Hari sudang menjelang malam,jam kerja haechan terkadang tidak menentu terkadang ia akan pulang sore namun juga terkadang larut malam ia jadi kasihan pada chenle
Haechan menjemput chenle yang ada diruangan Mark, balita itu tertidur miring disofa yang pinggirnya sudah dibatasi bantal agar balita itu tidak terjatuh
"Permisi pak minhyung"
"Ya masuk" setelah mendapat izin haechan membuka pintu itu dan memasuki ruangan Mark
"Bagaimana Hyung, apakah chenle merepotkanmu?"
"Tidak, dia benar benar anak yang baik tadi dia bermain dengan Lucas akhirnya kelelahan dan tertidur" jelas Mark menjawab pertanyaan haechan
"Ah begitu terimakasih ya Hyung sudah boleh menitipkan chenle disini, terkadang aku berfikir apakah lebih baik menitipkan chenle ditempat penitipan anak tapi terkadang aku merasa tidak tenang" oceh haechan mengenai putra nya
"Ya aku mengerti, begitulah insting seorang ibu dan aku juga tidak terlalu menyarankan agar chenle dititipkan disana kamu tidak bisa mengawasinya setiap saat namun kamu bisa menitipkannya disini aku tidak begitu kerepotan"
"Benar juga Hyung, terimakasih untuk tawarannya hihi ya sudah aku mau pulang Hyung"
"Mau ku antar? Kebetulan aku juga mau keluar"
"Tidak perlu Hyung aku cukup berjalan kaki saja dekat kok" tolak haechan secara halus
Haechan menggendong chenle dengan hati-hati agar putranya tidak terganggu atau ia akan marah jika tidurnya terganggu
"Aku permisi dulu ya Hyung, sekali lagi terimakasih" ucap haechan sebelum berlalu keluar
Angin malam berhembus sedikit kencang, haechan mengeratkan selimut bayi yang ia kenakan pada chenle dan mendekap bayi itu agar tidak kedinginan
Haechan sudah hampir sampai kerumahnya hanya melewati gang terakhir yang lurus saja tepat menuju rumahnya namun di pertigaan...
"Maaf bisa bicara sebentar?" Ada orang asing yang berbicara padanya dari wajahnya terlihat jelas dia bukan orang Korea wajahnya sangat kebarat-baratan
"Maaf siapa ya?" Haechan merasa asing dengan orang itu dan mencoba untuk tidak terlalu dekat ia harus menjaga jarak demi keselamatan dirinya dan juga putranya
"Tenang saja saya tidak ingin mencelakakan anda, saya hanya ingin berbicara dengan anda" jelas orang asing tersebut
"Namun sebelumnya, bisakah kita mengobrol ditempat yang nyaman? Kasihan jika putramu berlama-lama diluar seperti ini" haechan masih sedikit ragu namun melihat pipi chenle mulai memerah karena kedinginan jadi ia mengiyakan orang asing tersebut
Haechan mengikuti orang asing itu ke cafe yang masih buka disekitar situ
"Sebelumnya namamu adalah seo donghyuck kan?" Haechan tertegun bagaimana bisa orang ini mengetahui nama lamanya
"Eumm bukan nama saya Lee haechan tuan"
"Mana mungkin, saya masih jelas mengingat wajahmu tidak mungkin saya salah orang"
"Maaf memangnya ada apa tuan?"
"Perkenalkan nama saya Harvey, apakah kamu benar benar melupakanku hyuck? Walau memang sebenarnya kita kenal secara tak sengaja dan singkat" apa maksud orang ini? Haechan sama sekali tidak paham
"kita bertemu saat pesta yang dilakukan dibar bersama teman teman sekolah dan akhirnya kita sama sama mabuk dan terjebak one night secara tidak sadar" jelas Harvey Harvey itu, bagaimana dengan haechan? Ya. Dia terdiam membeku tidak tahu harus bereaksi seperti apa