Takdir itu adalah sebuah misteri. Tidak ada yang tahu akan seperti apa kecuali kita telah melaluinya. Bahkan untuk berusaha memperkirakan saja, rasanya sulit. Sebab kenyataan seringkali tidak berjalan sesuai dengan harapan. Dan sayangnya kehidupan, tidak akan pernah lepas dari hal tersebut.
Begitu pula dengan yang di alami oleh Nanon Korapat Vihokratana. Anak tunggal dari Tay Tawan Vihokratana dan New Thitipoom Vihokratana.
Banyak mimpi yang harus terkubur. Banyak harapan yang terpaksa di pupus. Karena sebuah kesalahan yang tidak disengaja, ia kehilangan mimpi dan semua harapnya dalam satu waktu.
Laki-laki berparas cantik itu dinyatakan positif mengandung sebulan setelah kejadian malam panas yang tak terduga.
Malam itu sebenarnya ia dan kedua orang tuanya tengah menghadiri sebuah acara yang digelar oleh rekan sekaligus teman sang Ayah.
Nampak terlihat seperti biasa saja sebelumnya. Namun siapa sangka bahwa malam itu juga menjadi titik balik kehidupannya..
.
.
.
.
.
.
.Hoek hoekkk hoek
Rasanya masih terlalu pagi untuk hanya sekedar mengosongkan perut, namun lagi dan lagi gejolak yang berada dalam perutnya itu tak mampu ia tahan dan hanya carian bening yang berhasil keluar di setiap paginya. Hampi satu minggu lebih Nanon selalu memuntahkan isi perutnya.
Laki-laki itu membasuh mukanya, menatap nanar kearah cermin. Menatap wajah lelah yg tak mampu ia deskripsikan.
Ia menyadari betul tentang perubahan yg ada dalam dirinya. Tentang ia yg tiba-tiba menginginkan sesuatu, ia yg tiba-tiba tidak bisa mencium bau yg menyengat, yg selalu memuntahkan makanannya, wajahnya yg pucat, dan segala hal yg menjorok ke arah yg Nanon sendiri ingin menepisnya jauh-jauh.
"Ga,,,, ga mungkin." ucapnya tertunduk dengan netra yang menatap kerah tangan yang memegang perut datarnya
.
.
.Tangan kekar itu terulur, mengelus perlahan surai hitam sang anak yg menidurkan kepalanya di meja makan.
"Boy.... Are you okay?"
"Heem"
"Beneran gapp? wajah kmu aja pucet gini."
"Ngapp Ayah, cuma pusing aja dikit."
New berjalan dari arah dapur dengan membawa masakan untuk sarapan keluarganya.
"Kenapa?" tanya Newwie yg memperhatikan tingkah laku anak dan suaminya
"Sakit." jawab Tay
"Sayang ke dokter ya? Kmu udh semingguan lo sakit ngga sembuh-sembuh." ucapnya sembari memeluk tubuh sang anak.
"Ngapp ko Pah. Nanon baik-baik aja. Nanti siang juga baikan lagi."
"Tapi kalo nanti ga sembuh kita ke dokter ya. Papa ngga nerima bantahan apapun kali ini. Ngerti!"
"Iya Papa."
Cup.
"Bawel deh."
"Nanon ! Itu punya Ayah !"
"Ih apa sih ! Ini punya Nanon."
"Ngga ada ngga ada, ngga bisa." ucap Tay pindah duduk kesebelasan istrinya, merengkuh tubuh itu paksa.
"Udah ih udah. Ngausah berebutan. Sekarang kita sarapan ya. Keburu siang."
Newwie pun menyiapkan makanan untuk keduanya. Nanon menatap nanar hidangan di depannya.
Hug.
"Sayang, kamu kenapa?"
"Ngapp kok Pah."
"Beneran gapp?" tanya Tay.
KAMU SEDANG MEMBACA
MPREG
RomanceThailand Korea [BxB] Random :( ngegabut aja sih sebenarnya, ngga tau mo ngapain :) Bukan penulis :) Cuma menyalurkan hal-hal yang tidak dapat terjadi:'