hadapanya

Sunoo memilih dinding Marmer sebagai Senderan 

''apa yang sebenarnya terjadi jay...'' tanyanya lagi kemudian, iris Kelamnya menatap perhatian pada pemuda bersurai emas yang Kini menghela Nafas berat

''Panjang ceritanya Kim...'' Ucap Jay pikirnya menerawang jauh pada setiap kejadian Di istana Kediamanya.

''ayah Sekarat..." ucapnya lagi pelan

''paman....?''seru Sunoo mengulangi, Kini Mata Amber mengambil alih dan Jay hanya mengangguk membenarkan

''Terjadi pemberontakan besar besaran di Istana, Ayah ternyata di racun, Tiga adikku di tahan di penjara Naga, lalu mereka memburuku untuk dibunuh, agar tahta bisa di ambil alih oleh si Jendral penghianat itu...." jay terlihat berkaca, air mata itu tidak turun tetapi Sesak didadanya mengingat semua kejadian yang dia alami mampu membuatnya merasakan sakit luar biasa

''lalu bagaimana Dengan paman Park? ucap Deounu yang Kini memilih duduk di sisi pemuda bersurai Emas itu

''Ayah berhasil selamat, Yang Mulia berhasil membawanya melarikan diri..'' Jelas Jay

''Penguasa pemerintahan baru...? tanya Deounu lagi diangguki halus Oleh Jay

''ya... sedingin apapun lelaki Tua itu dia tetap Sepupu ayahku...'' Jawab Jay lagi kini Deounu yang mengangguk 

''tapi.. bukankah... Yang Mulia membenci Paman karena selalu berhubungan dengan Bangsa Kegelapan Ayahku'' Tanya pemuda Kim lagi mata rubahnya Menilik Jay memerhatikan setiap geriknya

''Terkadang pepatah itu benar Kim, Darah Lebih kental Daripada Air...'' ucap Jay tetap dengan anggukan Halusnya

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Tiga hari telah berlalu empat belas Anak itu menatap kearah Pemuda Kim dan Park penuh Perhatian mereka tidak mengerti apa yang di lakukan keduanya di kelas mereka sampai Master Park sendiri yang menjelaskan Bahwa Kim Mulai hari itu akan berada di kelas yang Sama dengan Mereka, Hal itu membuat Yang Jungwoon berbinar Senang ia Rindu sekali Sahabatnya, Jake Juga tidak kalah Antusias Apalagi Hesung Adiknya itu benar benar membuatnya Khawatir, Dan Jay Untuk Sementara waktu Di titipkan Kim Taehyung di Akademi tersebut sekalian menjadi Murid baru Di Akademi lembah berpendar, Taehyung akan Menjamin Pemuda Itu agar Tak ada siapapun yang berani menyentuhnya Lagi.

Jay dan Kim di persilahkan duduk di tempat yang telah di sediakan, bangku bangku itu tidak di susun bersap sap seperti bangku di sekolah biasanya, mereka menyusun tempat duduk hanya menjadi satu baris saja melengkung memenuhi ruangan Lengang tersebut, dan kebetulan bangku yang disediakan untuk Kim dan Jay terpisah, Bangku Pemuda Kim berada di paling tengah bersisian dengan Jungwoon dan sunghoon hal itu membuat Jungwoon semakin senang sedari tadi senyum dimplenya terhias cantik di wajahnya, sedang  sunghoon jangan Di tanya pemuda itu adalah Pangeran Es, sementara Jay ia duduk di bangku paling Pinggir bagian kanan di sisi Kirinya duduk Lee hesung yang menyambut Ramah Penjelma Naga tersebut.

Pelajaran Hari itupun Di mulai, Mis Theya datang dengan Sanggul di rambutnya... ia membanting pelan buku berat yang sedari tadi ia usung susah payah

''Baiklah anak anak, Kita mulai pelajaran hari ini'' Mis theya membuka buku yang dibawanya tadi dan seketika cahaya terang memenuhi Ruangan tersebut

Enhypen- The Magic ElementalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang