Taeyong dan Jeno sudah datang dengan banyak sekali oleh oleh ditangan Jeno
"Bubu ini apa? Banyak sekali!" Mark terkaget saat ibunya datang dengan banyak sekali totebag
"Ini untuk anak karyawan mu itu" bisik Taeyong sambil menatap haechan dari kejauhan
"Anak kecil itu bukan anaknya Bu itu adiknya" jawab Mark
"Jadi dia karyawan atau calonmu?" tanya Taeyong dengan menaikturunkan alisnya
"Hanya karyawan Bu"
"Iya deh karyawan tapi jika calon juga tidak apa-apa bubu merestui kikikkk" bubu tersenyum jahil
"Memangnya bubu tidak apa-apa punya menantu karyawan?"
"Heii pekerjaan tidak akan dibahas jika sudah menjadi ibu rumah tangga mereka hanya akan mengurus suami anak dan keluarga, bukankah jika karyawan seperti itu lebih luwes dalam melakukan hal rumah" Mark membenarkan perkataan ibunya
"lagipula pacar Jeno juga sama" celetuk Taeyong
"Wah benarkah Jen?!" Jeno mengangguk santai
"baiklah bubu mau bicara dengan karyawan mu itu siapa namanya?"
"Haechan Bu"
"Nama yang imut" bubu terkekeh dan berjalan mendekat kearah haechan yang duduk menemani chenle
"Haechan" haechan yang merasa dipanggil ia menoleh
"Maaf siapa ya?" Taeyong tersenyum
"Saya taeyong ibu minhyung, tadi dapat kabar katanya sedang menjenguk adikmu" haechan sontak berdiri dan membungkuk
"Ah maaf nyonya Jung saya tidak tahu maaf telah merepotkan putra anda dan juga anda sendiri yang harus datang kemari" haechan menunduk dalam
"Hei hei sudah sudah tidak apa-apa" Taeyong menarik bahu haechan untuk mensejajarkan tubuhnya
"Saya tidak apa, saya merasa senang jika anakku bisa setidaknya terlepas dari pekerjaannya" Taeyong tersenyum manis entah ia rasa ia menaruh kepercayaan besar pada haechan
"bubu! Ini totebag nya Jeno taro sini ya berat!" Jeno sedikit meninggikan suaranya untung saja si kecil tidak bangun
"Ah itu semua untuk adikmu dan dirimu" ujar taeyong enteng
Haechan melongo ia bisa melihat merek merek mahal dari totebag nya saja
"Nyonya Jung itu banyak sekali astaga! Saya merasa tak pantas untuk menerima itu semua" haechan menunduk. Daripada barang barang mahal itu dipakai lebih baik dijual untuk makan itulah pikiran yang keluar dari benak haechan
"Hei jangan seperti itu semua orang selalu pantas memakai apapun, derajat kita sama kita sama-sama manusia, makan nasi iya kan?" Haechan mengangguk
"terimakasih banyak nyonya Jung anda dan juga putra anda sama saja selalu membuat saya merasa merepotkan"
"apakah minhyung merepotkan?" Tanya Taeyong membuka pembicaraan
"Tidak nyonya dia bos yang baik, baik sekali. Aku sangat merasa terbantu entah apa yang dipikirkan Mark Hyung tapi dia selalu ada untukku dan chenle" haechan menceritakan semua dengan enteng karena memang itu kebenarannya ia tak mengada-ada
"Ah begitu, lalu adikmu sakit apa?"
"Dia terkena anemia" dan begitu seterusnya dari Taeyong memberi tips untuk si kecil dan banyak sekali cerita
"haechan dengarkan bubu, bubu harap kamu bisa semakin dekat dengan Mark ya bubu benar-benar berharap padamu"
"Hanya kamu yang bisa membuat Mark goyah dari pekerjaannya" lanjut Taeyong