Sabtu malam ini, Aya memilih untuk quality time pergi ke mall dan toko buku. Walaupun dipenuhi oleh orang-orang yang berpasangan, Aya tidak terlalu peduli karena tujuannya kesini mencari buku dan mencari tempat makan baru yang belum pernah Ia kunjungi. Biasanya orang-orang akan menghindari untuk pergi ke mall saat malam minggu, tetapi tidak dengan Aya yang senang melihat keramaian.
Ponsel yang ada tasnya bergetar, Ia mengambil ponselnya itu dan melihat nama Lisa tertera dilayar. Pasti ada yang tidak beres karena tidak biasanya Lisa meneleponnya saat tau Aya sedang di luar.
"Ha—"
"Halo Ay? Lo di mall kan? Tolong cariin Kevin...."
Aya tidak terlalu mendengar jelas suara Lisa karena sepertinya Lisa yang seperti orang terburu-buru dan membuat Aya menunggu Lisa sedikit tenang.
"Halo Sa? Lo kenapa? Putus-putus Sa. Tarik nafas dulu coba."
"Ay, mama kecelakaan dan butuh darah.... Darah gue gak cocok dan darah Kevin bisa.... Lo bisa tolong cariin Kevin? Gue udah nelepon berkali-kali tapi gak diangkat Ay. Gue takut mama Ay...."
"Lo tenang ya Sa, ini gue langsung cari Kevin."
"Ay... bisa cepat kan? Gue takut mama..."
"Sa, iya ini gue lagi dijalan. Lo kirim aja alamat rumah sakitnya. Gue matiin ya."
Aya sudah mengelilingi lantai tiga tempat toko buku yang ia datangin tadi tapi tidak ada terlihat Kevin disini. Saat sampai di mall tadi Aya memang melihat Kevin dan Rara, tapi Ia tidak terlalu memperhatikan mereka kearah mana. Aya akhirnya sudah sampai di lantai satu. Lantai terakhir yang menjadi harapan Aya untuk menemukan Kevin.
Mall ini tidak terlalu besar dan tidak terlalu jauh dari area tempat tinggal mereka. Lisa sudah biasa kesini jadi sudah hapal dengan denah mallnya. Lisa mencari setiap tempat makan, seperti orang yang kehilangan sesuatu. Ada bebrapa mata yang menatapnya aneh namun tidak Lisa pedulikan. Lisa juga sudah minta tolong satpam untuk mencari Kevin.
"Bodoh banget sih gue!" cetusnya pada diri sendiri. Ia berjalan kearea pengumuman dan meminta tolong untuk melakukan panggilan atas nama Kevin dan Rara. Ia menunggu di meja pengumuman itu, tidak lama Kevin dan Rara datang.
Aya berdiri dan langsung memukul lengan Kevin, Aya mencoba menenagkan dirinya karena ada yang lebih penting dari melampiaskan amarahnya sekarang.
"Ayo sekarang ke rumah sakit! Tante Lisa butuh darah."
"HAH?"
"Udah ayo!" Aya menarik lengan Kevin tanpa mempedulikan keberadaan Rara disana karena yang Ia butuhkan hanya Kevin ke rumah sakit secepatnya. Aya tidak berbicara apapun lagi, sedangkan Kevin diam membisu setelah memeriksa ponselnya.
"Ini pakai helm," ucap Aya memberikan helm yang ada di jok motornya, namun Kevin tidak meresponnya. Aya mengambil helm itu, Ia berjinjit dan sedikit menarik kepala Kevin agar Ia bisa memasukkan helm itu ke kepala Kevin.
"Biar gue yang bawa," ucap Kevin namun langsung di tolak oleh Aya. Ia tidak ingin terjadi apapun saat mereka dijalan apalagi Kevin sedang tidak stabil.
"Pegangan Kak. Gue ngebut."
Aya melajukan motornya di tengah keramaian, Ia memilih jalan pintas agar tidak terjebak macet. Untung saja jarak ke rumah sakitnya tidak terlalu jauh.
********************************
Tau tidak rasanya dunia runtuh dalam sekejap? Itu yang Kevin rasakan sekarang. Saat Aya mengatakan itu dan Ia memeriksa ponselnya, seakan dunianya runtuh. Ia takut dunia itu malah hancur jika terjadi sesautu dengan orang yang bahkan belum pernah Ia bahagiakan itu. Semua hal-hal buruk kini melintas di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have a Crush On You
Teen Fiction"Boleh gue peluk lo?" "Hah?!" Karena Aya tidak merespon, laki-laki itu langsung memeluk Aya yang mematung lalu melepaskannya dan berkata, "Benar. Gue suka sama lo." "APA?" "Bercanda." Laki-laki itu pergi dan meninggalkan Aya yang masih mematung deng...