7. Ulang Tahun

37 9 31
                                        

Memiliki keluarga cemara adalah harapan besar bagi semua orang.

-CeriGala-

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Waktu menunjukkan pukul lima sore. Pria berkacamata yang telah menyelesaikan tugas kini tengah mengemas semua barang-barangnya. Sesekali ia melirik ke arah gadis yang terlelap di sofa ruangannya. Selama beberapa menit yang lalu, gadis itu tidak mau ditinggalkan seorang diri di ruangan rapat. Alhasil Gala membawanya ke ruangan pribadi. Meskipun sedari tadi niat dia membantu, tapi Ceri seperti merusuhinya saja. Jadi, Gala membiarkannya untuk tidur.

Usai mengemas, pria itu mengangkat ranselnya dan sedikit menepuk pundak Ceri. Gadis yang dibangunkan tampak membuka mata perlahan. Ia membelalak, seketika bangun dari tidurnya.

Ceri mengucek mata. "Gala ... maaf Ceri tidurnya lelap banget," ucapnya sambik setengah menguap.

Gala mengembuskan napas. "Nggak pa-pa. Udah, ayo pulang. Malam ini kita harus ke rumah Chika."

Gadis di hadapannya mengernyitkan kening. "Gala udah beresin semuanya?" tanya Ceri yang dibalas anggukan kepala oleh Gala.

Tak ingin menunggu lama, Gala beranjak keluar dari sana. Hal itu membuat Ceri sontak berdiri dari tempat, lalu sedikit berlari mengejar Gala. Selesai mengunci ruangan, Gala dan Ceri pergi menuju ke luar dari gedung perusahaan. Seperti biasa, sudah ada yang ditugaskan untuk mengunci gerbang. Jadi, Gala tidak perlu repot-repot melakukan itu sendirian.

Di tempat parkir, langkah mereka terhenti. Gala bertemu dengan rekan kerjanya yang sedang mengeluarkan mobilnya. Dia adalah Nathan.

Nathan menyapa, "Gala!"

Sang pemilik nama menoleh dan menghampiri Nathan. "Ada apa?" tanyanya.

"Kamu jadi ke sana, kan?"

Pertanyaan Nathan hanya dibalas anggukan saja. Akan tetapi, perhatian Nathan terpusatkan oleh Ceri yang berada di balik punggung Gala.

"Ceri? Kamu mau pulang bareng aku nggak?" tawar Nathan kepada Ceri.

Ceri membulatkan mata. Ia melempar tatapan ragu ke Gala. Gala tampak tak mempedulikan keberadaan Ceri.

Gadis berambut pendek itu bergumam sambil menggigit bibir bawahnya. "Gimana, ya ... Ceri-"

"Dia pulang samaku," potong Gala dengan cepat.

Ceri membelalak mendengar hal itu. Wajah pria di sampingnya yang datar-datar saja langsung berkata demikian.

Nathan menautkan alis. "Kok bareng? Rumah Ceri deketan sama apartemenmu, Gal?" tanyanya.

"Ceri sama Gala sebenarnya-"

"Iya," potong Gala untuk kedua kali. Pria itu membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit melorot. "Rumah Ceri deketan samaku," sambung Gala.

Dalam hati, Ceri heran. Kenapa Gala tidak mengatakan yang sejujurnya kalau mereka berdua tinggal bersama? Dan yang lebih herannya lagi, siapa yang menjadi CEO di sini? Mengapa Gala yang jabatannya jauh lebih tinggi dari Nathan justru sederhana saja? Berbanding balik dengan Nathan yang tampil glamor. Mobil merk terkenal berwarna putih adalah kendaraan yang dinaiki oleh Nathan. Sedangkan Gala justru naik kereta dan rela berjalan kaki.

CeriGala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang