Part 7 🤍

5.2K 158 57
                                    

RIVAL [CHEOLGYU]

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

Sepasang anak manusia yang tengah saling beradu netra, tengelam hanyut dalam pikirannya masing-masing. Sebuah harap yang berperang dingin dengan ragu. Membuat sunyi seakan semakin mencekam.

Jujur ini adalah kali pertama Mingyu melihat sosok Seungcheol yang jauh berbeda dengan biasanya.

Sosok laki-laki dingin yang nyari tak tersentuh oleh siapapun, hari ini tengah menangis di hadapannya dengan mengatakan kalimat sepanjang itu hanya untuk berusaha meyakinkannya.

Kepribadian hangat yang baru ia temui di balik sosok manusia dingin ini.
Namun juga seperti yang Mingyu katakan sebelumnya, bahwa laki-laki ini memiliki begitu banyak kejutan dengan kepribadian yang sulit ia tebak.

Dan satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa mau bagaimana pun anaknya pasti akan butuh sosok Daddy di dalam hidupnya.
Tapi apa ia bisa hidup bersama dengan laki-laki ini?
Akankah ia bisa menaruh kepercayaannya pada laki-laki yang belum ia ketahui bagaimana sifat dan kehidupannya?
Akankah ia cukup patas bersama dengan sosok laki-laki yang terkenal begitu sempurna ini?
Bagaimana bisa manusia sesempurna ini menaruh hati pada laki-laki berandalan sepertinya.

Mingyu tau di balik sorot mata teduh yang tengah ia tatap saat ini, tidak sedikit pun ia menemukan kebohongan disana. Bahkan bagaimana cara netra itu menatapnya saja sudah seakan menjelaskan semuanya.
Tatapan netra tulus yang tidak pernah ia dapatkan dari siapapun sebelumnya.

"Gyu? Tolong kasih saya kesempatan."

"Sekali saja,,,
izinin saya membuktikan bahwa saya pantas untuk membersamaimu, berikan kesempatan untuk saya berusaha menjadi Daddy yang terbaik untuk anak kita."

"Gyu? Saya mohon."

Mingyu menundukkan, melepas tautan netra yang tengah mereka lakukan. Menarik nafas pelan, berusaha yakinkan dirinya bahwa pilihannya adalah yang terbaik.

Dalam waktu yang tidak berselang lama, Mingyu kembali menatap netra Seungcheol. Ia tersenyum sebentar sebelum akhirnya mengangguk.

"Hah? "

Mingyu tertawa pelan saat melihat raut wajah keterkejutan Seungcheol.

"Adek ngga mau jauh-jauh dari Daddy lagi katanya."

Kalimat yang Mingyu katakan itu berhasil membuat senyum Seungcheol terbentuk begitu indah.

Dan tanpa basa basi Seungcheol langsung memeluk pinggang laki-laki yang ia cintai, ia tenggelamkan wajahnya disana.

Ia luapkan segala rasa emosi yang ada dalam dirinya, ia tumpahkan semuanya yang ia pendam pada tempat yang selama ini selalu ia dambakan untuk menjadi tempatnya pulang.

Pulang pada rumah yang selama ini ia tunggu untuk dibukakan pintu.

Ia pikir pintu itu akan selamanya tertutup untuknya.
Namun nyatanya, takdir semesta memihaknya kali ini.

Dan hari ini, penantiannya resmi selesai.

Rumah itu kini dibuka langsung oleh pemiliknya.

Ia janji pada pemilik semesta, bahwa ia akan menyayangi dengan sepenuh hati dan berusaha untuk tidak akan menyakiti ciptaan-Nya yang paling indah satu ini.

MPREG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang