Malam ini, Aya dan keluarganya berkumpul di ruang tengah. Hal yang mereka lakukan adalah menonton film bersama. Sudah lama mereka tidak berkumpul seperti ini, karena sudah disibukkan dengan kegiatan masing-masing.
"Besok pada libur kan ya? Gak ada kegiatan kan?"
"Kenapa sih Bang? Dari tadi nanyain mulu."
Alden sudah hampir 10 kali bertanya tentang kegiatan mereka besok dan ya mereka semua tidak ada kegiatan yang mendesak. Alden hanya ingin memastikan lagi.
"Abang mau ngajak pulang kampung."
"Benaran? Besok? Abang gak kuliah besok?" tanya Aya yang mendapat gelengan oleh Alden. Hari weekdays disibukkan dengan tugasnya menjadi dosen, hari weekend disibukkan dengan kuliahan. Aya tau, Abangnya itu pasti capek tapi memaksakan untuk pergi. Aya juga sebenarnya ada janji, cuma karena hal ini jarang terjadi, Ia memilih untuk membatalkan janjinya dan pergi bersama keluarganya.
"Abang gak capek?.Udah beberapa bulan ini kan Abang sibuk banget."
"Abang gak capek. Abang malah senang besok libur karena akhirnya abang bisa ngajak kalian ketemu Ayah Bunda."
Aya mengangguk paham dan menyandarkan kepalanya dibahu Abangnya, "Kalau Abang capek, biar Aya aja yang bawa mobil besok."
"Mending gak usah pergi kalau gitu mah," ledek Altair
"Kenapa? Takut ya?" kekeh Aya
"Iyalah, lo bawa mobil udah kek ingin menghilangkan nyawa orang."
"Ye.. itukan masih amatir sekarang udah santai. Tenang aja ngapasih lo. Kasihan Abang capek kalau nyetir jauh."
Alden mengelus rambut Aya, "Abang gak capek, jadi besok abang aja yang nyetir. Bandung mah gak jauh."
Aya mengangguk paham, mereka masih melanjutkan menonton film dengan tenang. Aya beberapa kali memeriksa ponselnya namun tidak ada tanda-tanda panggilan atau chat dari orang yang mengatakan ingin meneleponnya malam ini.
Kok gue jadi nungguin gini sih, batin Aya.
Ia tidak lagi focus menonton film karena beberapa kali melihat ponselnya setiap ada getaran. Alden yang merasakan kegelisahan adeknya itu berdehem, "Lagi nunggu chat orang ya? Gelisah banget."
Aya sontak meletakkan ponselnya dan menggeleng, "Enggak kok. Ini cuma lihat-lihat aja siapa tau ada chat penting."
"Jadinya sekarang dekat sama Kevin?"
"Enggak."
"Gak? Tapi beberapa hari ini Kevin sering ke rumah. Kemarin keluar juga pakai izin, biasa juga kalau pergi sama teman mah Aya doang yang izin."
Aya menjadi salah tingkah, sangat salah membohongi Alden karena mau sebagai manapun menutupinya tetap saja Alden akan tau semua tentang Aya.
"Iya itu kan kak Kevin aja yang kekeuh, Aya udah bilang gak perlu tapi dia maksa."
Alden terkekeh, "Tapi Kevin baik ya."
"Iya... Eh maksudnya iya baik tapi banyak ngeselinnya."
"Kamu suka ya?"
"Suka apa? Ambigu."
"Suka Kevin lah."
Aya sontak menggeleng, "Gak loh Abang."
"Gak.. gak.. tapi di dekatin gak nolak." Ucap Altair
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have a Crush On You
Teen Fiction"Boleh gue peluk lo?" "Hah?!" Karena Aya tidak merespon, laki-laki itu langsung memeluk Aya yang mematung lalu melepaskannya dan berkata, "Benar. Gue suka sama lo." "APA?" "Bercanda." Laki-laki itu pergi dan meninggalkan Aya yang masih mematung deng...