Chenle masih diam ditempat tak menyentuh mainan ataupun susu yang haechan buatkan ia sedang menahan tangisnya agar tidak meledak karena ia rasa dirinya adalah laki-laki dan yang dikatakan ditontonnya adalah laki-laki harus kuat tidak boleh menangis
tempat yang remang cahayanya dan sempit ini cukup membuat chenle takut apalagi dirinya sendirian disana, ia ingin memanggil bundanya namun ia masih takut dengan kejadian haechan memarahinya
"Hiks" akhirnya Isak tangis sang bayi keluar ia benar benar takut dan bingung rasanya
"Hiks ndaa Daddy malk hiks lele takut" ringis chenle
Taeyong dan sungchan hendak pulang namun diperjalanan sungchan berkata
"Mom sebentar ya! Tunggu unchan mau ke belakang dulu kebelet nih"
"Dasar, yaudah cepet nanti Daddy adekmu nyariin" sungchan mengangguk dan segera berlari meninggalkan sang ibu yang berada di lobby
Dengan tergesa gesa sungchan memasuki toliet dan menuntaskan hajatnya
"Fyuhh leganya" setelah selesai sungchan keluar dan mencuci tangan namun
Hiks ndaa hiks
"heh suara bayi? Masa iya ada bayi jangan jangan dikantor Abang angker lagi" sungchan sudah parno sendiri ia celingak-celinguk Dengan takut
Ia memberanikan diri masuk kedalam bilik sebelah gudang, pintunya tertulis ruang OB
Sungchan membukanya hati hati takut ada jumpscare setelah ini"LOH CHENLE?!" chenle yang sedang menangis kembali lagi terkejut karena teriakan sungchan
"Hiks oom unchan" sungchan berlari mendekati sang bayi yang terduduk dibawah
"Kamu kenapa disini?!" *Kyamu nianyakkk
"Lele takut oom hiks" karena tak tahu dimana haechan dan tak tahu harus gimana jadi sungchan membawa chenle dan beberapa barang yang ada disekitarnya
"Ck sungchan kemana sih?! Lama sekali" decak Taeyong karena anak bungsunya sudah menelfon nya berulang kali
"Bubu!!" Sungchan kembali dengan chenle digendongannya
"Loh? Ini kenapa chenle ada sama kamu?" Taeyong kebingungan karena sungchan pergi dengan tangan kosong, kembali membawa oleh oleh
"Jadi gini Bu, tadi ku ke toilet dan-" sungchan menjelaskan apa yang terjadi
"Ya sudah bawa saja chenle pulang biar nanti haechan yang menjemput chenle bersama Mark"
"Chenle mau kan ikut grama pulang?" Karena lelah menangis chenle mengangguk saja
Haechan sudah menyelesaikan semua pekerjaannya, gedung ini sangatlah tinggi sangat tidak mungkin ia membersihkannya sendiri sekaligus melayani orang-orangnya
"akhirnya selesai juga aku bisa pulang dan beristirahat dengan chenle" haechan meregangkan otot-ototnya namun saat kembali ia tak mendengar tanda tanda sang bayi mungkin tertidur namun saat masuk begitu paniknya haechan tak melihat chenle dimana-mana
"Chenle? Kamu dimana? Chenle ayo kita pulang!" Haechan kembali panik saat barang barang chenle juga tidak ada ia berlari keluar untuk menanyakan keberadaan chenle namun tidak ada satupun yang melihat balita itu
"Hiks Chenle kamu kemana sih" haechan sudah frustasi dia lelah dan chenle diculik ia buntu sekali sekarang
"hiks Bu tiffa aku cape Bu" haechan menangis sambil berjongkok dan kepala tertunduk
"Haechan?" Yang dipanggil mendongak wajahnya begitu sembab berderai air mata
"Mark Hyung! Hyung tolong!" Haechan berlari dan mencekram lengan Mark dengan kuat