Bagian 28

431 75 4
                                    

Meski Bulan dan Bintang masih tergantung disana, langit malam itu semakin gulita. Kim sudah berada terbang di punggung Naga Jay yang sedari tadi terus berdecak heran

"Kau menciumnya... Sunn" hardik Jay tak percaya, bahkan ia begitu cerewet dalam bentuk Naganya

Tanpa peduli Ocehan Jay Sunno terus merapikan poni yang menghalangi pandanganya akibat angin yang menerpa wajah.

"Kau tidak menjawab ku.." Jay mulai protes karena tak ada respon dari Sahabatnya itu

"pertanyaanmu tidak penting... Untuk apa aku jawab..." Balas Sunnoo halus tapi ketus

"Astaga, itu penting Sunn... Kau telah mencium seorang gadis, bahkan sebelum aku pernah benar benar bergaul dengan mereka, kau taukan... Sunn aku hanya pernah dekat dengan ibu atau adik perempuan ku" seru Jay lagi membuat Kim Sunoo mengerling jengah

"Yah... itu penderitaanmu Jay" Balas sunoo tak peduli

"Lagi pula itu bukan ciuman berarti, hanya sebuah kasih sayang antara sepupu, aku hanya mencium keningnya Jay, jangan terlalu heboh" tambah Sunoo lagi membuat Jay ingin menepuk dahinya

"Kau benar benar sesuatu Sunn, selalu penuh kejutan, ya sudah aku tidak akan membahasnya terus, lagi pula karena ciuman itu kita berhasil keluar dari istana sialan pamanmu itu" Jay terkekeh kini ia mengalah dengan ocehanya sendiri meski pada akhirnya nanti juga ia mulai lagi, tapi benar kata Jay, Karena bantuan Winter lah keduanya bisa keluar dari istana itu, gadis itu menunjukan jalan rahasia yang tidak terpengaruh sihir apapun dari ayahnya

"Tapi Sunn.. jangan salahkan aku, jika kedepanya terjadi sesuatu" Jay lagi lagi memulai ocehanya

"Maksudmu..." Jawab Sunoo mengerutkan dahinya ia terus menyibak rambutnya kebelakang mengimbangi angin malam yang terus membuat rambutnya berantakan

"Aku melihatnya Sunn, mungkin kau tidak merasakan apa apa, pada sepupumu itu, tapi sebaliknya tatapan gadis itu padamu berbeda, itu bukan tatapan seorang yang hanya menganggapmu saudara, dia menatapmu sebagai seorang wanita yang memuja laki lakinya" Jay terdengar begitu serius bahkan ketika akhirnya Sunnoo hanya tergelak

"Haha kau lucu... " Sunnoo memegangi pipinya agar tidak tertawa terlalu lebar

"Apanya yang lucu.." Jay mulai geram dengan reaksi temanya itu

"Sepertinya kau cocok menjadi repoter gosip, atau kalo tidak... daptarlah jadi salah satu stap Dispaz kau pasti akan sukses Jay aku yakin itu" Jawab Sunnoo penuh ledekan bahkan ia membawa bawa salah satu komunitas paparazi paling di takuti di dunia Ajaib karena rumor rumor yang dibawanya selalu membuat seluruh negeri ajaib menjadi gempar

"Kau benar benar keterlaluan Sunn.." gerutu Jay tidak suka

"Ayolah... Siapa juga yang mulai"balas Sunnoo dengan senyum miringnya yang khas.

Keduanyapun diam beberapa saat meski Jay akan memulai lagi ocehanya, tapi suara Sunnoo mendahului memberinya perintah saat Istana utama bangsa kegelapan berada tidak jauh lagi di depan mereka.

"Jay.. jangan mendarat dipapiliun utama, kita lewat menara Barat, aku tidak mau ayah tau keberadaan kita." Seru sunoo ucapanya diikuti Jay begitu saja tanpa banyak protes

Setelah berhasil mendarat dengan mulus Jay lalu berubah kebentuk manusianya keduanya mengendap ngendap masuk istana tersebut, sama seperti saat di Istana pamanya Sunnoo mereka turun ke lantai dua. Ia langsung mencari persembunyian paling aman di balik tiang tiang penyangga Istananya itu. Tanpa mengeluarkan suara apapun Jay dan Sunoo dapat melihat langsung kelantai dasar, meski dengan pencahayaan yang temaram Mata tajam  kedua pemuda elemental tersebut dapat melihat keberadaan sang Raja kegelapan yang tengah makan sendirian. Hati sunoo sedikit sakit melihat hal tersebut, biasanya meski hanya berdua, Istana itu akan lebih Ramai apalagi jika yang mengambil alih tubuhnya adalah Dounu yang selalu brisik pada ayahnya. Tapi Lihatlah sekarang Si Raja kegelapan tanpa mahkota benar benar kesepian.

"Jay... " Suara sunoo terdengar parau Jay yang di panggilpun menoleh ia dapat merasakan kesedihan sahabatnya itu

"Ayo kita kembali..." Ucap pemuda Kim lagi dan tanpa banyak bertanya Jay mengangguk lalu Keduanyapun berlalu tanpa menoleh kebelakang lagi.

Hey hey aku kembali, liburan hari raya nih...

mudah mudah daku bisa menyelesaikan cerita ini papay


Enhypen- The Magic ElementalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang