"MAKSUD ANDA APA !!!!"
"ANDA MAU MEMBERIKAN SAYA KE DIA CUMA BUAT NGELUNASIN HUTANG !"
"Nak maafin tante. Tapi tante ngga tau harus ngapain lagi sayang. Kita udah habis-habisan semenjak Ayah meninggal."
"KITA?"
Laki-laki itu menggelengkan kepala dengan sorot mata yang tidak mampu lagi terdeskripsikan.
"OH, JADI SUDAH TIDAK ADA LAGI YANG TERSISA DARI SUAMI ANDA."
"DAN SEKARANG ANDA MERASA MENDERITA KARENA KEMBALI HIDUP MISKIN?."
"ATAU MALAH BAHAGIA KARENA ANDA BISA CARI SUAMI BARU LAGI YANG BISA ANDA JADIKAN SEBAGAI LADANG UANG? "
PROK PROK PROK
"HEBAT SEKALI ANDA MENJADI MANUSIA."
"JIKA MEMANG ITU ADALAH HUTANG SUAMI ANDA. DAN ANDA MEMUNGUT SAYA KEMBALI UNTUK MELUNASI HUTANG-HUTANGNYA. DENGAN BERDALIH BAHWA HAL TERSEBUT ADALAH WUJUD BAKTI SEORANG ANAK PADA ORANG TUANYA."
"MAKA SAYA SIAP MELUNASI HUTANG SI MANUSIA YANG BERHATI ITU. KARENA MAU BAGAIMANAPUN, MAU SEBANGS*T-BANGS*TNYA DIA. DARAH KOTORNYA JUGA TETAP MENGALIR DI DALAM TUBUH SAYA."
"JADI ANDA TIDAK PERLU REPOT-REPOT NGEJUAL SAYA !"
"ANDA MUNGKIN PUNYA HAK ATAS SUAMI ANDA. TAPI YANG PERLU ANDA TAU BAHWA SEDIKIT PUN ANDA TIDAK ADA HAK ATAS SAYA."
"Sayang maafin tante, tapi tante ngga bermaksud-"
"CUKUP!!!!! Karena saya sudah tidak sudi mendengar penjelasan apapun dari wanita seperti anda."
Laki-laki itu mengalihkan ekstensinya pada sosok pria yang kini tengah duduk di atas sofa. Sosok yang saat ini tengah menatap dingin ke arahnya.
"Kenapa anda tidak mengambil dia sebagai gantinya. Dia wanita yang sempurna, hanya mungkin sifatnya yang jauh dari kata sempurna." ucapnya, sembari sudut mata itu tertuju pada sang ibu tirinya.
Sedangkan pria yang ia tawari hanya mengeleng, dengan tersenyum tipis sembari menarik sebelah sudut bibirnya
"Saya tidak mau siapapun kecuali kamu. JEONG JAEHYUN."
Sebuah kalimat dengan penuh penekan pada namanya itu berhasil membuat kerutan di kening Jaehyun timbul.
"Tapi saya tidak."
"Dan saya juga tidak menerima penolakan."
Jaehyun menggaruk tengkuknya tak yang gatal. Menarik nafasnya jengah, kemudian mengambil sesuatu di dalam dompetnya.
"Ambil ini sebagai pelunasan hutang-hutang mereka. Dan silahkan angkat kaki dari sini." Jaehyun meletakkan sebuah kartu berwarna hitam di atas meja, di hadapan pria itu.
Pria itu hanya mendorong kartu hitam itu dengan dua jari kearah pemiliknya kembali.
"Ambil kembali, karena saya tidak butuh uang sepeser pun dari kamu."
"Ck! Mau anda sebenarnya apa !" ucap Jaehyun yang mulai tersulut emosi.
"Sudah saya katakan sebelumnya, kalau yang saya mau kamu."
"Kenapa harus saya?"
Pria itu tersenyum.
"Karena saya mencintai mu."
"Tolong jangan melebihi batas dan saya pertegas bahwasanya saya adalah dominan. Jadi tidak akan ada untungnya jika anda menginginkan saya."
"Mau untung atau tidaknya, mau kamu dominan atau submisif, saya tidak peduli. Saya mau kamu, karena itu kamu. Dan yang perlu kamu ketahui bahwasannya saya akan merasa begitu beruntungy memilikimu."
Untuk yang kedua kalinya.
Ada seseorang yang mengatakan beruntung memilikinya setelah bundanya.Jaehyun memang tidak menduga jika kalimat seperti itulah yang keluar dari mulut pria di hadapannya.
Namun rasanya juga masih terlalu sukar untuk menaruh kepercayaan pada manusia yang baru ia temui beberapa menit yang lalu.
"Ikut dengan saya Jeong Jaehyun."
"Tidak !"
"Ikut atau saya paksa !"
"Alex!!!" ucap pria itu pada salah satu bodyguardnya.
"Iya Tuan."
"Bawa dia ke dalam mobil bagaimana pun caranya!" ucapnya beranjak untuk pergi.
"Wait! Wait! Wait! ANDA TIDAK ADA HAK UNTUK MEMAKSA SAYA. "
"SEKALI LAGI KAMU BERUSAHA MENOLAK ‼️, MAKA SAYA TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN UNTUK MENGHUKUM MU." ucap laki-laki itu dingin, yang kemudian melangkah kakinya untuk meninggalkan rumah itu
"Saya mohon, tolong ikut dengan kami Tuan." ucap Alex di hadapan Jaehyun.
Jaehyun menatap punggung laki-laki yang ia ketahui memiliki nama lengkap SEO JOHNNY itu.
Laki-laki pemilik perusahaan terbesar di negara yang tengah mereka pijak saat ini.
Sosok pebisnis sukses dalam berbagai bidang dengan perusahaan yang tersebar hampir di seluruh negara-negara besar.Salah satu hal yang membuat Jaehyun tak sudi untuk ikut bersamanya adalah karena ia tidak mau dilakukan semena-mena oleh orang lain.
Namun mungkin kali ini ia harus mengalah pada semesta, mengaku kalah pada egonya yang selama ini selalu ia utamakan.
Dan dia adalah satu-satunya laki-laki yang berhasil membuatnya kalah.
Ia benci dirinya yang sekarang. Ia membenci kekalahan ini. Kenapa ia harus takhluk pada seseorang yang hanya ia tau namanya.
Dengan langkah berat dan tatapan penuh kebencian, ia mengikuti langkah kemana laki-laki itu pergi.
Entah siapa yang tengah ia benci sebenarnya.
• semesta
• laki-laki itu
• ayahnya
• istri ayahnya
• atau malah dirinya sendiri.Tbc.
Note :
Kalo ditanya kenapa cerita yg kemarin ga di lanjutin?
Karena dari akunya menang sejak awal cuma mikir sampek disini aja endingnya.
Dan kemungkinan besar memang semuanya hanya akan sampai di tahap itu aja.
Serta dapat dilihat juga dari judulnya, maka wp ini hanya akan berisi cerbung yang memuat tentang mpreg.
Kenapa ngga oneshot?
Karena otak saya terlalu random untuk membuat oneshot.
Jadi di potong-potong jadi cerbung.dan terlebih lagi aku itu manusia yang gampang bosenan.
Bukan bosen sih, cuma mau cerita baru aja.
Kek tbtb pengen yang ini yang itu.Jadi buat mikir lanjutin pun rasanya emang ceritanya sudah berakhir disitu.
Maaf kalo mungkin buat kecewa.
Dan intinya maaf buat semuanya.
Ngga tau bakalan update laginya kapan.
Karena ternyata saya adalah manusia yang mengabut, yang aslinya banyak tugas.
Update pun mungkin lama karena tugas banyak dan moodnya susah bgt buat balik lagi.Jadi intinya see you manusia-manusia baik🤍
Maaf dan makasih buat semuanya 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
MPREG
RomanceThailand Korea [BxB] Random :( ngegabut aja sih sebenarnya, ngga tau mo ngapain :) Bukan penulis :) Cuma menyalurkan hal-hal yang tidak dapat terjadi:'