Acara telah selesai dan semua tamu undangan sudah pulang beberapa waktu yang lalu namun berbeda denganku karena sepertinya Mas Bram akan menyidangku terkait adegan peluk-pelukan diantara aku dengan Darren yang sempat beliau pergoki di dalam kamar tadi.
Selain Mas Bram, kedua sahabatku juga telah turut serta dan sudah duduk manis di kursi seberangku sehingga dapat dikatakan jika semuanya telah hadir dan lengkap. Mas Bram sebagai hakim sedangkan Mbak Maura dan A'Muda bertugas sebagai penasihat dan panitera sidang.
"Bisa kalian berdua jelaskan mengenai adegan yang saya lihat di dalam kamar tadi?"
Mas Bram terus saja melihatku dan Darren secara bergantian dengan tatapan menyelidik yang tajam serta menuntut. Aku menatap Darren sebentar dan berharap jika dia mau menjelaskan semuanya namun seperti dugaanku sejak awal jika Darren justru terlihat tidak terlalu peduli dengan interogasi dadakan ini.
"Enggak terjadi apa-apa mas, yang tadi itu hanya sebuah pelukan biasa." ucapku berusaha bersikap santai meski sebenarnya saat ini diriku cukup gugup dan juga takut.
"Enggak mungkin. Kamu tahu kan makna pelukan dari sepasang kekasih itu apa? Terlebih ketika kalian melakukannya di dalam kamar, berduaan. Saya memang berfikiran terbuka namun ada beberapa hal yang tidak bisa saya tolerir dalam hubungan pria dan wanita. Kalau kalian berdua memang sudah tidak tahan mendingan menikah saja sekalian daripada khilaf hingga berani untuk berzina." tentu saja ucapan dan saran konyol Mas Bram tadi membuat kami semuanya terkejut, yah terkecuali Darren yang masih tetap diam seribu bahasa.
"Ya ampun mas enggak mungkinlah. Lagian sebenarnya itu... hm... sebenarnya aduh bagaimana ya bilangnya? Intinya tuh gw sama Darren enggak pacaran dan kita berdua cuman pura-pura pacaran saja." jujurku.
Sebenarnya aku pribadi tidak terlalu mempermasalahkan jika pada akhirnya Mas Bram mengetahui hubungan kami yang sebenarnya. Lagi pula aku memang tidak ingin berbohong lebih lanjut akan masalah ini kepada suami dari sahabatku sekaligus ayah dari pacar bohonganku namun entah mengapa rasanya sangat malu untuk mengakui hal seperti ini kepadanya. Seorang Vitalia Cecilia, wanita mandiri dan selalu bersikap realistis tiba-tiba saja melakukan hal yang cukup konyol serta tidak masuk akal, setidaknya menurutku pribadi.
"Maksudnya?" tanya Mas Bram bingung serta menutut penjelasan lebih lanjut akan ucapanku tadi kepadanya.
Bingung harus menjelaskannya bagaimana, aku pun akhirnya segera menatap Mbak Maura agar dia mau membantuku dan seperti biasa jika Mbak Maura akan selalu paham dengan kode yang aku berikan kepadanya. Namun sebelum Mbak Maura mulai membuka suaranya tiba-tiba saja Darren mengatakan sesuatu yang justru membuat semuanya semakin kacau.
"Kami hanya berpelukan dad, bukan making love." ucapnya tenang dan setelahnya dia pun menyenderkan tubuhnya ke belakang sofa.
Astaga ini bocah sekalinya ngomong langsung bikin spot jantung.
"Lagi pula..." Darren kembali merubah posisinya dan saat ini dia terus saja menatapku lekat sambil tersenyum miring. Entah apa arti dari tatapan dan senyumannya tersebut akan tetapi rasanya sangat aneh melihatnya seperti itu dan harus aku akui jika itu juga cukup menakutkan untukku.
"Lagi pula kami sudah sama-sama dewasa jadi tidak masalah bukan jika melakukannya?"
WHAT THE FUCK! PRIA INI BENAR-BENAR SUDAH GILA RUPANYA!
Aku pikir dia bersuara karena ingin menjelaskan semuanya kepada Mas Bram mengenai kesalahpahaman ini akan tetapi yang terjadi justru dia menambah masalah dengan ucapan tidak masuk diakalnya yang sangat ambigu itu.
"Enggak begitu mas maksudnya. Darren elo ngomong apaan sih?" sanggahku cepat.
Selain Mas Bram, kedua sahabatku juga terlihat sama syoknya saat mendengar perkataan Darren tadi bahkan keduanya terus saja menatap kami dengan tatapan menyelidik. Sungguh, aku merasa sangat kesal dengan Darren sekarang dan rasanya ingin sekali aku tarik bibirnya yang sudah berkata macam-macam seperti tadi. Kutatap wajah pria di sampingku ini dengan tatapan marah namun bukannya takut, Darren justru semakin mendekatkan dirinya denganku bahkan tiba-tiba saja dia sudah merangkul bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tante, I Love You (TAMAT)
RomanceBerawal dari sebuah kebohongan akan status keduanya yang mengaku sebagai sepasang kekasih, Vita dan Darren menjadi semakin dekat hingga akhirnya salah satu diantara mereka memiliki perasaan berbeda. Namun cinta adalah sebuah fatamorgana bagi Vita ya...