Semakin banyak kita berbicara, semakin sedikit orang yang mendengarkan.
✨
🤍
🤍
🤍
🤍
✨Lapangan Voli di SMA Proteus kini ramai oleh laki-laki yang sedang berlatih untuk pertandingan beberapa hari lagi. Keringat yang terus menetes dan mengalir di tubuh mereka justru semakin mengobarkan semangat di dada.
Tidak ada yang pendek, semua pemain Voli memiliki postur tubuh yang tinggi. Dan yang paling tinggi diantara mereka adalah sang Ketua-nya, Acrux.
Lelaki itu terus menyemangati anggotanya, dia tak segan-segan memberi nasihat pada mereka yang kurang tepat bermainnya. Acrux terlihat lebih tampan dengan keringat yang bercucuran di leher.
"YUHUU!" sorak teman satu tim Acrux saat Gemma berhasil mencetak poin menjadi 19 - 16. Mereka lebih unggul tiga poin dari tim lawan.
Ini hanyalah latihan, tim lawan pun masih anak SMA Proteus. Tetapi, latihan ini harus diseriuskan, ini simulasi untuk pertandingan nantinya. Setiap kesalahan akan di koreksi, dan kerjasama harus terus terikat.
Acrux menghampiri Gemma dengan senyum kecilnya, mereka berpelukan ala lelaki. Ia menepuk-nepuk punggung Gemma. "Good job!"
"Sure." sahut Gemma ikut menepuk punggung Acrux. Lalu mereka melepas pelukannya dan kembali ke posisi masing-masing.
Alba bertepuk tangan untuk menyemangati, ia tidak mengikuti ekskul Voli. Tetapi, dia akan tetap menonton mereka berlatih, dia akan mendukung teman-temannya dengan teriakan membahananya. Untung dia tidak sendirian, ada Elio dan beberapa anak kelas sepuluh juga yang ikut meramaikan.
Disana tidak ada perempuan seorang pun, semuanya lelaki. Lapangan voli untuk lelaki dan perempuan itu terpisah. Namun, selain para lelaki, perempuan juga akan ikut bertanding nanti.
Alba menoleh pada Elio yang sejak tadi terdiam, tumben sekali, biasanya lelaki itu terus mengeluarkan suaranya. "Yo! Napa lo? Diem bae."
"Yo?"
Elio mengerjapkan matanya, ia melirik Alba sekilas. "Hm."
"Kenapa lo?"
"Gak." jawab Elio singkat. Ada hal yang mengganjal di hatinya saat ia melihat Gemma dan Acrux berpelukan. Tadi ia sempat melihat kearah Izar, dan dari matanya sendiri ia melihat Izar menggertakkan giginya. Lelaki itu memalingkan wajahnya dengan raut marah yang sangat kentara.
Kali ini Izar tidak terlalu fokus dalam bermain, dia beberapa kali tidak berhasil menyentuh bola. Pikirannya seakan kacau. Itu karena dia tidak suka dengan kedekatan Acrux dan juga Gemma. Bukan maksudnya Izar penganut rainbow ya! Dia hanya tidak terima saat Gemma semakin memanfaatkan kepercayaan Acrux.
Baik Izar maupun Elio, mereka saat ini sama-sama enggan mengeluarkan suaranya. Mereka sedang tidak bersemangat.
"WOI AWAS WOIII!" teriak Alba saat tim lawan melakukan server. Ia berteriak 'awas' karena di tim Acrux ada Gemma dan Izar yang saling menghampiri bola Voli yang melambung tinggi.
Acrux berteriak, "GEMMA AJA! GEMMA AJA!!" Dia memutuskan untuk Gemma yang menerima serangan dari lawan karena bola memang lebih mengarah kepada Gemma.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE GIRL
RomanceAcrux Sirius, lelaki dingin yang terlihat kuat dan keras itu ternyata memiliki banyak kejadian pahit yang menimpa kehidupannya sejak kecil. Hatinya hampa dan sakit kala secara perlahan satu demi satu orang yang ia sayang meninggalkannya, hingga suat...