Part 17

71 0 0
                                    

Setelah membereskan baju yang akan dibawa untuk besok, Aya merebahkan punggungnya di atas kasur dan memainkan ponselnya. Tumben sekali tidak ada pesan dari Kevin hari ini. Apa sudah menyerah? Toh, apa yang Aya harapkan dari orang yang pernah bercandain perasaannya.

"Ah iya, paper bag!"

Aya teringat akan dua paper bag yang Ia dapatkan pagi ini dan ada satu paper bag yang belum Ia buka sejak pergi olimpiade kemarin. Sekarang Ia selalu menerima dua buah hadiah dari orang yang berbeda, kenapa Ia tau yang memberikannya berbeda? Karena yang satu masih Ink dengan ciri khasnya dan yang satu lagi selalu menulis note singkat dengan tulisan tangannya.

Paper bag pertama dari orang baru dengan note, "Congrast Aya! Good luck untuk selanjuntya" ternyata berisi satu tangkai bunga mawar yang membuat Aya langsung menjauhkannya. Ia alergi terhadap bunga, kecuali bunga kering.

"Siapa ya ini? Keknya orang baru kenal sama gue deh."

Aya menepikan paper bag itu dan mengambil dua paperbag dari Ink. Aya sudah hapal dengan ciri khasnya, paper bag kuning ada gambar matahari di ujung kiri atas dan ada surat dengan template yang sama.

Papar bag pertama sebelum Ia pergi olimpiade berisi, susu strawberry greenfield dan cadburry yang belum sempat Aya makan. Mungkin cadburrynya akan Ia simpan dulu ke dalam kulkas karena sudah melembek. Paper bag kedua juga berisi dark chocolate grenhiller, kitkat, dan susu strawberry greenfield.

"Nih orang mau buat gue jadi gendut apa ya?" kekeh Aya setelah melihat isi paperbagnya yang kebanyakan hal yang Aya sukai. Tapi ini kebanyakan, silverqueen yang kemarin saja belum Aya habiskan masih ada di dalam kulkas. Aya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, "Gue jadi penasaran lo ini siapa? Kok tau gitu gue suka cokelat dan susu strawberry dengan merek kesukaan gue."

Aya mengambil kedua surat yang ada dan mulai membacanya dalam diam. Sudut senyumnya terbentuk, Ia senang membaca surat-surat seperti ini yang isinya tidak terlalu serius tapi masih bisa Aya pahami maksud dari suratnya.

Drrt..

Drrtt...

Getaran ponsel tanda telepon masuk pun Aya abaikan karena Ia belum selesai membaca surat itu. Setelah selesai membaca, Aya langsung memasang airpods dan mendengarkan dua lagu yang tercantum di suratnya. Barulah, Ia memeriksa telepon masuk tadi dan membalas pesan dari orang yang meneleponnya.

Kak Kevin

Aya?

Lo udah tidur ya?

Belum

Lagi sibuk ya, Ay?

Gak juga

Kenapa kak?

Keluar bentar deh

Aya tidak membalas, Ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ponselnya kembali bergetar dan lagunya terhenti karena Kevin meneleponnya. Aya mengangkatnya.

"Ay, keluar bentar deh."

"Ngapain? Udah malam juga."

"Sebentar doang. Gue mau ngasih sesuatu."

"Titip Pakwar aja, gue malas turun."

"Yah... Yaudah deh, tapi ini langsung di makan ya, Ay." terdengar nada pasrah dari seberang telepon. Karena tidak tega, Aya akhirnya mengalah, "Bentar.. bentar.. ini gue turun."

I Have a Crush On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang