07 - Mixed

4.9K 319 59
                                    

Seseorang menikammu dari belakang, lalu bertanya mengapa kamu berdarah.


🤍
🤍
🤍
🤍

Di senin pagi yang sejuk, Rhea dan Bi Odah sedang bergelut dengan alat-alat dapur. Mereka sangat bersemangat untuk membuat sarapan bagi semua penghuni rumah ini terutama Acrux yang akan ujian kenaikan kelas.

Srek!

Rhea menoleh pada ruang makan saat terdengar kursi yang digeser. Ia tersenyum sumringah, tatapannya beralih pada masakan yang sudah siap. Ia segera mengambil nasi beserta lauk pauknya untuk seseorang yang kini tengah duduk anteng di kursi ruang makan.

"Pagi Rius! Ini makanannya ...," sapa Rhea riang. Hari ini ia terlihat lebih ceria. Rhea menatap kursi di sebelah Acrux saat lelaki itu menepuk-nepuk pelan kursi tersebut. "Bentar Lea ambil punya Lea dulu." beritahunya dengan senyuman yang terus terukir.

Setelah mengambil makanan dan minuman untuk dia beserta Acrux, Rhea pun duduk di kursi sebelah lelaki berseragam abu-abu itu. Mereka memulai acara makannya dengan khidmat, tidak ada suara. Acrux tidak suka kebisingan saat makan.

"Nanti sabtu kita belanja keperluan sekolah." ucap Acrux saat mereka sudah selesai makan. Rhea menoleh padanya. "Kan buku sama alat-alat lain masih ada."

"Seragam, sepatu?"

Rhea menatap Acrux bingung "Lah, kan Lea homeschooling, buat apa beli itu?" bahkan saat guru privatnya mengajar di rumah ini, terkadang Rhea hanya menggunakan baju rumahan. Jadi kenapa ...

"Lo lanjut di SMA Proteus, bareng gue." tegas Acrux.

Rhea menganga kaget. "H-hah? maksudnya ... Lea? Lea gak homeschooling lagi???"

Acrux mengangguk.

"Rius serius?? Gak bohong kan??" Pertanyaan riang dari Rhea membuat Acrux tersenyum kecil, gadisnya itu sepertinya suka dengan keputusannya.

"Hm."

"YEAYYYY!!!" Rhea tiba-tiba memeluk Acrux membuat sang empunya mematung seketika. "Makasih banyak banyak ya Rius!! Lea sayang Rius!!" Sungguh ... entah sadar atau tidak gadis itu saat mengucapkannya, namun yang pasti kalimat itu berhasil membuat wajah Acrux memerah sampai ke telinga.

Acrux menyaut dengan deheman.

Rhea masih memeluk Acrux dengan senyumannya yang semakin lebar. Ia memejamkan matanya, bersyukur dalam hati karena dipertemukan dengan lelaki sebaik Acrux ... ia benar-benar berterimakasih pada takdirnya saat ini.

Pelukan hangat yang Rhea berikan ingin sekali Acrux balas, tangannya terangkat namun langsung berhenti. Acrux tampak ragu-ragu ... ia menetralkan degub jantungnya terlebih dulu, lalu memantapkan hati untuk membalas pelukan gadis mungil itu. Saat baru mengangkat kembali tangannya, ia lagi-lagi berhenti ...

"Hehe ... maaf ya Lea peluk Rius, Lea seneeeng banget!" ucap Rhea setelah melepas pelukannya, ia tersenyum lembut menatap Acrux. "Rius semangat ya buat ujiannya! Semoga sukses!" lanjutnya menyemangati dengan tangan terkepal kuat.

"Thanks." Acrux tersenyum tipis, ia merasa beruntung memiliki Rhea di hidupnya, gadis itu mewarnai hatinya yang semula hanya hitam dan putih. Ia akan selalu mejaga Rhea, Rhea hanya miliknya, gadis kecilnya.

LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang