Aku udah merasakan banyak kehilangan, dan kamu yang nggak kuharapkan.
-CeriGala-
"Apa yang kamu lakukan pada Ceri?"
Nathan tertawa kecil. "Aku nggak ngelakuin apa-apa. Aku menemukannya di samping jalan dan waktu kutemui dia langsung pingsan," jelas Nathan jujur.
Gala mengepalkan tangannya. Bukan hanya emosi saja sekarang membayangi Gala, tetapi tatapan penuh kebencian ke arah Nathan membuatnya merenggut kerah kemeja Nathan kasar. "Kamu." Tunjuknya ke arah Nathan. "Kamu nggak menyakiti dia, kan?" tuduhnya.
Nathan mendengkus, lalu mendorong tangan Gala menjauh. "Nggak berterima kasih malah nuduh. Aku udah nolong dia semalam!" Ia mendecih. "Kalau bukan aku yang menolongnya, gimana kondisi dia sekarang? Emang kamu bisa nolongin dia?"
Gala terdiam sambil menetralkan napas yang memburu. Sedangkan Nathan tampak membalikkan tubuh. "Tugasku udah selesai. Ceri udah bisa pulang hari ini. Jadi, cepat bawa dia pulang." Usai mengatakan itu, Nathan melenggang pergi. Meninggalkan Gala yang masih berdiri di samping ranjang Ceri.
"Gala ...."
Suara rintihan berhasil mengalihkan keduanya. Itu berasal dari Ceri. Gadis itu mulai menggerakkan jari. Gala kontan mendekat dan menggenggam tangan Ceri.
Gala termenung. Ia semakin merekatkan tangannya pada tangan Ceri. "Ceri, maafkan aku. Aku terlambat menyelamatkanmu."
Ceri melengkungkan sudut bibirnya ke atas. "Udah, nggak pa-pa. Seharusnya Ceri yang minta maaf ke Gala karena pergi tanpa bilang-bilang."
Gala menggeleng. "Kamu nggak salah, Ceri. Aku yang salah karena nggak bisa menjaga kamu," balasnya hangat.
Mendengar itu, sudut mata Ceri menjadi sedikit berair. Kalimat yang belum pernah ia dengar sebelumnya dari seorang Gala. Ceri menggeleng sebagai jawaban.
"Gala lebih baik pergi dari sini karena pasti om sama tante lagi nyari Ceri," ujarnya mengalihkan topik.
"Mereka udah ditangkap polisi."
Ceri membelalak. "Kok bisa?" Ia kontan memposisikan diri untuk duduk dengan tangan yang bertumpu kasur. Gala pun sigap membantu.
"Saat malam kemarin, aku dan seluruh tim kepolisian langsung ke TKP, rumahmu. Kami menemukan mereka yang lagi panik karena kamu hilang. Di waktu yang bersamaan, para polisi mengepung mereka dan membawa mereka ke penjara." Gala mengembuskan napas. "Aku udah berusaha mencari, tapi aku kehilangan jejakmu. Dan ternyata, kamu diselamatkan sama Nathan."
Sorot mata pria itu beralih, menatap Ceri secara lekat. Ia kembali menggenggam erat tangan mungil gadis itu. "Ceri, aku merasa gagal menjagamu, aku gagal melindungimu. Malam itu, pikiranku kacau. Aku nggak tau harus berbuat apa." Gala lebih mendekat. Ia berupaya untuk tidak melakukan ini, tangannya menarik bahu Ceri dan memerangkapnya ke dalam pelukan hangat.
Ceri yang termangu hanya bisa diam ketika Gala menariknya lebih dekat. Ia menyenderkan kepala pada dada Gala. Rasa nyaman menariknya untuk terlelap. Ceri kian dibuat terdiam saat sebuah tangan hangat yang mengusap rambutnya lembut.
Gala bergeming pelan, "Aku sayang kamu."
Ceri tertegun. Lidahnya kelu, jantungnya merasa tidak aman. Seperti ada getaran di dalam hatinya, Ceri mati-matian menahan pipinya yang memanas. Ia sedikit mendorong Gala untuk melepas pelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CeriGala [END]
RomantizmTerpaksa mengubur mimpinya dalam-dalam adalah hal yang menyakitkan bagi Gala Akihiko. Gala melepas pekerjaannya sebagai seorang pelukis dikarenakan tidak bisa membedakan warna alias buta warna. Namun, takdir mempertemukannya dengan gadis bernama Cer...