Tepat dihari ke-4 haechan sudah selesai cuti, chenle sudah sembuh sepenuhnya ia sudah ceria kembali dihari-hari sebelumnya juga Mark sering menjenguk chenle
Haechan meletakkan tas berisikan barang barang chenle dan mendudukkan sang balita dibawah beralaskan karpet plastik biasanya memang tempat itu tempat istirahat para OB
"Nah lele, ndaa mau bekerja lagi lele jangan rewel oke? Lele mau apa? Susu? Jajan? Atau utub?"
"Lele maw utub dan biskitt ndaa" jawab chenle sambil tersenyum
"Baiklah" haechan memberikan hp miliknya untuk chenle jika soal jaringan sudah disediakan WiFi kantor
"Ini biskuitnya, duduk nyaman disini ya ingat kata ndaa jangan terlalu dekat jika menonton mengerti?"
"Hu'um ngetii ndaa! Ndaa ccemanaat nee"
"Iya siap" haechan menyempatkan mencium pipi yang sedikit tirus sang adik, efek dirawat dirumah sakit chenle hampir kehilangan pipi gembulnya
Haechan mulai mengerjakan pekerjaannya dari menyapu mengepel sampai mengelap jendela gedung yang sangat tinggi itu
"Hei kau OB! Kemari" haechan baru saja menyelesaikan pekerjaan ia dipanggil oleh salah satu karyawan disana
"Ah iya?" Haechan merasa ia dipanggil jadi ia menghampiri orang itu
"Buatkan aku minuman" suruh orang itu
"Tapikan anda bisa membuatnya sendiri tuan kantor memberi kebebasan" mendengar perkataan haechan orang itu tersulut emosi
"Sialan, kau berani menolak hah! Kau ini OB itu pekerjaan mu melayani karyawan disini bodoh!" Orang itu mendorong bahu haechan dengan kuat membuat dirinya terjatuh
"Baiklah akan aku buatkan" haechan bangkit dan beralih dari hadapan orang itu
Haechan kembali keruangan istirahat untuk meletakan alat kebersihan Karena memang berdekatan dengan gudang kebersihan
Ia sempat menatap adiknya yang fokus pada layar hp, ia tersenyum hangat sangat bersyukur adiknya tidak rewel
Haechan bergegas membuatkan minuman untuk orang tadi sebelum kembali memarahinya
....
Jam sudah menunjukkan waktu makan siang, haechan bisa beristirahat harusnya ia berganti shift dengan renjun namun anak itu tak berangkat entah apa alasannya
"Lele, lele lapar tidak?" Haechan berisik disebelah adiknya
"Heum iya ndaa lele lapall"
"Mau makan nasi dengan ndaa atau susu saja?"
"Eumm cucu!"
"Baiklah tunggu ya ndaa buatkan" haechan kembali bangkit dari duduknya ia membuka tas perlengkapan chenle ia mengambil botol susu, bubuk susu
Haechan membuatnya didapur kantor karena ia tak membawa air panas karena Jam makan siang jadi ia harus mengantri
"Luke, bisa kau buatkan saya kopi"
"Siap bos" Mark dan Lucas baru saja menyelesaikan meeting dengan klien dari LA alias kolega jaehyun
Luke turun kebawah untuk menuju dapur kantor untuk membuat kopi antrinya sudah cukup sepi
"Emm permisi kau OB kan?" Orang yang merasa pun menoleh
"Ah iya benar"
"Bisa kau buatkan kopi untukku? 2 ya"
"Oh baik baik tunggu ya"
"Siapa namamu? Kau manis"
Orang itu tersenyum kikuk "haechan"