Renjun kembali datang saat jam kerjanya sudah selesai ia ingin menjenguk adik kesayangannya juga, karena sering bermain bersama renjun saat dikantor chenle akrab sekali dengan renjun
"lele!!" Renjun berteriak mengabaikan Mark dan haechan
Anak yang dipanggil menoleh dari mainannya "ko injunn!!" Chenle ikut berteriak riang
"Ihh kangen lele!! Lele cepat sembuh nee nanti bisa main dengan ko injunn lagi" ucap renjun sambil menirukan bayi yang akan menangis
"kikikik okkie ko injunn"
"Njun dah balik Lo?"
"Iya nih makanya gw sempet kesini da-" ucapan renjun terhenti saat melihat bos nya disudut sana duduk disofa dengan nyaman
"kenapa bos minhyung disini Chan?!" Bisik renjun sambil terkejut
"Gatau anjir dari pagi dia disini, dia kaga mau balik malah mau nginep co, heran gw bos mau nemenin karyawannya" jawab haechan dengan berbisik juga agar bos nya tak mendengar pembicaraan mereka
"Ini mah bukan kebetulan anjir dia naksir Lo kayaknya"
"Ngadi-ngadi anjir Gilak kali Lo! Yakali bos besar kek dia suka Ama orang yang hampir kek gelandangan gini"
"Gaada yang tau, siapa tau kisah Lo ntr kek difilm film kan seorang CEO menikahi karyawan nya" ucap renjun sambil membayangkan
"halu terus Lo! Gila lama lama"
"Ekhem renjun, kebetulan kamu disini saya minta tolong titip chenle sebentar" potong Mark dengan deheman membuat dua orang ini kicep
"ah baik pak saya bisa menjaga chenle"
"titip sebentar ya njun gw mau balik ke rumah bentar ambil baju punya gue"
"Ga sekalian tadi Lo ah, btw sama pak minhyung?" Haechan mengangguk
"Ohooo oke oke yang lama gapapa" renjun cengar-cengir tidak jelas seperti orang sinting. Haechan saja sampai begidik ngeri
"lele, lele dengan ko injun dulu ya"
"Hngg? Ndaa maw ttemana??" Chenle mendongak menatap kakak yang ia anggap ibunya itu
"ndaa mau pulang sebentar ambil baju tidak akan lama kok lele jangan menangis jika bersama ko injun jangan merepoti dia ya. ndaa janji ga lama kok nanti ndaa bawakan jajan untuk chenle oke?" Pesan haechan pada adiknya
"Okkie ndaa jannan lama-lama nee?"
"Siap" haechan tersenyum manis tak lupa mengecup kening dan pipi adiknya
Mark haechan sudah jalan kearah rumah haechan ternyata tak cukup jauh dari kantor Mark
"Hyung parkirkan mobilmu disana saja, jalan rumahku tak akan muat jika mobil masuk" ucap haechan dan diangguki oleh Mark
kini mereka berjalan beriringan melewati gang yang tak sekecil yang Mark perkiraan bisa masih untuk lewat sepeda ataupun motor
"kenapa sepi sekali? Bukankah ini waktu pulang jam kerja harusnya banyak orang untuk pulang" Tanya Mark sambil menatap sekitar, banyak rumah rumah yang tampak gelap
"memang biasanya seperti ini Hyung, daerah sini sepi sekali hanya beberapa penduduk saja termasuknya aku" jelas haechan
"bukankah bahaya jika kau pulang dimalam gelap membawa chenle?"
"Tidak apa-apa Hyung aku selalu aman" titah haechan
Kini mereka sudah sampai didepan rumah yang tampak sepi sekali dibandingkan dengan rumah rumah lainnya hanya rumah ini yang tampak normal bersih dan masih tercium kehidupannya