Hari sudah berlalu untuk kesekian kalinya, Jiwong membawa semangkuk sup kacang hijau dan segelas air putih, lelaki dewasa itu duduk di pinggiran ranjang miliknya menatap Kim Lain yang tengah menyenderkan punggung di sanderan Ranjang tersebut.
"Semangkuk sup kacang hijau, bisa membantumu menenangkan pikiran" ucapnya sambil menyodorkan nampan berisi semangkuk sup beraroma jahe yang ia racik sendiri, sunoo melirik sebentar lalu tak menggubrisnya ia hanya kembali lagi pada lamunan yang sebenarnya kosong.
Kim Jiwong tidak memaksa, ia kemudian menyimpan nampan supnya di atas meja yang berada di pinggir ranjangnya itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi" ucap sang Vampir, ini sudah cukup baginya menunggu Sunoo bicara bahkan waktu sudah mau menggelap lagi
"Aku tidak akan menjawab karena ini bukan urusanmu" balas Sunno terdengar menyebalkan
Jiwong menghela berat sebelum melanjutkan ucapannya.
"Ok ok... Aku tidak akan memaksamu, tapi sampai kapan kau mau seperti ini" Jiwong menatap anak dari kerabatnya tersebut penuh pengertian.
Lelaki itu kemudian melanjutkan ucapannya sebelum Sunoo mengeluarkan kata kata menyebalkannya yang lain.
"Jay masih terpuruk, entah apa yang terjadi padanya, jika kau tau apa yang membuatnya kesakitan sebaiknya temui dan bantu dia, Teman temanmu bahkan mempertaruhkan nyawanya demi membutmu pulih, termasuk tiga orang yang kemarin kau serang" perkataan Jiwong tersebut membuat Kim sedikit tersadar namun berdecih ketika mengingat tiga kakak kelasnya, yang kini sudah ia masukan dalam List hitam di kepalanya.
"Aku akan membantunya dia sahabatku tentu saja, suruh juga semua temanku kesini, Istana yang kemarin itu terlalu menyilaukan mataku tidak terbiasa dengan hal semencolok itu, adikku mungkin akan menyukai Tempat tersebut, tapi sepertinya ia tidak akan muncul untuk beberapa saat, karena tubuh ini sedang tidak baik baik saja..."
Setelah mendengar Jawaban dari kemenakannya itu Jiwong bangkit dengan anggukan mengerti ia hendak menemui yang lainya serta membawa Jay seperti mau Pemuda Kim, namun belum saja sampai menggapai gagang pintu Suara Sunno kembali terdengar.
"Jangan biarkan Tiga yang lainya ikut, aku tidak ingin melihat mereka, suruh mereka pulang ke Akademi, jika tidak ingin melihatku mengamuk lagi"
Dengan anggukan kecilnya lagi lagi Vampir itu menuruti semua perintah si tuan muda, ia hanya tidak ingin berdebat dengan pemuda yang umurnya tidak jauh dari anaknya, karena keributan sungguh bukan gayanya.
********
Di Tempat Lain Chan mewakili semuanya berterimakasih kepada penguasa peri, setelah menerima pesan Kim Sunoo Chan sebenarnya cukup Dewasa untuk mengalah, tapi bukan karena egonya ia akhirnya bersikeras untuk tetap tinggal, mau bagaimanapun semua rombongan itu adalah tanggung Jawabnya, ia pergi bersama maka pulangpun harus tetap bersama.
Semua orang akhirnya berpelukan, untuk meninggalkan istana Peri mereka harus segera menemui Sunoo di Tempat Jiwong agar Jay segera di sembuhkan, dengan berat Hati rombongan Lee Heeseung dan Chan berpamitan pada anggota padus Hao, mereka saling memeluk satu sama lain dengan begitu hangat, seolah kedua kelompok itu sudah saling mengenal sejak lama.
"Aku akan sangat merindukan kalian" ucap Hanbin setelah melepaskan pelukannya dari Jake
Dan Jake tentu saja mengangguk menyetujui bahwa ia juga akan merindukan peri peri cantik itu.
"Aku harap kita bisa bertemu lagi" tambah Jungwon dengan mata berkaca kaca dan Gyuvin bahkan tidak banyak bersuara lagi
"Padahal aku ingin sekali mengenal teman kalian itu" seru Hao yang ia maksud adalah Kim Sunoo, tapi ia hanya di balas senyum masam Lee heeseung.
"Dia anak yang baik tapi sedikit kaku, lain kali setelah semuanya sedikit membaik aku akan membujuknya menemui kalian" ucap Lee heeseung yang tentu saja diangguki antusias oleh lainya.
"Sepertinya kita harus cepat teman teman" Suara itu keluar dari mulut Park sunghoon setelah melihat tak tega pada saudaranya yang masih meringkuk memegangi kepala, yang wajahnya meringis menahan nyeri kulitnya sudah memucat dan Rambut emasnya tetap menyala.
Ucapan sunghoon itu langsung di setujui Ni Ki kedua lelaki muda tersebut berusaha menghilangkan kecanggungannya.
Lalu setelah pamit pada semuanya mereka mulai beranjak sebelum akhirnya suara Hao menginterupsi.
"Tunggu..."
Semua itu bukan karena keinginannya, gambaran itu tiba tiba saja datang di penglihatn Hao dengan wajah memucat peri muda yang mampu meramal itu menatap Chan dan Rombongannya.
"Ada apa... " Kini Ni Ki mengerutkan dahinya begitu juga yang lain
Hao menggaruk kepalanya yang tidak gatal ia sedikit salah tingkah dan sedikit ragu melanjutkan Ucapannya.
"Hemmh tidak, tidak apa apa... Aku hanya ingin menitip pesan, apapun yang terjadi kedepanya, seburuk apapun masa depan yang kalian hadapi kunci keberhasilannya, adalah diri kalian sendiri" setelah mengucapkan itu entah apa yang ada di pikirannya Hao malah langsung berlalu tanpa berani lagi menatap semua orang yang kini menatap kearahnya itu.
"Hao..." Tere langsung mengikuti pemuda peri tersebut tau bahwa Temanya itu tengah tidak baik baik saja.
Semua orang yang berada disitu tentu saja saling tatap bingung
"Tidak apa apa kok, Hao meskipun dia seorang remaja Peri laki laki, hatinya selembut Ibu, Dia hanya suka menasehati" tambah gunwok tidak ingin membuat Heeseung dan yang lainya khawatir.
Dan setelah pembicaraan aneh tersebut Akhirnya semua tamu itu pergi meninggalkan Istana peri lalu menuju Istana yang lainya.
Dengan hati yang masih tak karuan semuanya mempersiapkan diri mereka harus menyiapkan mental karena yang akan mereka temui adalah salah satu dari orang orang menyebalkan Seakademi Lembah berpendar.
Kim Sunoo... siapa lagi ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Enhypen- The Magic Elemental
FanfictionTak ada cahaya yang mampu menembus kegelapan yang ia ciptakan , namun terkadang ia adalah cahaya itu sendiri sehingga kegelapan miliknya mampu ia kendalikan dengan sempurna- Kim sunoo. Dingin yang menusuk , bukan lah sebuah ancaman, bahkan es kut...