Mix tidak langsung tidur setelah Tay pergi. Dia lebih memilih untuk membereskan barang-barangnya terlebih dahulu dan mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya. Saat itulah dia ingat kalau ia membawa jubah Earth yang dipinjamkan tempo hari. Jubah itu sudah bersih dan wangi dan hebatnya lagi dicuci sendiri oleh Mix setelah berdebat dengan Ciize.
Mix menutup kembali tasnya dan membawa jubah itu ditangannya berniat untuk mengembalikannya pada Earth.
"Permisi, apa kau tahu dimana tenda Komandan Earth?" Tanya Mix pada salah seorang prajurit yang sedang beristirahat.
"Ah, Anda hanya perlu lurus saja. Tenda komandan salah satu yang terbesar, jadi mudah untuk mencarinya," kata prajurit itu.
"Terima Kasih."
Mix tidak akan heran jika memang benar kalau tenda Earth dan Tay lah yang paling besar daripada yang lainnya mengingat status dan jabatan dari keduanya. Tapi perbandingannya terlalu jauh, sampai di dalam hatinya dia merasa bersalah pada prajurit lainnya yang harus tidur berbarengan di tenda yang tidak terlalu besar.
"Permisi, Earth-" Ucapan Mix menggantung begitu ia masuk ke dalam tenda yang tidak tertutup. "-Aku mau mengembalikan jubahmu," ia melanjutkan kalimatnya dengan pelan. "Ma-maafkan aku! Kalian bisa melanjutkannya kembali."
Earth hampir mendorong tubuh pria di pelukannya jika dia tidak memiliki kontrol diri yang baik. Dia terkejut karena kedatangan tiba-tiba Mix ke tendanya. Tanpa permisi masuk begitu saja.
"Jangan hiraukan aku, aku akan meletakan ini-" Mix melangkah ke meja terdekat dan melatakan jubah ditangannya di atas meja. "Di sini." Mix menatap Earth dan pria lainnya bergantian. "Kalau begitu aku permisi. Selamat malam."
Mix pergi begitu saja dari sana tanpa menunggu penjelasan ataupun perkataan dari Earth. Tentu saja sang Duke harus mengejar tunangannya itu.
"Tunggu di sini sebentar, New," kata Earth pada pria di hadapannya. Sangat lembut, berbeda sekali dengan nada suara yang biasanya dia gunakan pada orang lain. Bahkan tangan kanannya mengelus rambut pria yang dipanggil New dengan penuh sayang.
Mix tiba-tiba tidak ingin langsung kembali ke tendanya ketika menyadari kalau langit malam Haverhill sangat menakjubkan. Meskipun tanpa bulan, ribuan bintang di langit masih terlihat menakjubkan. Dia beruntung dapat menyaksikannya secara langsung karena di masa depan bintang sudah tidak sebanyak ini. Rasanya dia ingin mengambil kamera dan memotretnya.
Earth berhenti begitu mendapati Mix berdiri di bawah sebuah pohon maple yang besar. Wajah pemuda kecil itu tersenyum menatap langit, terlihat sangat bahagia padahal Mix baru saja melihat sesuatu yang tidak pantas antara dirinya dengan New.
"Mix," panggil Earth sambil berjalan mendekat.
Mix menoleh, senyum masih belum luntur dari wajahnya.
"Earth." Mix balas memanggilnya. "Kenapa kau di sini? Bukankah kau sedang ada tamu?"
Earth tidak tahu apakah Mix bermaksud menyindirnya atau tidak.
"Itu New," jelas Earth yang dia sendiri tidak tahu untuk apa.
"Oh, New..." Mix mengangguk. Lalu dia mengalihkan pandangannya dari Earth dan kembali menatap langit. "Kekasihmu? Kalian tampak serasi."
Itu bukan sindirian, Mix memang benar-benar tulus mengatakannya. Seharusnya Earth merasa senang karena tidak ada amarah dari Mix, tapi entah kenapa hatinya sakit, merasa tidak enak ketika Mix mengatakannya dengan nada yang menenangkan.
Mix sendiri sebenarnya tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan apa yang dilihatnya tadi. Apakah dia harus marah karena tunangannya bermesraan dengan orang lain? Atau dia harus bersikap biasa saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lily
FanfictionSahaphap Wongratch adalah dokter biasa yang memiliki kehidupan normal. Setelah mengalami kecelakaan, dia terlempar ke masa 200 tahun lalu dan terjebak dalam tubuh Mix Vihokratana- putra bungsu seorang bangsawan kelas atas. Tidak ada hari yang tenang...