10 - Dizzy

4.2K 244 19
                                    

Kebanggaan memberi tahuku bahwa aku bisa berjalan di atas air, sampai akhirnya aku tenggelam dan terjebak di dalam arus.


🤍
🤍
🤍
🤍

TOK!! TOK!! TOK!!

Rhea mengetuk pintu kamar Acrux dengan tak sabaran, ia sudah mulai kesal karena lelaki itu daritadi tidak kunjung membukakan pintunya.

TOK!! TOK!! TOK!!

"RIUUUUS!! BANGUN UDAH SIANG!!!" teriak Rhea dengan suara mencekik di ujung kalimat. Gadis itu butuh air minum untuk membasahi tenggorokannya yang kering akibat terus berteriak.

"Ya ampun!! Kok tumben banget sih Rius lama bukanya?!" sewot Rhea gemas, hari ini adalah terakhir kalinya Rius ujian online. Nanti lelaki itu akan ujian di sekolah lagi. Ia merasa senang saat kemarin ujiannya berjalan lancar sebab pertolongan dari Acrux, maka kali ini pun lelaki itu harus membantunya.

"ACRUX SIRIUUUUUUS!!! BUKA PINTUNYA CEPET!!" Dengan perasaan dongkol Rhea terus saja mennggedor pintu kamar Acrux, tangannya sampai memerah dan panas.

Bruk!

"Eh, Nona! Apa yang anda lakukan?" panik Draco kala melihat Nona kecilnya berusaha mendobrak pintu. Ia jadi heran mengapa Nonanya itu tiba-tiba berubah menjadi hulk, padahal sarapan yang di masak Bi Odah sangatlah sehat dan enak ... normal-normal saja.

BRUK!

Dengan sekuat tenaga Rhea menendang pintu bercat hitam itu, ia sudah sangat panik karena setengah jam lagi ujian akan segera di mulai.

BRUK!

Tendangan maut kembali Rhea layangkan, dan Draco selaku tangan kanan Acrux langsung menghentikan aksi nekat Nona Kecilnya.

"Cukup, Nona. Sepertinya yang anda lakukan akan sia-sia ... biarkan saya yang mendobraknya." ijin Draco.

Rhea mengangguk, ia bergeser ke samping untuk memberi ruang pada Draco. Pria itu memundurkan kakinya dua langkah, dia memberikan ancang-ancang setelah menarik nafas terlebih dulu.

Satu ... dua ... tiga ...

Draco langsung berlari dan melayangkan kakinya untuk menerjang pintu dihadapannya.

Ceklek!

BUGH!

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok lelaki tinggi yang kini mundur beberapa langkah akibat tendangan super kencang dari Draco.

Glek! Draco menelan ludahnya kasar, habislah dia ...

"Shit." Sebuah umpatan geram keluar dari mulut Acrux, lelaki itu menatap Draco dengan tajam dan menusuk. Ia melangkah cepat hendak membalas balik tendangan kurang ajar itu, sebelum sebuah tangan mungil menjewer telinganya.

Rhea menjewer telinga Acrux cukup kencang, membuat wajah Acrux seketika memerah. "Cepet siap-siap! Bentar lagi kita ulangan Rius!!" titahnya dengan perasaan gemas karena sebal.

"Oke, plis ... lepas." Acrux mengangkat kedua tangannya menyerah, "Lea ... lepas." pintanya sedikit meringis dengan telinga yang berdenyut-denyut.

Rhea langsung melepaskan jewerannya. "Cepet!!" perintah gadis itu galak. Ia segera berbalik berjalan menuruni tangga dan menyiapkan semua alat tulis beserta handphone miliknya agar tidak ketinggalan mengisi soal.

Tak lama Acrux segera menyusul dan duduk di depan Rhea dengan peralatan yang lengkap, juga jangan lupakan pakaian lelaki itu yang masih sama dengan yang tadi, sudah di pastikan Acrux hanya cuci muka, gosok gigi, dan ... sudah. Ia tidak mandi.

LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang