Part 3 🤍

5.4K 161 7
                                    

RIVAL [CHEOLGYU]

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

Sebuah motor sport yang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata itu terpaksa mengurangi kecepatannya tak kala sebuah motor sport lain yang ia kenali mendahuluinya dan memberikan tanda untuk mengurangi kecepatan. Hingga akhirnya keduanya sama-sama berhenti di sebuah tepian jalan.

 Hingga akhirnya keduanya sama-sama berhenti di sebuah tepian jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah hampir tengah malem, mau kemana?"

"Gua ada urusan."

"GUE TANYA KEMANA!"

"Ke markas musuh."

"Mo ngapain?"

"Lo ngga perlu tau Jae."

Jaehyun membuat nafasnya gusar, mengalihkan pandangannya pada objek lain untuk persekian detik, sebelum akhirnya kembali menatap ke arah Mingyu.

"Kenapa lo datang sendiri, kenapa ga coba ngobrol dulu sama yang lain. Mereka juga pasti ngga akan suka kalo lo kek gini."

Tanpa Mingyu mau memberi tahukan alasannya pun Jaehyun sebenarnya tau apa yang  melatarbelakangi Mingyu sampai ia nekat mendatangi markas musuh gang motor mereka itu sendirian.

"Karena ini urusan gua."

"Ga! Ini masalah kita semua, bukan cuma lo.
Jadi gua minta tolong sama lo jangan gegabah. Gua tau lo hebat, tapi jangan bertingkah gila dengan datang ke markas musuh sendirian."

"Sekali lagi gua tegaskan Jae, ini urusan gua. Ga ada sangkut pautnya sama mereka ataupun lo."

"Gua minta lo pulang. Urungkan niat lo buat datang ke markas musuh !"

"Lo ga ada hak untuk larang gua Jae."

"Persetan sama urusan lo. Gua bilang pulang ya pulang !"

"Okay fine ! Tapi kasih gua satu alesan yang buat gua yakin bahwa gua harus mengurungkan niat gua."

Kegelapan yang disebarkan oleh tenggelamnya baskara pada langit menjadi terasa begitu pekat tak kala aura hitam dari dua anak manusia yang tengah beradu mulut menyatu pada sunyi yang terdengar dengan dingin yang berusaha menusuk kulit.

Dengan sorot mata yang seolah menuntut jawaban seperti apa yang akan pemuda itu berikan untuk mengurungkan niatnya. Mingyu memusatkan perhatiannya kepada sosok pemuda pemilik lesung pipi dihadapannya,

MPREG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang