Part 2 🤍

5.3K 183 10
                                    

RIVAL [CHEOLGYU]

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

❥⁠

Setelah kejadian "kala itu" , dari Mingyu sendiri beranggapan bahwa kejadian itu tidak pernah terjadi dalam kehidupannya.

Ia berusaha memupusnya, berusaha berdamai dengan kenyataannya, berusaha menerima apapun yang sudah terlanjur dalam kehidupannya.

Di bilang marah? Pasti
Di bilang benci? Bukankan harusnya

Tapi Mingyu tidak ingin menyalahkan siapapun, tidak ada yang benar dan salah disini. Baginya apapun yang terjadi, ya sudah. Bukan berarti tidak ingin mempermasalahkan, hanya saja mau di permasalahkan sampai manapun pasti tidak akan ada ujungnya. Dan nasi pun sudah terlanjur menjadi bubur.

Mau di menyesali bagaimanapun, tidak akan ada yang berubah. Karena hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah berdamai dengan sendiri.

Lagi pula, kejadian kala itu tidak akan ada akibatnya bukan?

❥⁠

Teriak demi teriakan itu kini tengah memenuhi lapangan bola basket. Jamkos yang di sebabkan oleh guru rapat pada siang menjelang sore hari ini, dimanfaatkan oleh beberapa anak sekolah mereka untuk bermain bola basket untuk mengisi waktu kosong mereka sampai bel pulang sekolah berbunyi.

Tidak hanya itu, semuanya siswa siswi memencar untuk mencari kesibukannya masing-masing. Dan Mingyu adalah salah satu manusia yang lebih memilih berlarian dengan mendribble bola saat ini.

Maka tak khayal banyak siswa yang begitu histeris melihat bagaimana pemuda itu bermain. Memakai celana putih selutut dengan kaos tanpa lengan berwarna hitam yang di padu dengan otot tubuhnya, maka perempuan mana yang tidak akan jatuh hati pada pesonanya.

Tentang bagaimana lelaki itu mendribble bola, tentang bagaimana caranya untuk ngeshoot bola basket ke ring, bahkan tentang hal-hal sederhana seperti keringat yang membasahi tubuh serta mukanya dan tentang cara lelaki itu menyugar rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentang bagaimana lelaki itu mendribble bola, tentang bagaimana caranya untuk ngeshoot bola basket ke ring, bahkan tentang hal-hal sederhana seperti keringat yang membasahi tubuh serta mukanya dan tentang cara lelaki itu menyugar rambutnya. Semuanya tidak ada sedikit pun yang lepas dari pandangan mereka.

"Gyu!" ucap Jaehyun yang mendekat ke arah Mingyu.

"Apa"

"Kalo pusing, istirahat dulu!"

"Gah ah nanggung, lagi seru." ucap Mingyu yang berlari menjauhi Jaehyun untuk merebutkan bola dari lawannya.

"Ck! Keras kepala banget sih jadi manusia." ucapnya kemudian berlari menyusul Mingyu ke tengah lapangan

MPREG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang