Aneh.
Wajah Mix memanas sampai telinganya memerah. Ini bukan sekali- dua kali dia sekamar dengan pria, dan ini juga bukan pertama kalinya dia melihat tubuh pria lain yang setengah basah karena selesai mandi.
Earth dan dirinya sama-sama pria, sama-sama punya apa yang hanya 'dimiliki' pria— Ah, coret tubuh berotot sempurna, dia tidak memilikinya. Di kamp saat dia menjadi dokter relawan, bahkan para tentara bertelanjang dada kesana-kemari.
Tapi dengan Earth berbeda. Berada berdua dengannya, di kamar penginapan dengan dua single bed terasa sangat canggung.
"Hari sudah gelap, saya akan menyiapkan penginapan untuk kalian." Walikota Bass segera memesan dua kamar di penginapan paling bagus di kota, satu untuk Neo dan satu lagi untuk Earth dan Mix— dia tidak tahu kalau dua orang itu sudah tidak bertunangan. Hanya sebatas teman. Teman?
"Aku sudah menyisakan air hangat untukmu. Mandilah sebelum airnya jadi dingin." Earth berkata sangat santai sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dia tidak sadar kalau pemuda yang lebih kecil sudah seperti kepiting rebus di pinggiran kasur.
"Untuk pakaian nanti diantarkan Walikota Bass," lanjutnya.
Mix masuk ke dalam kamar mandi. Uap air masih mengepul dari ember kayu, dan aroma sabun mawar bekas Earth mandi masih memenuhi kamar mandi yang luasnya tidak lebih dari tiga meter. Dilepasnya satu persatu kancing kemeja yang lembab, helai demi helai pakaian dilepas sampai tidak ada satupun kain yang tersisa untuk tubuh berkulit putih pucat itu.
Memastikan kalau jubah mandinya terikat sempurna, Mix akhirnya keluar dari kamar mandi. Dia mendapati Earth sudah rapi dengan pakaian tidur yang baru. Pakaian tidur khas bangsawan terbuat dari sutra terbaik, ringan, dan lembut. Membuat tidur lebih nyenyak tanpa takut kegerahan atau kedinginan.
"Apa yang kau baca, Earth?"
Earth mengalihkan pandangannya ke Mix dari kertas-kertas di tangan.
"Informasi tentang Lady Jennie dan peternakan itu." Lalu dia fokus lagi pada kertas di tangannya.
Mix tidak mau mengganggu, dia ambil pakaian di atas kasur dan kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti.
Selesai berganti, ia mengambil salah satu kertas dokumen yang tidak Earth baca. Membacanya dengan teliti dan hati-hati, tidak ingin melewatkan detail sedikitpun.
"Peternakan itu sudah beroperasi selama enam bulan. Lady Jennie mendapatkan sapi-sapi ini dengan harga sangat murah dari negeri tetangga, dia membeli sapi-sapi yang sakit untuk keuntungan yang besar," kata Mix sambil mendudukan dirinya di pinggiran kasurnya, berhadapan dengan Earth.
Kakinya sudah menyilang, tanda ia sudah mulai berpikir mencerna setiap informasi yang didapatkan.
"Dia pebisnis besar, aku ragu kalau hanya peternakan itu yang bermasalah." Earth menoleh pada Mix, langsung tertegun begitu disuguhkan pemandangan yang menguji nalurinya.
Bagaimana kaki Mix yang terekspos sampai paha, disilangkan hingga membuat lebih banyak lagi kulit yang terlihat.
Walikota Bass padahal sudah memberikan mereka baju atas dan bawah, tapi Earth kenal akan kebiasaan Mix yang lebih suka tidur tanpa celana panjang. Hanya mengenakan piyama sutra yang panjangnya hanya sampai setengah paha.
"Lihat Earth!" Mix beranjak dari tempatnya dan duduk di samping Earth. "Dia melaporkan kalau salah satu bisnisnya adalah toko kain dari Mei Hwa, tapi catatan keuangannya menunjukan kalau transaksinya adalah dengan pedagang kain dari Neelakurinji."
Dengan jarak sebegitu dekatnya, Earth bisa mencium wangi mawar yang sama seperti sabun yang dia gunakan, tapi sangat berbeda jika itu berasal dari Mix.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lily
FanfictionSahaphap Wongratch adalah dokter biasa yang memiliki kehidupan normal. Setelah mengalami kecelakaan, dia terlempar ke masa 200 tahun lalu dan terjebak dalam tubuh Mix Vihokratana- putra bungsu seorang bangsawan kelas atas. Tidak ada hari yang tenang...