Nanon memejamkan matanya, dengan tangan kiri yang memegangi perut. Bahkan tangan kanan Nanon yang memegangi meja pun mulai tampak kuku-kuku itu memutih memperjelas seberapa kuat Nanon melampiaskan rasa sakitnya.
Dalam hitungan detik Ohm meraih tangan Nanon, membuat agar laki-laki itu membagi rasa sakit dengan dirinya.
"Sayang sayang sayang hey, mana yang sakit? Perutnya sakit? Kram hem?"
Ohm mungkin tidak tau bagaimana sakitnya. Namun merasakan bagaimana Nanon menggenggamnya itu sudah menjelaskan bagaimana sakitnya.
"Sakit nghhhh... Kenceng bgtttt stttt..."
Gulf memegang perut menantunya.
"Ohm, pindahin Nanon ke kamar bersalin?"
Mereka pun kaget dengan apa yang di ucapkan Gulf.
"Tapi Buna, kandungannya Nanon belum sembilan bulan?"
"Bawa sekarang ! nanti Buna jelasin. Buna tunggu di sana."
Ohm menatap Nanon yang gelisah, mengeleng pelan ke arahnya dengan mata yang sudah menangis.
"Sayang, jangan nangis."
"Babynya Paw, aku ta- ahh stttt emhh."
Ohm menggendong Nanon, mengecupnya sambil berjalan.
"Ada aku, jangan takut ya. Babynya ngapp, ngausah khawatir. Anaknya Daddy sama Buna pasti kuat. Lagi main tendang-tendangan aja sekarang. Kmu tenang ya sayang."
Cup
•
•
•Ohm tau bahwa suaminya itu membenci rumah sakit, maka dari itu Ohm sengaja merombak salah satu ruangan yang ada di mansion nya untuk menjadi sebuah ruang bersalin.
Ohm menidurkan Nanon di atas kasur. Mengenggam erat tangan Nanon. Dengan tangan yang tak pernah lepas untuk mengelus surai hitam si manis. Berulang kali Ohm mengecup kening submisifnya. Berusaha untuk menenangkannya semampunya.
"Ughhh stttt emhhhhh Paw sakit..."
Nanon mengeliat menahan sakit.
"Sutttt tahan sebantar ya sayang, nanti sakitnya ilang."
Bohong, bohong jika di katakan bahwa Ohm tidak khawatir. Bagaimana ia tidak khawatir ketika suara rintihan sakit itu terus keluar dari bibir si submisifnya. Berulang kali laki-laki itu menghapus jejak air matanya agar tak terlihat oleh suaminya.
Gulf menghampiri mereka.
"Kmu waktu main keluar in di dalam kan?"
Ohm mengangguk.
"Kalo gitu kita harus keluar in spermanya."
Mereka berdua terkejut dengan apa yang Bunanya katakan.
"Buna, tapi Nanon gapapa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MPREG
RomansThailand Korea [BxB] Random :( ngegabut aja sih sebenarnya, ngga tau mo ngapain :) Bukan penulis :) Cuma menyalurkan hal-hal yang tidak dapat terjadi:'