Part 24

57 2 0
                                    


Silau sinar matahari pagi menjelang siang membuat Aya mengerjapkan matanya. Dengan mata yang masih tertutup, Aya menegakkan kepalanya lalu menaruh punggung tangannya untuk merasakan panas di keningnya. Sudah berkurang. Aya membuka matanya dan menteralkan silaunya panas matahari pagi ini.

"Udah enakan, Ay?"

Suara yang tidak asing memasuki indra pendengarannya, Ia menoleh ke samping kearah sumber suara, "Lo ngapain disini kak?"

"Mau tau keadaan kamu."

Aya menghela nafas, "Ya gak perlu kesini juga, lo kan bisa chat gue aja."

"Udah aku chat tapi kamu gak balas."

"Oh iya.. gue lagi malas pegang hp soalnya buat pusing."

Aya menahan nafasnya saat tiba-tiba tangan Kevin berada di keningnya, bukan sepeti ini seharusnya. Aya menarik tangan Kevin, "Lo ngapain sih?"

"Aku mau cek keadaan kamu. Masih panas loh, Ay. Gak mau pulang aja?"

Aya menggeleng, "Gak!"

"Kamu udah makan?"

Aya kembali menghela nafasnya, "Belum, ini gue mau makan. Jadi lo pergi aja deh kak."

"Kamu marah ya?"

"Ya iya. Gue marah. Lo ngapain juga pakai aku-kamu dan ngapain juga ke kelas gue kalau gak ada kepentingan. Maunya apa sih kak? Nanti gue berharap taunya lo cuma tipu-tipu doang."

Aya dapat melihat wajah Kevin yang sepertinya kebingungan, lagian Ia juga tidak tahu kenapa malah mengatakan hal itu. Mungkin pikirannya sedang tidak baik-baik saja sama seperti badannya. Kevin tidak membalas perkataan Aya, malah menyodorkan sebuah bungkusan, "Ini tadi ak- gue beli bubur, Ay."

"Gue bawa bekal."

"Oh iya, yaudah nanti ini gue aja yang makan."

Aya menghembus nafas kasar dan mengambil bungkusan itu, "Yaudah sini. Biar gue makan ini dulu baru nanti siang bekal gue."

Aya dapat melihat senyum di wajah Kevin merekah. Ia tahu Kevin tidak suka bubur dan Kevin bilang ingin memakannya? Yang benar saja. Dari pada dibuang lebih baik Aya saja yang makan. Aya mulai memakan bubur itu dan sesekali menatap Kevin yang masih setia melihat kearahnya.

"Lo gak makan kak?"

"Nanti aja."

"Mending lo ke kantin deh makan, daripada lihatin gue doang gak bakal kenyang."

"Gue belum la—"

Kruyuk kruyuk

"Par Kok," kekehnya menjadi salah tingkah karena perutnya bunyi disaat yang tidak tepat. Aya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kevin, Ia mengambil kotak bekalnya lalu memberikannya ke Kevin, "Ini makan bekal gue aja."

"Gak.. gak usah Ay. Nanti aja gue makannya."

Aya membuka bekalnya, "Udah makan aja."

"Nanti lo gimana, Ay? Udah nanti aja gue mah aman. Lo aja dulu."

Kevin yang masih terus menolak membuat Aya menghela nafasnya, Ia menyendok nasi dan lauknya lalu memberikannya ke Kevin. Wajah kaget Kevin karena tindakan Aya tidak dapat disembunyikan lagi, Ia rasa mungkin pipinya sekarang sedang memerah.

I Have a Crush On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang