BAB 6

1.6K 68 2
                                    


Sejak siang hari aku sudah berada di rumah Mbak Maura untuk persiapan ke pesta pernikahan Kevin hari ini. Rencananya aku ingin meminjam gaun mahal miliknya yang berasal dari designer ternama dan memintanya juga untuk memanggilkan penata rias agar bisa mendadaniku. Aku benar-benar melakukan segalanya untuk sekadar menjadi tamu undangan pernikahan pria itu. Meskipun uangku cukup banyak terkuras tetapi aku merasa senang karena setidaknya bisa membuatnya kesal dengan membawa gandengan tampan tentunya.

Pokoknya hari ini aku akan dandan habis-habisan untuk pergi ke kondangan si mulut dower Kevin. Akan aku tunjukkan jika aku, Vitalia Cecilia juga bisa mempunyai pacar tampan nan mempesona yang jauh 1000x lipat dibandingkan dia!

"Elo beneran enggak bisa ikut mbak? A'Muda juga enggak ikut karena harus keluar kota dan sekarang elo, sedih." ucapku sambil memilih-milih gaun yang ingin aku pinjam. Penata rias yang Mbak Maura panggil belum juga datang sehingga aku masih mempunyai sedikit waktu untuk menentukan gaun mana yang ingin aku pakai.

Mbak Maura dan diriku memiliki postur tubuh yang hampir sama sehingga aku bisa meminjam pakaiannya begitu juga sebaliknya. Hubungan kami berdua bukan lagi sekadar sahabat tetapi seperti saudara, kakak dan adik. Aku yang sudah tidak memiliki saudara dan Mbak Maura yang memang merupakan anak tunggal.

"Sadewa tiba-tiba saja demam dan elo tahu kan kalau dia sakit manjanya kaya apa? Belum lagi Nakula bakal ikut-ikutan. Pusing gw jadinya, mana mas Bram enggak ada lagi. Lagian elo juga enggak bakal sendirian kok ke sana. Enggak inget lo sama cowok bayaran yang sudah bikin elo bangkrut sampai harus numpang makan di rumah gw nanti?"

"Iya sih tetapi tetap saja mbak, sepi." saat diriku sedang memilih gaun dan aksesoris lainnya tiba-tiba saja aku menerima telepon dari pria yang akan menjadi pasanganku malam ini.

"Halo."

"......"

"Yang bener saja dong mas. Gw kan sudah transfer kemarin masa jadinya kaya begini sih?."

"......"

"Ya enggak bisa begitu dong. Bagaimanapun kan gw sudah bayar full tanpa DP."

"......"

"Terserah deh! Pokoknya gw kecewa banget sama pelayanan elo yang enggak profesional kaya begini." dengan perasaan kesal aku pun segera mematikan sambungan telepon darinya. Mbak Maura yang sejak tadi hanya melihatku langsung mendekat dan menanyakan mengenai kejadian barusan.

"Dari siapa? Kenapa elo jadi sewot begitu?"

"Dari cowok bayaran yang dikasih A'Muda. Masa dia mau ngebatalin perjanjian kita secara sepihak sih mbak? Alasannya sih karena salah satu mami langganannya lagi ingin sama dia malam ini dan dia enggak bisa menolak karena maminya itu merupakan pelanggan VVIP."

"Terus sekarang bagaimana? Elo tetap mau datang atau batal? Mumpung MUA-nya juga belum sampai jadinya bisa gw cancel meski nanti elo tetap harus bayar sekian persen sebagai biaya ganti rugi."

"Enggak, gw tetap harus dateng. Makin senang saja tuh si Kevin kalau gw enggak datang. Lagian cuman ini kesempatan gw untuk bales dendam ke dia sekaligus ngebuktiin kalau gw juga punya gandengan cowok."

"Tetapi kan elo enggak punya kandidat lain buat gantiin tuh gigolo." sejujurnya aku pun merasa bingung dengan keadaan ini. Di satu sisi aku merasa harus datang karena hanya ini peluang yang aku punya tetapi disisi lain aku juga tidak memiliki siapa pun untuk aku ajak pergi.

"Mbak, Darren ada di rumah kan?"

"Iya kenapa? Wait, jangan bilang kalau elo mau jadiin anak gw sebagai pasangan kondangan nanti? Wah, cari perkara lo namanya kalau begitu."

Tante, I Love You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang