Untuk seminggu sunshine cafe ditutup, haechan fokus ke keluarganya karna ia masih ingin dekat dengan kedua kakaknya
"Hyung! Chenle kau apakan ish!" Haechan meraih chenle yang dibalik oleh Dery, kakinya dipegang dan kepalanya dibawah
"San Hyung! Kenapa buburnya chenle dimakan!!"
"ISH MAMA!!!" sudah lelah karna chenle, ditambah lelah lagi dengan Hyung Hyung nya
"Kenapa sayang jangan teriak teriak ah" Ten turun melewati tangga selepas mendengar teriakan haechan
"San Hyung dan Dery Hyung! Mereka mengacau jadikan mereka umpan Louis saja ma!" Yang tidak tahu Louis, Louis adalah singa peliharaan keluarga seo
"Galak sekali adikku ternyata" ujar hendery, membuat haechan semakin geram
"Iiiiiii!! Sini kau Dery Hyung!!!" Haechan hendak memukul hendery tapi sang empu sudah lari duluan sehingga mereka melakukannya kejar-kejaran yang tak terhingga
Ten hanya menggeleng, ia meraih chenle dan akhirnya chenle disuapi oleh neneknya
"Daddy pulang!! San bantu Daddy!" Johnny berteriak dari luar, anak yang dipanggil mendekat ke ayah dan membantu membawa pohon Cemara yang begitu besar
"Akan dipasang dimana babe?" Tanya johnny
"Seperti biasa John dipojok sana" Ten menunjuk space diantara sofa itu, johnny mengangguk dan melanjutkan mengangkut pohon Cemara dibantu oleh san
Ten mengambil sekotak pernak pernik yang sepertinya sudah cukup lama namun masih bagus
"Jelek sekalii, kapan terakhir digunakan Mae?" Ejek hendery
"Kamu ini der, Mae akui juga sudah sedikit usang sih tapi ini menyimpan banyak kenangan. Terakhir kali dikeluarkan saat haechan kelas 5 sekolah dasar"
San hendery dan haechan mulai merias pohon natal, Ten kembali menyuapi chenle ditemani oleh johnny
"Aku ingin memasang topper nya!!" Haechan meraih hiasan terakhir berbentuk bintang yang akan diletakkan diujung pohon natal nya
Dengan dibantu san, haechan berhasil meletakan topper paling atas dan hendery menyalakan lampu Tumblr nya
"Shit, woi Dery gue lagi didepan pohonnya silau fuck" sarkas san saat matanya terkena silau lampu Tumblr padahal dirinya sedang menggendong haechan dileher makanya kepalanya menunduk namun malah terkena silau nya lampu
"Haha sorry sorry" hendery tertawa puas dengan raut kocak nya
sudah selesai, tiga bersaudara tak sedarah itu tersenyum puas melihat hasil riasan pohon natal mereka bisa dibilang ini pertama kali san dan hendery merias pohon natal begitu juga haechan baru pertama kali merias pohon natal setelah hilang ingatan.
"Kau sudah memilih hadiah untuk calon suami mu?" Tanya san sambil memakan biskuit marrie milik chenle
"Memangnya harus ya Hyung?" Haechan malah balik bertanya
"Mungkin tidak, tapi jika di UK saat natal sepasang kekasih akan melakukan secret Santa atau hal romantis lainnya"
"Secret Santa? Apa itu Hyung?" Tanya haechan
"Semacam saling memberikan hadiah kejutan satu sama lain, layaknya Santa" jelas san. Diam-diam ia juga menghabiskan sebungkus biskuit milik chenle yang tergeletak dimeja
"Apa hadiah yang mungkin untuk aku berikan pada Mark Hyung?" Monolog haechan
"Jam tangan mungkin?" Saran hendery
"Itu terlalu biasa Hyung" jawab haechan"
"Berikan fotomu sebagai sampul jam nya itu akan terlihat spesial" lanjut hendery, tampaknya haechan menimang-nimang saran dari hendery