Chapter XX

1.4K 181 13
                                    

"Apa kau tidak mencoba kembali?" Pertanyaan itu langsung keluar dari mulut Mix begitu Khaotung selesai menceritakan kisahnya.

Yang ditanya tersenyum manis sambil menumpukan dagu di atas tangannya.

"Setelah yang aku dapatkan di sini, kenapa aku harus kembali?" Dirinya balik bertanya. "Aku di masa depan adalah seorang dokter di pinggiran desa, hidup kesusahan kekurangan uang, dan sebatang kara. Sementara di masa ini, aku kekasih seorang Earl yang memiliki segalanya. Bukan berarti aku mencintai Podd karena uang, tapi aku mencintai semua yang aku miliki di sini."

Mix menggigit bibir bawahnya. Apa yang dikatakan Khaotung memang benar. Apa yang mereka miliki di zaman ini terlalu sempurna. Hidup mewah, mendapatkan kasih sayang dari orang-orang, dan dipandang terhormat.

"Apa kau tidak bisa kembali?" Sebenarnya Mix ragu untuk bertanya, takut kalau jawaban yang akan dilontarkan Khaotung memutus harapannya.

"Tentu bisa. Tapi apa benar kau mau kembali dan meninggalkan kehidupan yang sempurna di sini?" Khaotung mengangkat cangkir teh, menggoyangkannya dengan gerakan memutar pelan. "Akan ada waktu dimana kau akan diberi pilihan untuk tetap tinggal atau ingin kembali saja zaman mu."

"Jika aku pilih tinggal?"

Khaotung menghela nafasnya berat. "Jiwa pemilik tubuh itu akan menghilang."

Sebelumnya tidak pernah terlintas dipikiran Mix kalau dia akan memilih untuk tetap berada di dunia ini selamanya. Dia selalu berusaha menjalaninya dengan baik sambil mencari cara untuk kembali ke dunianya yang tidak sesempurna di sini. Tapi dengan semua perkataan Khaotung, keyakinannya mulai goyah.

Benar, dengan tubuh ini dia memiliki keluarga dan kekayaan. Tidak ada orang yang menghinanya ataupun merendahkannya. Di sini, dirinya bisa menjalani kehidupannya dengan aman dan nyaman. Tanpa perlu takut besok mau makan apa, memusingkan cicilan, bekerja dari pagi sampai pagi lagi.

Tapi jika dia memilih keegoisannya, Mix Vihokratana akan menghilang.

Khaotung menyadari kebingungan Mix. Pemuda di depannya terlihat sangat baik dan polos. Mix terlihat seperti pemuda yang selalu pasrah akan keadaan, tapi keinginannya sangat kuat.

"Apa kau tahu kenapa hanya ada lili putih di sini?" Khaotung bertanya, lalu berdiri dari duduknya. Berjalan mendekati bunga-bunga lili putih yang sedang mekar sempurna. Memetiknya satu, kemudian memberikannya pada Mix.

"Artinya kelahiran kembali. Saat pertama kali aku menjalani kehidupanku di sini, rasanya aku seperti terlahir kembali menjadi orang yang berbeda."

Mix ingat ketika pertama kali dia bangun. Semuanya nampak asing dan baru. Tidak tahu apa-apa dan mulai mempelajari tentang zaman ini dari nol.

"Apa aku terlalu banyak bicara?" Khaotung tertawa kikuk. "Baik, mari kita bahas tentang tujuanmu ke sini. Mau sambil makan siang? Aku rasa makan siang sudah siap."

***

Interogasi Jennie sudah selesai saat hari hampir gelap. Bangsawan wanita itu di awal masih mempertahankan ketidakbersalahannya. Tapi semakin lama, berkat teknik interogasi Neo, Jennie akhirnya menyerah. Mengakui semuanya, dimana sebenarnya Earth yakin kalau masih ada hal lain yang tidak sepenuhnya terungkap. Tapi yang Earth butuhkan hanya jawaban untuk peternakan ilegalnya, bukan yang lain.

"Apa Mix sudah kembali?" Earth tanyakan itu sebelum dia naik ke kudanya. Pada Walikota Bass yang menemaninya seharian.

"Ah, ya. Tadi saya dapat laporan kalau Tuan Muda Mix pergi menemui Earl Podd setelah selesai di rumah sakit," Jawab Walikota.

"Earl Podd? Ada urusan apa dia ke sana?"

"Untuk itu saya kurang tahu."

Earth naik ke atas kudanya, kembali melihat pada walikota.

White LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang