•••
Ditulis; 09 November 2022
Publish pertama; 14 Januari 2023
Publish kedua; 07 November 2023
oleh aksara_salara•••
Jika bisa mengulang kembali, Tenggara ingin menyelamatkan adiknya malam itu. Ingin menarik tangan Nero, lalu memeluknya erat-erat. Mungkin, jika pada saat itu hubungan mereka baik-baik saja, Nero tidak akan memilih pergi untuk menyelamatkan wanita yang menjadi sumber keretakan hubungan mereka.
Sudah sering kali Tenggara tekankan, bahwa wanita itu tidak sebaik yang Nero pikirkan. Wanita itu sama liciknya dengan Bunda mereka, karena memang mereka sudah menjadi keluarga. Bunda menikah dengan ayah dari wanita itu, membuat prasangka Tenggara semakin buruk pada Bunda dan keluarga barunya.
"Hati-hati, kaki lo baru aja sembuh. Jangan buat aktivitas berat dulu, biar istirahat sejenak." ucap Tenggara, setelah membantu Nero duduk di atas kasur. "Denger, nggak?" Tatapannya beralih pada Nero yang mengangguk acuh.
"Jangan berisik, ah, gue mau tidur. Udah sana lo keluar! Nanti kalau gue butuh apa-apa, gue panggil." Nero sudah merebahkan diri, bahkan menarik selimut saat mengusir Tenggara ke luar.
"Dih! Nggak tau diri banget jadi adek. Yaudah selamat tidur pangeran kodok, semoga mimpi indah. Kurang-kurangin halu lo. Dalem mimpi aja masih bisa halu nikah sama Lisa Blackpink."
"Itu bukan halu ya anjing! Itu namanya impian!"
"Impian yang nggak akan pernah terwujud. Gws buat lo dan buat semua orang yang masih ngarep bisa nikah sama oppa-oppa Korea nya." Setelah mengucapkan itu, Tenggara memilih kabur sebelum bantal melayang ke arah kepalanya.
Tawa Tenggara masih Naro dengar bahkan setelah pintu kamarnya tertutup rapat. Kini pandangan Nero beralih menatap langit-langit kamar. Dengan pikiran berkecamuk di kepala, Nero kembali mengingat bayangan kelam itu.
Dulu, hubungannya dengan Tenggara tidak sebaik ini. Mereka memang kakak dan adik, namun hubungan mereka jauh dikatakan seperti itu. Mereka seolah sebagai dua orang yang hanya saling mengetahui nama, selebihnya, mereka bertindak sebagai dua orang yang tak memiliki hubungan apa-apa.
Sebelum tragedi itu terjadi, dan sebelum Nero tahu faktanya, Nero sangat membenci Tenggara sampai ke ubun-ubun. Tak pernah menganggap kehadiran Tenggara, sekali pun Tenggara selalu berbuat baik padanya.
Karena saat itu, yang Nero tahu, penyebab Ayah meninggal adalah karena Tenggara. Sekaligus penyebab kepergian Bunda yang memilih untuk menikah dan meninggalkan mereka berdua.
Padahal, Bunda dan laki-laki yang saat ini sebagai suaminya lah yang merencanakan itu semua. Bunda sengaja membuat Ayah sakit, sampai Ayah menyerah dengan semuanya, agar Bunda lebih memiliki alasan untuk pergi dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
|✔| Tenggara
Novela JuvenilTenggara, tak akan pernah tenggelam sebelum mereka menemukan bahagia. @aksara_salara #071123