47 - Sapu!

1.1K 97 20
                                    

Sulit meyakinkan lalat bahwa bunga lebih indah daripada sampah


🤍
🤍
🤍
🤍

Rhea berjalan mondar-mandir di depan pintu utama, dengan tangan yang berkacang pinggang serta wajah yang terlihat gelisah dan kesal.

"Ih! Rius kemana sih, Paman?! Ini udah jam delapan malem loh!" dumel Rhea masih dengan aksi bulak-baliknya.

Draco yang ditanya oleh Nona Kecilnya pun segera menjawab, "Saya tidak tau, Nona."

"Tumben loh dia gak ngabarin." resah Rhea. Tangan kanannya yang berkacak pinggang berpindah ke mulut, Rhea menggigit kecil jarinya. Ia sangat khawatir, namun kesal di waktu yang bersamaan.

"Maaf, Nona. Saran saya, berhentilah berjalan. Itu hanya akan membuat Nona kelelahan." seru Draco dengan kepala yang menunduk.

Rhea segera berhenti dan menatap Draco, lalu kepalanya mengangguk. "Iya nih, cape juga ya mondar-mandir." adunya setelah berhenti menggigit jarinya.

Ceklek!

Pintu terbuka dan menampilkan sesosok lelaki jangkung nan tampan yang masih mengenakan seragam dengan kondisi berantakan. Lelaki itu memberikan tatapan dinginnya pada Pengawal pribadinya.

"Gak bukain pintu." sindir Acrux dengan sedikit geram.

Draco menunduk. "Maaf, Tuan. Nona Kecil yang meminta."

Acrux menatap Rhea, ia menyernyit heran karena gadis itu tumben sekali menunggunya. "Why?"

"Rius dari mana aja, hah?! Gak ngabarin gak apa! Kuota abis? Atau uangnya yang abis?! Jam segini kok baru pulang?! Sekolah kan sampe jam tiga sore doang!" cerca Rhea beruntun.

"Markas." jawab Acrux singkat. Ia berjalan di ekori Rhea.

"Bohong!" ucap Rhea.

Acrux tak menggubris ucapan Rhea, ia hanya terus berjalan diiring suara dumelan gadis itu.

Rhea berlari dan menarik baju seragam Acrux. Dia berhasil membuat Acrux membalikkan badan menghadapnya, tetapi, bukan karena gadis itu wonder wowan yang kuat sehingga bisa menarik Acrux, melainkan Acrux yang memang mempunyai refleks yang baik.

"Abis kemana aja?!" tanya Rhea sembari mencoba untuk menahan emosinya. Ia kesal, karena apa? Karena ia tahu Acrux berbohong.

Acrux diam. Ia sedang berpikir, haruskah ia jujur atau berbohong?

Rhea secara tiba-tiba menjewer telinga kiri Acrux, dengan geram ia pun berkata. "Rius bolos, kan??! Bentar lagi kita kenaikan kelas! Bukannya belajar yang bener ini malah bolos!!"

Sembari menahan sakit di telinganya, Acrux nampak sedikit kaget sebab ternyata Rhea mengetahui kebenarannya. "Shh! Kok lo tau?" tanya Acrux dengan sedikit meringis dan merendahkan tubuhnya.

"Tau lah! Rina yang ngasih tau Lea! Katanya, 'Elio bolos bareng Acrux sama Izar' gitu!!" ucap Rhea sewot.

Acrux mendengus. Ia merutuki sifat Elio yang ember itu! Sudah tahu jika Karina dan Rhea sudah berteman, dia justru mengadu pada sepupunya itu! Jelas saja Karina akan memberitahu Rhea.

LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang